013 - Donghwan? Jimin?

1.5K 113 5
                                    

Jin's POV:
"Tuan muda, bisa ikut saya sebentar?" Supir ku bertanya didepan teman dan adikku. Aku kebingungan, emang ada yang perlu diomongin? "Iya, ayo."

Dia membawaku ke arah dapur, aku menoleh ke arah dia dan memasang muka serius. "Ada apa kau membawaku kemari?" "Kau.. yakin kan kau tidak apa-apa?" Dia melihat langsung ke mataku.

Aku tidak dapat berkata-kata, hanya dia saja yang memastikanku seperti ini. "Sudah bilang saja, lagipula aku sudah mengenal kau sejak pertama kali ayahmu mengenalkanmu ke aku." Dia memberikan senyuman kecil.

"Aku tidak apa-apa hyung." Dia tersenyum lebih lebar. "Kau seharusnya memanggilku seperti itu saja, aku jadi terlihat lebih muda." Aku terkekeh pelan lalu mengangguk. "Aku hanya ingin kau tahu, kalau aku akan selalu ada disini untukmu, kau tidak usah khawatir. Kau bisa anggap aku sebagai Ayahku, teman curhat, saudara, apapun!"

Aku mengangguk lagi, kita diam sejenak. Dia bergerak dan mengambil gelas lalu membuat secangkir kopi dan secangkir teh stroberi. Dia lalu menyodorkan kopinya ke aku. 'Makasih' aku berkata pelan.

Aku berbalik badan dan menaruh kopi itu di meja, lalu tiba-tiba ada dua tangan yang terulir lalu memelukku erat. "Y-Yoongi hyung.." Dia mempererat pelukannya, "Aku tau kau sedang dalam masalah, ayo cerita." "T-tidak usah, aku tidak apa-apa hyung."

Dia menghela nafasnya, lalu melepaskan pelukannya perlahan. Tiba-tiba ada yang masuk ke dalam. "Hyung, kau kenapa lama sekali?" Namjoon. Itu suara Namjoon.

"T-tidak, aku hanya membuat kopi." "Ohh.. barang belanjaannya aku taruh di kulkas ya." Aku mengangguk tapi tetap tidak menoleh kebelakang. 'Baliklah ke ruang tamu, aku akan tahan Namjoon disini.' Aku mengangguk.

-Ruang tamu-
"Yah hyung, kau lama sekali." "Aku ke toilet sebentar." Aku langsunge berlari mencari toilet. Untungnya toilet itu tidak terletak jauh dari ruang tamu.

Aku duduk di kursi, memandang ke pemandangan yang ada didepan itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku duduk di kursi, memandang ke pemandangan yang ada didepan itu. Lalu aku mendengar suara pintu terbuka. "Hyung, aku juga ingin ke toile- hyung?" "Hmm?" "Kau ngapain duduk duduk disini?"

Aku menoleh ke arah dia yang sudah selesai mengurus urusan dia tadi. "Apa salahnya aku duduk disini?" "Kenapa tidak duduk bersamaku dan Hoseok hyung diluar? Katanya kau mau ke toillet."

"Tadi sudah." "Ya sudah ayo keluar, kita masak bareng!" Dia memberikan senyuman kotaknya itu. Aku dan dia berjalan keluar, melihat Yoongi hyung sedang duduk di ruang tamu bersama Namjoon dan Hoseok yang sedang bermain video game.

"Buldak Mozzarella?! Wah hyung kau gila!" Aki hanya terkekeh mendengar suara dia. Aku mulai membuat makanan itu sementara Taehyung menyiapkan minumannya.

Aku bisa mendengar dari sini Hoseok berteriak-teriak sementara Yoongi ketawa-ketawa. Aku tidak dapat mendengar suara Namjoon tapi aku yakin dia sedang dalam perjalanan untuk memenangkan game itu.

"Hyung! Sudah selesai!" Aku melihat ke arah dia dan tersenyum. "Wah Tae! Kau hebat sekali!" Aku bisa melihat enam gelas berisi sirup stroberi dengan jelly yang sudah siap dihidangkan oleh Taehyung.

"Tunggu, kok enam gelas??" "Iya hyung, kan Jungkookie mau datang kemari!" Jungkook.. oh.. adik Namjoon. Aku menaruh Mozza Buldak itu diatas meja makan beserta minuman yang Taehyung buat.

"Teman-teman makan!" Lalu tiba-tiba suara bel terdengar. Salah satu orangku membukakan pintunya. "Tuan, dia bilang namanya adalah Jungkook." "Persilahkan dia masuk." Orang itu mengangguk

"Halo hyung!!" Jungkook melambaikan tangannya ke aku lalu memelukku dengan erat. "Yah, hyung yang sini ngga dapet peluk?" Namjoon memasang muka cemberut.

Lucu..

Ih, aku mikirin apaan sih?! Dia itu sudah punya pacar Seokjin. Sadar. Sadar. Sadar.
Oke aku sudah sadar. "Woi!" "Eh kunti, apaan sih kamu?!" Aku bertanya dengan nada marah ke Hoseok.

"Yah, kamu yang melamun kok malah aku yang dimarahin toh." Aku? Melamun? Bercanda.. (A/N: Ih.. g jelas..) Aku lalu duduk di sebelah Namjoon dan Taehyung. Mulai memakan makananku dengan lahap.

Sesaat sebelum kita selesai makan, Namjoon mengulurkan tangannya untuk mengambil gelas minuman yang telah dibuat Taehyung. Akan tetapi gelas tersebut tersenggol dan pecah dilantai.

"Perasaanku kok nggak enak ya?"

~Sementara Itu~ ??? POV:

"Donghwan-ssi, kau benar-benar menginginkan dia?"  Dia mengangguk cepat. Mengambil beberapa langkah ke depan aku memegang bahu dia.

"Bukannya dia terlalu susah untuk didapatkan? Kenapa tidak model yang lain saja?" Donghwan menoleh dan menatap tajam ke arahku. Dia menggengam tanganku dengan erat.

"Kenapa sayang, kau cemburu?" Aku menggelengkan kepala. "Tidak, aku tidak cemburu. Karena aku tahu, yang kau cintai hanyalah aku." Dia tersenyum, meski dia lebih pendek dariku, dia tetap terlihat seperti seorang petinju.

"Lucu sekali." "Apa yang lucu?" Dia bertanya dengan muka mochi dia itu. "Nama samaranmu, padahal nama aslimu sudah bagus Jimin-ssi." Dia tertawa.

"Jika aku menggunakan nama asliku, Namjoon akan tahu dan dia tidak akan membiarkan Seokjin menemuiku." Dia menyeringai, bodohnya Namjoon itu. Bisa-bisanya dia tertipu oleh aku dan Jimin.

"Jadi gimana nona? Maukah kau makan malam bersamaku?" Aku mengangguk. Dia mengulurkan tangannya dan aku memegangnya. "Panggil saja Eunha, Kim Eunha."

-------------------------------------------------------
Heyoo guyss!!
Akhirnya bisa upload lagi!
Sorry ya yang hari ini agak pendek.😬😬
Author sudah agak membaik, batuk pilek doang. Jadi g ikut sekolah hari ini. 😅😅
Hope you guys enjoy dis story yah!
사랑해요!

I'm Ashley, X💜X💜 baii!!

Word count= 826 words

Celeb Crush ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang