Kalau hidup Odi ini cerita romance seperti tulisan Aksaranya mungkin saat Odi tengah bersusah payah mencari cincinnya itu yang muncul adalah Abe.
Tapi Odi tetap tersenyum ketika melihat perempuan berambut blonde itu yang muncul.
"Anna." Odi memanggil nama perempuan yang sudah lama tak ditemuinya.
"Long time no see too Odi." Anna langsung memeluk erat Odi yang kini sudah berdiri dan balas memeluk Anna. "Lo lagi cari apa sih?"
"Cari cincin gue." sahut Odi dengan raut wajah sedih membuat Anna cemas.
"Cincin? Cincin apa?" tanya Anna heran. "Jangan bilang lo udah nikah."
Odi langsung terekekeh mendengar pertanyaan Anna. Boro-boro memikirkan menikah, Abe nya saja sampai saat ini belum melamar Odi sungguhan.
Tunggu, kenapa Odi jadi seolah berharap akan dilamar Abe?
Meski menyakitkan, Odi bahkan ingat apa yang tadi Gabriel katakan padanya. Siapa tau Abe ternyata memang tengah main-main padanya?
Tapi kalau memang ia benar-benar main-main dengan Odi. Bukankah permainannya terlalu kejauhan?
Mewujudkan sepuluh permintaan masa kecil Odi mungkin memang sangat mudah bagi Abe tapi tetap saja kalau Abe tengah dalam mode mempermainkan perempuan maka ia akan acuh dengan sepuluh keinginan konyol Odi.
"Di?"
"Oh bukan Anna. Bukan cincin nikah. Cuma cincin mainan." sanggah Odi begitu terlepas dari lamunannya.
Anna tersenyum penuh arti. "Kalau cuma cincin mainan lo nggak mungkin kelihatan cemas banget karena sampai saat ini belum nemuin." kata Anna menggoda Odi.
"Tapi serius kok cuma cincin mainan warna merah muda." jelas Odi lagi.
"Kalau emang gitu berarti... orang yang ngasihnya ya yang spesial banget?" goda Anna lagi.
Yang memberi cincin itu adalah Abe. Jadi apa benar kata Anna kalau Abe orang spesial untuk Odi?
Odi mengedikkan bahunya. "Entahlah gue juga nggak tau dia spesial atau nggak."
"Siapa emang yang kasih?"
"Abe."
"Oh..." Anna awalnya hanya mengangguk-anggukkan kepala paham kemudian ia teringat sesuatu. "Aksara?"
Odi terkadang suka gemas sendiri pada Anna yang sampai saat ini terus memanggil Abe dengan sebutan Aksara padahal Anna belum tahu mengenai Odi yang memang menjadikan Abe tokoh Aksaranya.
Odi menganggukkan kepalanya. "Iya dari Abe."
"Lo pacaran sama Aksara?"
Odi menggelengkan kepalanya. "Nggak gue nggak pacaran sama dia."
"Kalian nggak pacaran tapi kok dia kasih lo cincin sih Di?"
"Cuma cincin mainan kok."
"Ya tetep aja cincin Di. Artinya gede walau cuma cincin mainan juga." jelas Anna yang pernyataannya berbanding terbalik dengan Gabriel tadi. "Mau gue bantu cariin nggak?" tawar Anna.
Odi menggelengkan kepalanya. "Nggak usah. Biar gue cari sendiri." kata Odi yang kemudian teringat sesuatu. "Lo baru datang dari Manchester apa emang udah lama di Indonesia?"
"Baru datang Di... Gue kesini buat ngerayain ulang tahunnya Gabriel." jelas Anna sambil menundukkan kepalanya membuat Odi sedih sendiri.
Anna masih sayang sama Gabriel.
"Tuh Gabrielnya ada disana. Samperin aja Na..." kata Odi sambil menunjuk Gabriel yang terlihat dikerumuni teman-temannya.
Odi jadi ingat dia sampai saat ini belum memberikan kado dan ucapan selamat ulang tahun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aksara
Teen FictionOdi sudah diam-diam berusaha untuk menyembunyikan hobinya sebagai blogger yang suka membuat cerita romance di blognya tapi justru orang yang pertama mengetahuinya adalah Ketua geng The Devil's yang menjadi musuh The Angel's sekaligus cast Aksara si...