Chapter 4

7.1K 1K 20
                                    

Gadis rubah, dengan haori putih dengan bagian bawah berwarna pink, itu berjalan menikmati hutan di kegelapan malam. Dirinya tak merasakan takut lagi. Dirinya sudah merasa lebih kuat dari dirinya yang dulu.

Tapi, tunggu dulu,
Gadis itu menatap ke sekitarnya.

"Se,sejak kapan aku berpisah dengan mereka bertiga? Kusso. "

Gadis itu berlari dengan panik. Mencari-cari di mana gerangan ketiga remaja labil itu.

Dalam pencariannya, dia menemukan keributan besar.

"Jangan-jangan...."

Wajah gadis itu menjadi pucat. Dirinya menambah kecepatan berlari dan menghampiri lokasi keributan itu.

Tap....
Deg....

"I,itu Hand Demon."

[ Name ] mengumpat kesal. Di saat ia ingin bergerak, suara Sabito menginterupsinya.

"[ Name ], selamatkan anak-anak yang lain."

Mendengar itu, amarah memuncak di ubun-ubun seorang [ Name ].

"HAH? TIDAK MAU. AKU AKAN MEMBUNUH IBLIS ITU. KAU SAJA YANG MENYELAMATKAN ANAK LAIN!"

Gadis rubah itu melesat menuju Oni.

"Are~ ada Kitsune yang asli. Khu khu khu...." iblis itu tersenyum senang saat melihat gadis rubah mendekat.

Tangan-tangan iblis itu sudah tak mengarah ke Sabito melainkan mengarah pada [ Name ], gadis rubah itu.

Melihat hal itu, Sabito segera bertindak.

Pernapasan Air, Jurus Kedua, Putaran Air.

Sabito melompat ke arah tangan itu dan berputar.

Zrash....

Sabito memotong tangan-tangan yang menjalar menuju gadis itu.

Dirinya mendarat dengan tepat.

"Kenapa kau keras kepala sekali sih?" Sabito berteriak pada [ Name ].

[ Name ] tak mengacuhkannya. Gadis rubah itu terus menyerang si iblis dengan katana-nya secara membabi-buta.

Dengan senang hati Oni itu melayaninya. Tangan-tangan yang banyak terus saja membanting tubuh kecil [ Name ]. Namun [ Name ] tak menyerah begitu saja. Ia mengingat dengan jelas kematian Sabito di sini. Dan ia tidak mau hal itu terjadi.

[ Name ] kembali mengambil jarak. Perlahan ia mengambil napas pelan-pelan lalu menyerang iblis itu ganas.

Melihat [ Name ] yang berputar-putar di udara dan beberapa kali tergores cakar iblis, membuat dada Sabito rasanya tergores sesuatu yang tajam. Namun entah apa yang dipikirkannya sekarang, dirinya hanya diam membatu.

Tanpa Sabito sadari, Giyu berdiri tepat di belakangnya bersama Makomo.

Meski Sabito berusaha menyelamatkan Giyu, tapi Giyu tidak sepengecut itu dan lari dari sana.

"Sabito."

Sabito menoleh pada Giyu. Dirinya menatap Giyu bingung.

"Ayo selamatkan anak yang lainnya." Makomo berujar pelan.

Meski dirinya merasa agak ragu meninggalkan [ Name ] berduel dengan iblis itu, namun apa yang diucapkan gadis rubah itu ada benarnya.

Mereka bertiga akhirnya mulai berjalan dari sana.
Namun,

You in Kimetsu no Yaiba《HIAT》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang