Chapter 17

5K 788 380
                                    

Suasana ruangan itu masih hening.

Kicauan burung di luar sana seakan tak mampu mencairkan suasana tegang di dalam.

[ Name ] bergerak gelisah. Ia sangat membenci suasana canggung. Namun dirinya juga tak tahu harus berbicara apa.

Ia menatap orang-orang yang hadir di sana. Mereka semua juga merasakan hawa canggung.

Gadis Rubah itu menghela napas. Jika mereka tak menerimanya sebagai anggota, apa boleh buat.

"Kalau saya tak diterima tak masalah kok. Saya kan masih bisa melindungi semua orang walau tak jadi anggota para pillar. Maaf jika saya merepotkan. Kalau begutu, saya undur diri."

[ Name ] beranjak berdiri. Ia ingin pergi ke mana pun asal bukan di sini.

"Mau ke mana kau?"

Gadis rubah itu menoleh. Ia menatap heran pada Sanemi.

Lelaki berambut putih itu menatap Kagaya dengan serius.

"Jika Oyakata sama sampai mengambil keputusan seperti ini maka tak ada alasan lain bagi kami untuk menolaknya."

Gadis itu tersentak. Dia pikir mereka semua akan menolak dirinya lagi. Dia pikir dia tak akan mendapat kesempatan untuk bersama mereka.
Ah sepertinya ia terlalu banyak memikirkan kemungkinan terburuk.

Gadis dengan pita kupu-kupu itu angkat bicara.

"Nah karena sekarang kau sudah menjadi bagian dari kami, sebutkan namamu."

[ Name ] mengangguk dengan semangat.

"Salam kenal semua, saya [ Name ] Saito. Semoga kita dapat bekerja sama dengan baik."

▪︎▪︎▪︎

Tring....

Dua orang gadis kini tengah bertarung satu sama lain.

Sama-sama berwajah tenang dan saling menatap.

Saling mengadukan pedang mereka bagaikan berdansa di bawah mentari.

"Ara~ kau cukup hebat dalam menggunakan pedangmu, [ Name ] san."

[ Name ] tersenyum senang. Ia sangat senang dipuji oleh tokoh anime itu.

"Begitukah?"

Shinobu tersenyum. Ia bergerak lincah dan mengayunkan pedangnya cepat. Tubuhnya yang kecil merupakan kelebihan dan kekurangan bagi gadis bermarga Kocho itu.

"Benar. Hebat. Namun kau masih kurang jika ingin berhadapan dengan iblis bulan, [ Name ] san."

Shinobu meloncat menghindari serangan beruntun yang dilayangkan [ Name ]. Dan secara ajaib gadis kupu-kupu itu berada di belakang [ Name ] dan mengarahkan nichirin-nya pada leher [ Name ].

Ah, deja vu bukan?

"Kau memang hebat, [ Name ] san. Tapi kau terlalu polos dalam mengayunkan pedang." Shinobu memasukkan pedangnya dalam sarung pedang.

[ Name ] memiringkan kepalanya bingung. Dirinya tak paham akan perkataan Shinobu.

"Maksud anda bagaimana?"

You in Kimetsu no Yaiba《HIAT》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang