Epilog : Tentang Aksara

6.6K 484 161
                                    

Odi benar-benar kesal pagi ini pada adik laki-lakinya--Dylan. Bagaimana Odi tidak kesal kalau adiknya itu menyembunyikan balon gas miliknya karena kemarin kalah berebut remot tv dengan Odi.

Sudah tahu Odi hari ini ada MOS di Sekolah yang mewajibkannya membawa balon gas, Dylan justru menyembunyikan balon gas milik Odi di saat Odi akan berangkat Sekolah.

Dan Odi berhasil menemukan balon gas yang ternyata Dylan sembunyikan di kamar mandi di kamar Dylan.

Odi dengan cepat segera pergi menuju Sekolah barunya diantar oleh ayahnya tentunya.

Dia sudah besar tapi masih diantar oleh ayahnya. Tapi Odi tidak malu, ia berpikir bukankah tandanya ayahnya sangat menyayanginya kalau begitu?

Odi lalu melangkah sambil memegang erat balonnya. Ia mempercepat langkahnya.

Untuk orang seperti Odi yang tidak percaya diri mencari teman ia makanya memutuskan agar datang lebih awal agar bisa mendapatkan teman sebelum yang lain mendapatkan teman duluan. Kalau mereka sudah berkubu-kubu nanti Odi jadi susah masuk ke ruang lingkup pertemanannya.

Dan karena terlalu terburu-buru Odi tanpa sadar menginjak tali sepatunya membuat tali sepatunya jadi tidak terikat. Ia lalu berjongkok dan menalikan tali sepatunya. Bodohnya Odi karena menalikan tali sepatu ia sampai lupa untuk terus memegangi balon gas nya dan begitu Odi sudah selesai menalikan tali sepatu ia baru sadar balon di genggamannya sudah terbang. Untungnya balon itu masih tersangkut di pohon.

Odi melompat-lompat kecil untuk mendapatkan kembali balonnya sebelum pemeriksaan oleh para anggota OSIS. Tapi sudah mencoba berkali-kali melompat tetap saja tangannya tidak sampai menggapai balonnya itu.

Laki-laki jangkung tiba-tiba muncul dan dengan mudah mengambil balon gas milik Odi itu. "Makanya tumbuh tuh ke atas bukan ke belakang." ledek laki-laki itu begitu memberikan balon gas itu pada Odi yang kini mendengus kesal.

"Thanks." sahut Odi yang kemudian meninggalkan laki-laki yang jujur saja menarik perhatian Odi itu.

Odi bukan tertarik untuk menjadikan laki-laki itu kekasihnya tapi Odi tertarik untuk menjadikan laki-laki itu sebagai tokoh dari cerita yang ingin di tulisnya.

Odi memang suka menulis cerita dan dia juga sudah menyiapkan blog untuk menampung ceritanya. Dan bertemu dengan laki-laki berpenampilan acak-acakan dan terlihat nakal serta menyebalkan namun hatinya baik itu membuat Odi jadi terisnpirasi untuk menulis sebuah cerita.

***

Keberuntungan seolah terus-terusan menghampiri Odi. Odi mendapatkan empat sahabat yang akhirnya mengajak Odi membentuk geng bernama the angel's. Walaupun mereka berbeda kelas mereka masih tetap menjaga persahabatan mereka. Dan yang membuat Odi takjub adalah the angel's bahkan memiliki markas yang biasa mereka kunjungi saat jam istirahat.

Ah iya soal laki-laki si tokoh utama itu ternyata satu kelas dengan Odi. Namanya adalah Abraham Reinendra. Orang-orang biasa memanggilnya Abe, dan beberapa sahabat dekatnya Abe memanggil Abe dengan sebutan Abjad atau Abecede. Dan panggilan sahabat-sahabatnya Abe membuat Odi jadi terinspirasi untuk menamai ceritanya dengan judul Aksara.

Odi diam-diam memperhatikan Abe dari jauh. Odi bahkan jadi hapal nama-nama sahabat Abe yang tergabung dengan the devil's yang akhirnya menjadi musuh the angel's karena sikap mereka yang sering mengganggu siswa-siswi lain.

The angel's membuat Odi sering berurusan dengan Abe dan the devil's nya. Dan hal itu membuat Odi harus ekstra hati-hati agar tidak ketahuan Abe kalau dia dengan tanpa izin menggunakan Abe sebagai tokoh aksaranya.

AksaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang