20 : Teuvewe

3.5K 532 67
                                    

"Gue mau pulang aja lah Be."

Abe mengerutkan keningnya. "Baru juga sampai Di. Masa udah mau pulang lagi?" tanya Abe heran yang kemudian mulai berjalan.

"Mau kemana?" tanya Odi begitu Abe mulai berjalan meninggalkannya.

"Ya mau latihan lari." sahut Abe santai.

Odi langsung mengikuti Abe terpaksa. Ia mengejar untuk menyusul Abe.

"Katanya tadi mau pulang?" tanya Abe pada perempuan yang kini ikut berjalan di sampingnya.

Odi mendengus. "Pulang dengan jalan kaki ke Sekolah gitu?"

Abe terkekeh kecil. "Ya kalau lo merasa kuat kenapa nggak."

"Dih ngeselin lo mah mau bunuh gue kalau suruh gue gitu!"

Mereka lalu berjalan menuju jalan yang memang enak untuk dipakai lari karena cukup sepi itu.

"Yok start nya disini?" kata Abe yang tiba-tiba berhenti.

"Seriusan nih Be mau latihan lari?" tanya Odi dengan tatapan memelas.

Abe mengangguk. "Seriusan lah."

"Gue nggak suka lari dan gue nggak minat sama olahraga. Sama baca puisi juga. Apaan kok gue yang di daftarin?" Odi mulai mendumel.

"Ya terus lo sukanya apa Di? Gue?" goda Abe yang kemudian tertawa melihat ekspresi kesal Odi yang seolah ingin membunuh Abe. "Kalau mau ngeluh, ngeluhnya sama si Doni Doni lo aja tadi." cibir Abe.

"Percuma. Kayaknya dia udah daftarin kita." sahut Odi.

"Yaudah makanya terima nasib kita dengan cara usaha buat latihan disini Di. Buat kelas kita bangga dengan cara menangin lombanya." jelas Abe membuat Odi heran melihatnya.

"Sejak kapan lo peduli sama kelas kita Be? Lo nggak inget PORSENI semester satu lo lebih milih bolos daripada bantu kelas kita?" cibir Odi.

"Lo ternyata sadar ketidakberadaan gue waktu itu?" Tanya Abe sambil tersenyum. "Gue kira lo nggak pernah tau siapa gue sebelum kejadian laptop lo."

"Abraham Reinendra. Siapa sih yang nggak tau? Most wanted SMA Orion, Ketua geng the devils." Jelas Odi membuat Abe tersenyum. "Kalau gue nggak kenal lo mana mungkin gue nulis Aksara cast nya itu lo." jelas Odi lagi.

"Lah iya lo bener." sahut Abe dengan wajah polos. "Tapi Di gue penasaran apa yang pertama kali menjadi pemicu lo jadiin gue Aksara?"

"Ra-Ha-Si-A." sahut Odi membuat Abe tersenyum menyeringai.

***

"Yang kalah beliin kita minum, deal?"

"Cuma itu?" tanya Odi heran.

"Ya terus maunya apa? Jadi babu yang menang?" tanya Abe membuat Odi geleng-geleng kepala menolak.

"Ogah. Nanti gue yang kalah jadi babu lo lagi." sahut Odi menolak tawaran Abe.

Abe mengangguk-anggukkan kepalanya. "Yaudah kalau nggak mau. Traktiran minum aja." jelas Abe yang kemudian mengulurkan tangannya.

"Deal!" kata Odi sambil membalas uluran tangan Abe.

Dan merekapun bersiap di posisi dengan posisi badan start berdiri.

Mereka saling bertatapan sambil menghitung.

"Satu... Dua... Ti..."

"Ga!" merekapun berlari beriringan sambil sesekali melirik ke lawannya masing-masing.

AksaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang