BAGIAN 1

20.3K 771 59
                                    

Assalamu'alaikum .
Dont forget for vote and comment.
Mohon dibenarkan kalo ada typo:)
Happy reading.

Sepasang remaja berdiri dengan posisi istirahat di tempat. Wajah keduanya terbanjiri keringat karena sejak tadi dijemur dibawah terik matahari yang sangat menyengat di kulit mulus mereka.

"Kenapa kalian telat?!"

Di hadapan keduanya, berdiri pria berseragam dinas PNS dengan sebelah tangan yang memegang penggaris besi.

"Anu, Pak-"

"Anu-anu...," guru Bimbingan Konseling itu memotong perkataan siswa yang berada di depannya. Seragam siswa itu terlihat rapi tetapi masih menyimpang dari aturan sekolah.

"Kalian ini sudah senior. Harusnya bisa menjadi contoh untuk junior kalian. Nggak cape kalian telat setiap hari, hah? Saya saja cape menghukum kalian, bosan liat muka kalian terus," omel guru Bimbingan Konseling yang bername tag Dani Haryanto.

"Ini lagi. Kenapa kamu pakai celana abu? Kamu tau, kan, hari ini hari apa?" todongnya tertuju pada siswa dihadapannya.

"Rabu, Pak."

"Nah itu kamu tau. Hari ini seharusnya pakai celana hitam, Zen, bukan abu-abu," tutur Pak Dani menggeleng kepala.

"Sorry, Pak. Tadi saya nggak sempat cari celana hitam," jawab siswa yang dipanggil 'Zen' itu dengan cengiran khasnya. Ia memang termasuk jajaran siswa bandel dan juga most wanted SMA Merah Putih.

Seorang siswi di menggerakkan kakinya yang terbalut sepatu Jordan. Memangnya ada murid yang memakai sepatu Jordan ke sekolah? Jawabannya ada, dia orangnya. Bahkan guru-guru lelah menegurnya, sekarang tidak peduli lagi. "Yaudah, Pak, cepetan hukum. Kaki saya udah pegel, nih," ujarnya mengibaskan rambut sepunggungnya. Dia sedari tadi misuh-misuh sendiri diomeli oleh Pak Dani.

"Bapak tuh, ya, jangan suka marah-marah. Ntar cepet tua," gurau siswanya. Dia berharap gurunya itu berbaik hati mengurangi hukuman kali ini.

Pak Dani menghela nafas lelah. "Cepetan kalian bersihkan lapangan!!" Dia menunjuk lapangan basket di belakang mereka dengan penggaris besi di tangannya.

"Oke, Pak!!" 

Siswa dan siswinya itu mengangkat tangan mereka seperti hormat bendera kemudian berlalu untuk menjalankan hukuman darinya.

"Kampret tuh guru, ngomel-ngomel mulu."

Gadis bername tag Salsabilla Crystal Washley. Ia menjalani hukumannya dengan perasaan dongkol. Sekarang ia sedang menyapu lapangan basket. Sedangkan partner-nya sedang asyik main basket tanpa peduli dengannya yang menjalani hukuman sendirian.

Cowok itu memegang bola berwarna oranye di tangannya. Dia menatap Salsa yang menyapa dengan wajah ditekuk."Woy, cepetan! Gue udah haus nih," teriaknya pada Salsa.

"Heh! Lo punya otak nggak?! Zean sialan!" Salsa berjalan menghampiri Zean dengan emosi yang di ujung tanduk. Dia melempar sapu di hadapan Zean. "Sekarang lo yang nyapu, gue mau istirahat. Dari tadi lo cuman main basket."

Zean Azmi Januartha. Begitulah nama lengkap cowok itu. Dia menendang sapu di kakinya agar menjauh dari hadapannya. "Apa-apaan lo? Tangan gue nggak bisa megang sapu. Alergi gue," ujar Zean. Bahkan cowok itu memandang jijik pada sapu yang tadi Salsa gunakan.

"Sok higienis lo. Pengen gue cempuling ke got," geram Salsa. Ia mengambil sapu tadi. Sebelum melanjutkan hukuman, ia sempat memukul tulang kering Zean dengan sapu di tangannya. Salsa menghembuskan nafasnya pelan. Dengan terpaksa ia kembali menyapu lapangan yang terbilang luas. Jika ia tetap berdebat dengan Zean, hukuman mereka tidak akan selesai, malahan bertambah.

Bad Couple Pesantren [ COMPLETED ]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang