Chapter 12

4.8K 349 2
                                    

Assalamualaikum Wr. Wb.
Dont forget for vote and comment.
Warning!! Typo bertebaran, benerin ya:)
Happy reading💜

ZEAN's POV

"Zean cepetan, udah mau berangkat" panggil mama dari bawah.

"Bentar ma" teriakku gak selow.

Aku segera turun dengan celana jeans yang gak robek dilutut seperti biasanya, dengan atasan kemeja kotak-kotak berwarna biru navy. Entahlah mau kemana, aku juga gak dikasih tau. Tiba-tiba habis sholat Isya disuruh siap-siap. Padahal rencananya mau ngumpul sama teman-temanku ditempat biasa.

"Lama banget lo, lumutan nih kita nunggunya" semprot kak Rifky saat aku sampai diruang keluarga.

"Yaudah ayok berangkat" ajak papa.

Kami menggunakan satu mobil, mobil papa. Kak Rifky yang nyetir, aku disamping. Mama sama papa dibelakang. Gak nyampe 10 menit, kami udah sampe.

"Kalian tunggu sini aja, biar papa yang turun" papa turun dari mobil. Loh, ini om, om gak tau ah namanya. Ngapain kesini.

"Kita mau kemana sih ma?" tanyaku.

"Ketempat sahabat papa sama om Gino" jawab mama.

Oh ya, om Gino. Ini rumah om Gino. Baru ingat aku.

"Mau ngapain kesana ma?" tanyaku lagi.

"Banyak tanya lo de, diem aja deh" jawab Rifky.

Aku mendengus kesal, pasalnya aku menanyai mama bukan kak Rifky. Aku memasang earphone, lalu menghidupkan musik di iPhoneku.

"Zean" panggil papa yang terdengar samar-samar olehku. Karena musikku terlalu keras.

"Kenapa pa?" aku menoleh arah papa yang tiba-tiba ada disampingku. Mukanya nempel dikaca mobil.

"Kamu pindah kebelakang" perintah papa setelah aku menurunkan kaca mobil.

"Oke" aku membuka pintu mobil, lalu duduk disamping mama disusul oleh papa. Jadi posisiku diapit oleh mama dan papa. Disamping kursi kemudi ada om Gino.

"Hai ganteng" sapa om Gino padaku. Emang aku ganteng kok.

"Hai juga om" balasku tersenyum manis, mungkin pahit bagi yang liat.

Beberapa menit kemudian, kami sampai disebuah rumah yang aku kayak tau gitu. Tapi rumah siapa, bodo amat lah, aku masih asyik dengan handphone ku. Sampai kami didepan rumah itu, aku baru ngeh. Ini kan rumahnya bekicot sawah. Ngapain sih kesini, trus ngapain pake mobil. Kan rumahnya sampingan aja. Oh ya lupa, kata kak Rifky mobil om Gino dibengkel.

Papa memencet bel rumah.

"Assalamualaikum" salam papa setelah pintu terbuka lebar. Terlihat seorang wanita paruh baya yang sering kumintakan jambu airnya.

"Waalaikumsalam, silahkan masuk Yud, Mit" persilahkan tante Ulva.

"Makasih Ul"

Kami duduk diruang tamu, rumahnya lumayan luas. Aku belum pernah masuk kerumah ini. Tapi Crystal gak keliatan.

"Apa kabar Kev?" tanya om Gino pada om Kevan. Kayaknya mereka semuanya bersahabat deh.

"Alhamdulillah baik, kabar kalian berdua gimana?"

"Alhamdulillah baik Kev" jawab papa dianggukkan oleh om Gino.

"Jadi gimana dengan pembahasan kita sebelumnya Yud?" tanya om Kevan.

"Tergantung anaknya, kalo mereka mau. Ya dilanjutkan" jawab papa melirikku. Aku gak tau maksudnya apa.

"Kalo anak ku udah setuju Yud" ucap om Kevan.

Bad Couple Pesantren [ COMPLETED ]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang