Odi dan Abe baru saja tiba bersama di Gedung tempat dimana pertunangan Aldi dan Gisel akan berlangsung.
Kalau Odi-Abe dan Dimas-Rena kemarin melakukan acara pertunangan sederhana di kediaman perempuan masing-masing, berbeda dengan Aldi-Gisel yang melangsungkan pertunangan di Gedung yang sudah di dekorasi sudah seperti Gedung Pernikahan.
Dan tentu saja itu karena keluarga Gisel dan Aldi yang setuju untuk membuat acara ini terkesan mewah. Maklum saja karena kedua keluarga kaya itu terkenal dengan gengsi nya yang selangit. Pantas saja kedua keturunan mereka selalu maju mundur dalam hal pendekatannya.
"Di..."
Odi menoleh pada Abe yang kini memakai jas berwarna putih sementara Odi memakai gaun berwarna putih.
Tema pertunangan Gisel-Aldi kali ini adalah putih-putih.
Abe mengulurkan tangan kirinya pada Odi. Membuat Odi menatapnya dengan tatapan 'kenapa?'
"Tangan gue kayaknya ada kotor nya Di. Coba liat deh sama lo." kata Abe memberitahu Odi yang kini langsung memegang tangan Abe dan mendekatkan tangan Abe ke wajah Odi agar Odi bisa mencari tahu apa yang ada di tangan Abe.
"Emang ada apa sih?" tanya Odi sambil sibuk mencari hal aneh di tangan Abe. "Perasaan nggak ada apa-apa Be." gumam Odi yang tetap saja masih sibuk mencari.
Dan grep!
Jari-jarinya menelusup ke celah jari-jari tangan kanan Odi. Tangan Abe menutup.
Abe menggenggam tangan Odi sambil tersenyum jahil.
Odi awalnya tidak mengerti apa yang Abe lakukan sebelum akhirnya ia menoleh pada Abe yang tengah menahan tawanya.
"Ih lo modus nih mau genggam tangan gue." protes Odi sambil tersenyum.
"Tapi kan modusnya gue bikin lo seneng." jelas Abe yang kemudian menunjuk wajah Odi yang tengah tersenyum. "Buktinya tuh lo senyum-senyum gue genggam tangannya."
"Ih ngeselin bikin malu gue aja." protes Odi.
"Biarin kan Odi suka malu-maluin."
"Kapan?" protes Odi.
"Kapan ya..."
"WOY PACARAN MULU NIH CALON PENGANTEN."
Odi dan Abe terkejut lalu menoleh pada Darren yang berhasil mengagetkan mereka berdua.
"Sirik ya lo?" cibir Abe pada Darren yang datang bersama Arga dan Shabel, Dimas dan Rena.
"Iya sirik gue. Bestfriend-bestfriend gue udah pada mau kawin aja bentar lagi menyusul Athan dan Eca. Gue masa belum juga menemukan pendamping yang mau di ajak kawin sama gue. Padahal kita semua kan dulu belajar kawinnya dari satu video yang sama." kata Darren yang berhasil mendapat tatapan tajam dari semuanya. "Apaan? Kenapa pada melotot? Kan gue cuma jujur bilang apa yang emang kita lakuin dulu." jelas Darren lagi tanpa merasa bersalah.
Tapi mereka tidak membahasnya lebih dari itu.
Dan begitu mereka akan memasuki ruangan tempat acara berlangsung--Devan terlihat menghampiri mereka dengan wajah cemas.
"Kenapa?" tanya mereka kompak pada Devan.
Devan menatapi sahabat-sahabatnya itu satu persatu. "Gawat. Calon tunangan perempuannya menghilang."
"HAH HILANG?"
"Kompak bener." kata Devan sambil tersenyum menyeringai lalu mengangguk. "Iya Gisel mendadak susah ditemuin. Tadi dia lagi di dandanin sama MUA nya tapi begitu MUA nya izin ke toilet pas balik Gisel udah nggak ada disana. Dicari-cari sama keluarganya di seisi Gedung ini dia nggak ada. Handphone nya juga nggak bisa dihubungin."
KAMU SEDANG MEMBACA
Aksara
Teen FictionOdi sudah diam-diam berusaha untuk menyembunyikan hobinya sebagai blogger yang suka membuat cerita romance di blognya tapi justru orang yang pertama mengetahuinya adalah Ketua geng The Devil's yang menjadi musuh The Angel's sekaligus cast Aksara si...