10 : Jekaelem

3.7K 524 49
                                    

Additional Cast :

Sebelumnya maaf kalau biasnya saya pake buat cast hehe. :')

Nancy Momoland As Nana Dreanne Dupon

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Nancy Momoland As Nana Dreanne Dupon.

Ji Changmin (Q) The Boys as Leon Mahesa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ji Changmin (Q) The Boys as Leon Mahesa.

***

Setelah berhasil membuat Abe membeku di tempatnya Odi langsung lari begitu keluar dari Perpustakaan. Jantungnya berdebar terlalu kencang.

Tadi dia menyadari Abe berusaha untuk menciumnya tapi kakinya kenapa tadi mendadak tidak bisa dia gerakkan?

Untungnya ada panggilan telepon yang berhasil menyelamatkan Odi. Dan sambil menunggu Abe menyelesaikan obrolannya di telepon Odi berusaha menenangkan jantungnya.

Dia mulai berpikir. Ah sial, pikirannya buntu. Odi rasanya ingin memaki Abe yang sudah ada di hadapannya kini tapi ia justru tersenyum menyeringai dan malah mengatakan satu kalimat bodoh.

"Lain kali kalau mau ajak gue ciuman jangan di Perpustakaan juga kali ah."

Dan Odi kini menyesali apa yang sudah dikatakannya. Bukankah kata-katanya tadi seolah menantang Abe untuk menciumnya lagi?

"Audia kamu kenapa? Apa kamu sakit? Muka kamu pucat sekali." tanya Pak Dean begitu Odi masuk kelas untuk mengumpulkan tugasnya. "Kamu diapain lagi sama Abe?"

Odi menggelengkan kepalanya. "Ah nggak pak bukan karena Abe. Saya hanya sedang tidak enak badan." sahut Odi menenangkan gurunya itu.

"Kalau gitu kamu boleh pulang dan istirahat sekarang." kata Pak Dean yang penuh perhatian itu.

Dia bahkan tidak terlalu banyak tanya saat Odi bilang Abe tidak bisa masuk ke Kelasnya. Mungkin karena sudah terlalu cape mengurus salah satu keturunan pemilik Sekolah ini.

"Ah iya pak terima kasih. Kalau begitu saya permisi dulu." Odi tersenyum takzim.

Odi segera meninggalkan ruang kelasnya lalu menuju ke Markasnya.

Entah kenapa dia jadi malas masuk ke kelas lagipula pasti banyak teman-temannya yang akan menanyakan mengenai dirinya dengan Abe tadi di Kantin dan ia juga perlu menenangkan jantungnya. Jam pelajarannya juga hanya tersisa satu jam sebelum akhirnya pulang. Jadi ia memilih mengikuti saran Pak Dean untuk pulang walau akhirnya ia memilih untuk tinggal di Markasnya.

AksaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang