BAGIAN 6

5.6K 416 3
                                    

Assalamu'alaikum.
Dont forget for vote and comment.


Zean terduduk di anak tangga sambil memegang perutnya yang seperti digelitik. Dia masih menertawai Stella yang baru saja menabrak Radit yang baru tadi malam resmi menjadi pacarnya.

Mata Zean bertubrukan dengan manik mata hitam milik Salsa. Tawa keduanya langsung terhenti dan mengalihkan pandangan.

"Heh, kok lo pada ngetawain gue, sih," kesal Stella setelah berdiri di samping Radit. Padahal tidak ada yang lucu. Emang dasarnya humor teman-temannya rendah.

"Ngakak gue, sumpah deh," ujar Audrey berusaha menghentikan tawanya.

"Au ah, kesel gue!" ketus Stella menuruni anak tangga didampingi Radit.

"Tunggu Stell!"

"Apaan, sih," ketus Stella menepis tangan yang berusaha menahannya.

"Berhenti dulu dong, ntar jatoh, lho." Si doi berusaha menahan tangan Stella.

"Woi, jangan pacaran pagi-pagi, kasian yang jomblo!" seru Fikri yang dibalas dengan tatapan tajam oleh pasangan di depan mereka. Cowok itu menggaruk telinganya kaku.

"Elah, lebay lo berdua. Sono, bentar lagi senam," usir Salsa. Dia menuruni tangga menghiraukan sekitarnya.

Zean mengikuti langkah Salsa dengan tangan yang dimasukkan ke dalam saku celana training olahraga.

Sedangkan yang lain ngikutin dari belakang. Sekarang Salsa sudah ada di panggung kecil depan lapangan, di samping sound yang biasanya tempat instruktur senam.

"KEPADA SELURUH SISWA-SISWI SMA MERAH PUTIH DIHARAPKAN SEGERA MENGAMBIL BARISAN. SEKARANG!! JANGAN LELET LO SEMUA, BURUAN UDAH PANAS NIH!"

Zean mendengus mendengar suara keras Salsa di mic, tuh anak suaranya pakek mic bikin kuping mau jebol. Tidak pakai mic saja udah nyaring, apalagi ini. Dilihatnya guru-guru lari-larian dari kantor dan buru-buru mengambil barisan khusus pengajar dan staf.

Senam berjalan seperti biasanya, dengan instruktur Salsa dan Nadir. Nadir menjabat sebagai sekretaris OSIS, sekelas dengan Salsa. Sekarang mereka dapat pengarahan dari Pak Botak legend SMA Merah Putih. Yang tidak lain adalah kepala sekolah.

"Udah panas, keringetan gini, lama lagi," gerutu Salsa mengelap keringatnya menggunakan ujung tangan bajunya.

"Saya akhiri, wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh." Kepsek mengakhiri pidatonya yang disambut ceria oleh seluruh siswa-siswi.

"TANPA PENGHORMATAN. BUBAR BARISAN, JALANN!!" Salsa masih di samping Kepsek trus bubarin barisan siswa-siswi yang kepanasan. Kali ini tanpa mic, suara alami tidak diragukan lagi.

"Kamu tuh, ya, kebiasaan teriak-teriak. Budeg bapak lama-lama deket kamu, Sa" omel Pak Bambang pada Salsa.

"Udah sana balik," usir Salsa pada teman-temannya yang malah berdiri di belakangnya seperti anak ayam dan dia induknya.

"Ayo ke kantin," ajak Fikri yang menarik tangan Radit dengan paksa.

"Kok maksa, sih," kesel Radit berusaha melepaskan tangannya.

"Lumayan nih, ada yang traktir," ujar Salsa tersenyum semringah.

"Siapa yang traktir?" tanya Zean yang melupakan jika hari ini hari bahagia temannya.

"Yang baru official, lah!" seru Salsa melirik Radit dan Stella bergantian.

"Pala lo traktir," ketus Stella.

Bad Couple Pesantren [ COMPLETED ]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang