Chapter 40 [THE END]

6.2K 275 24
                                    

Assalamualaikum Wr. Wb.
Dont forget for vote and comment
🍭Happy reading🍭

_________^^^^^^^^_________

!Ada surprise!

___________~~~~~~~~~~~~~~___________

"Crystal?"

"Ar-tha, a ku sa yang ka mu"

Tiiiit tiiiit tiiiit

Zean yang mendengar suara monitor detak jantung Crystal yang bersuara nyaring, langsung memencet tombol darurat disampingnya. Dokter dan beberapa suster masuk dengan tergesa - gesa.

"Dok, tolong selamatin calon istri saya dok."

"Saya akan berusaha semaksimal mungkin. Kamu boleh tunggu diluar."

Zean keluar dari ruang rawat Crystal.

"Zean, Crystal kenapa?" tanya Ulva khawatir dengan keadaan anaknya.

Zean duduk dilantai dan menyederkan bahunya di dinding. "Zean nggak tau tan, tadi dia cuman ucapin Artha. Abis itu ya--"

"Artha, itukan panggilan kamu masih kecil?" Ucap Mitra.

"Iya Ma, itu panggilan Zean waktu SD," balas Zean lemas.

Cklek

"Gimana dok?"

"Pasien harus segera di operasi, luka di hati pasien sangat fatal. Pasien harus segera mendapatkan donoran hati secepatnya, atau--" dokter itu tidak sanggup melanjutkan kata-katanya.

"Atau apa dok?" tanya Zean.

"Atau kita harus kehilangan nyawa pasien."

"Itu nggak boleh terjadi dok!"

"Kita tunggu sampai besok, dan segera cari pendonor hati untuk pasien."

"Baik dok"

"Saya permisi"

Laki-laki berbaju putih itu berjalan memjauhi ruang rawat Crystal. Satu persatu mereka masuk.

"Crystal, bangun nak. Kamu nggak kasian Liat Zean uring-uringan gini?" Ulva berbicara dengan Crystal yang masih menutup matanya.

"Crys, Papa tau kamu anak yang kuat. Bangun ya, demi Papa, Mama. Demi kita semua."

"Crystal, bangun dong. Aku rindu wajah galakmu Crys."

Semua ucapan mereka seperti sebuah kata-kata yang tidak ada balasan. Mereka menunduk dan mendoakan agar ada keajaiban untuk Crystal.

Hari sudah malam, disitu hanya ada Mama dan Papa Crystal dan juga Zean. Semuanya sudah pamit untuk pulang tadi, termasuk Mama dan Papa Zean.

"Zean, kamu nggak pulang?" tanya Ulva pada Zean yang masih setia duduk di brankar samping brankar Crystal.

"Nggak tan, Zean mau nungguin Crystal," jawab Zean masih menatap Crystal. Mereka paham bagaimana perasaan Zean. Tentu saja sakit, melihat orang yang kita sayang terbaring lemah dan hanya menunggu takdir Tuhan.

"Zean sudah makan?" tanya Kevan. Ia tidak melihat Zean keluar makan dari tadi siang.

Zean menggeleng. "Zean nggak lapar om, liat Crystal kayak gini Zean jadi nggak mood untuk makan."

Kevan dan Ulva saling pandang. Mereka tidak salah karena sudah menjodohkan anak kesayangan mereka dengan Zean, si brandalan.

"Zean makan dulu ya, nanti Zean sakit. Gimana mau jagain Crystal kalo Zean juga sakit? Makan dulu ya!" Suruh Ulva.

Bad Couple Pesantren [ COMPLETED ]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang