"Selamat kamu bisa mengikuti wisuda tahun ini." dosen penguji serta pembimbing menyelamati Odi.
"Terima kasih pak, bu." jelas Odi sambil tersenyum lega.
Perjuangan kuliahnya selama ini akhirnya berhasil dan tinggal menunggu wisuda saja.
Odi lalu keluar dari ruangan yang membuatnya tegang setengah mati itu. Namun perasaan leganya buyar begitu mendengar teriakan laki-laki yang tak asing baginya itu. Laki-laki itu yang membuat dia kesal, muak dan rindu menjadi satu.
"Bonjour chérie!"
Odi tersenyum menyeringai diam-diam mengejek sapaan laki-laki yang wajahnya saja bahkan tertutup sebuah boneka beruang besar sementara tangan lainnya membawa sebuket bunga kesukaan Odi. Dan jangan tanya berapa banyak tatapan yang kini menatap ke arah mereka sambil berbisik-bisik.
Odi dan Abe jadi bahan gibah teman-temannya.
"Hai sayang dia bilang? Setelah melakukan hal kemarin sama gue masih bisa bilang itu dia?" gumam Odi yang kemudian berdecih. "Dasar laki-laki gila." kata Odi yang langsung berjalan menjauhi Abe.
'Brugh!'
Tangan Odi refleks memeluk teddy bear putih nan lembut yang baru dilemparkan Abe padanya.
"Baby bear kangen mama bear." jelas Abe begitu Odi menatapnya bingung karena kini memeluk boneka besar yang hampir setinggi tubuhnya itu. "Buat lo. So sweet kan?"
"Ngapain lo disini?" Odi justru bertanya bukan menjawab pertanyaan Abe.
"Kasih lo boneka itu sama kasih ini bunga cuma lo bakal kesusahan megangnya jadi bunganya gue bantu pegangin." kata Abe sambil menunjukkan bunga-bunga kecil berwarna putih yang masih digenggamnya. Bunga yang selalu Abe berikan pada Odi. "Oh iya ini beruangnya perempuan. Gue sengaja beli yang perempuan karena dulu gue kasih lo boneka beruang coklat. Dia laki-laki."
Odi jadi teringat boneka beruang coklat di pojokan kamarnya yang sudah ia beri nama Berlianna karena ia kira perempuan. Oh ternyata laki-laki? Baiklah Odi akan mengubah namanya menjadi Bearliando sebelum Abe tahu.
"Lo kasih nama apa boneka beruangnya?" tanya Abe tiba-tiba seolah bisa membaca pikiran Odi.
Odi terkejut tetapi ia menjawabnya. "Berlianna yang ini kalau yang dirumah Berliando." sahut Odi sedikit malu-malu sedetik dan di detik berikutnya ia kembali memasang wajah kesalnya. "Biar apa sih gini-ginian? Kan kemarin-kemarin lo udah nuduh gue cewek nggak bener." kata Odi mengingatkan Abe pada kejadian yang mengesalkan bagi Odi. "Jadi ngapain muncul di depan cewek nggak bener sambil bawa boneka segede gini sama bunga itu?"
"Kangen."
Satu kata yang singkat tapi berhasil membuat Odi tertegun sedetik namun detik berikutnya dia teringat kalau ia masih kesal pada Abe. Odi jadi benar-benar labil saat ini
"Jangan ngaco deh lo."
"Gue serius. Jadi ayo kita ketemu sama mama." ajak Abe yang langsung menggenggam tangan perempuan yang terlihat kesulitan membawa boneka beruang putih itu.
"Kok ketemu mama lo tiba-tiba?"
"Dia kangen sama lo juga soalnya." jelas Abe yang membawa Odi ke tempat parkir mobilnya.
Begitu sampai di depan mobil Abe dan Abe membuka pintu depan mobilnya Odi justru memilih untik masuk ke kursi belakang mobil Abe.
"Tau gini gue bawa mobil audi r8 gue." gumam Abe sambil menutup pintu yang baru saja ia buka.
Abe lalu masuk ke dalam mobil dan duduk di kursi supir. Ia lalu menoleh ke belakang ke arah Odi yang tengah duduk sambil memeluk boneka besar itu yang kini sudah ditemani bunga yang baru saja Abe berikan padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aksara
Teen FictionOdi sudah diam-diam berusaha untuk menyembunyikan hobinya sebagai blogger yang suka membuat cerita romance di blognya tapi justru orang yang pertama mengetahuinya adalah Ketua geng The Devil's yang menjadi musuh The Angel's sekaligus cast Aksara si...