Chapter 21

4.6K 661 314
                                    

Gadis itu masih bimbang dilema.

"Jika aku terlalu lama berpikir, mereka semua akan mati."

Gadis itu mengangguk. Ia sudah memutuskan.

"Hey, bersiaplah," ujarnya pada mereka.

Tatapan bingung dilayangkan keempat bocah itu.

▪︎▪︎▪︎

Kini [ Name ] berada tepat di depan Kediaman Kupu-Kupu, bersama dengan Kamado bersaudara. Ia menatap bangunan itu ragu. Harga dirinya serasa dipertaruhkan di sini. Padahal mungkin sebenarnya tidak juga.

Ia melirik keempat bocah itu lalu pintu rumah kediaman itu. Ah gadis itu sangat ragu.

"Oy."

Sebuah suara terdengar.

[ Name ] menengok. Terlihat gadis berkuncir dua tengah menatapnya curiga.

"Anda siapa?"

Mata gadis itu menjelajah dan menemukan Kamado bersaudara. Lalu ia kembali menatap [ Name ] tajam.

"Anda siapa?"

Pertanyaan yang sama kembali terlontar.

Tangannya memegang pinggul. Wajahnya yang kecil menatap Gadis Rubah itu garang. Tapi terlihat imut di saat yang bersamaan.

Ah, [ Name ] mengenalnya. Dia Aoi, Kanzaki Aoi. Gadis pengurus di Kediaman Kupu-Kupu.

Dengan salah tingkah Gadis Rubah itu berbicara.

"A,ano, Kocho san ada?"

[ Name ] menggaruk pipinya ragu. Ia menatap gadis itu, yang tingginya tak jauh berbeda, penuh harap.

Aoi mengerutkan dahinya. Ia masih memandang dengan curiga.

"Ada urusan apa?"

[ Name ] menjelaskan jika ia mendapat misi yang menghabiskan beberapa hari dan ia ingin meminta tolong pada Shinobu untuk menjaga Kamado bersaudara.

"Anda kira ini tempat penitipan anak?"Gadis kecil itu berkata tajam.

Ya, [ Name ] paham mengapa gadis itu berkata demikian. Hey, tugas mereka sangatlah banyak. Setiap hari mendapatkan pasien baru.

Namun [ Name ] tak menyerah, gadis rubah itu terus memohon pada Aoi. Sungguh, waktu yang ia miliki tak banyak. Muzan sedang bertindak.

"Saya mohon. Saya akan segera menyelesaikan misi saya secepat mungkin. Tolong, saya titip mereka."

[ Name ] mengatupkan kedua tangannya memohon. Bisa ia lihat, raut Aoi mulai melunak. Tapi tetap saja dirinya menolak permintaan [ Name ].

Gadis rubah itu menatap mentari yang semakin terik.

Iya, anak buah Muzan sedang bertindak di bawah sinar mentari. Jika kalian bertanya kok bisa? Akan saya jelaskan. Apa yang terjadi jika iblis meminum darah [ Name ]? Oke sekian saja.

Ia harus segera menitipkan anak-anak ini.

"Ku mohon dengarkan aku. Beberapa iblis sedang mengacau di kaki Gunung Sagiri tempat berlatihku dulu. Dan aku harus segera ke sana!"

You in Kimetsu no Yaiba《HIAT》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang