Chapter 16

4.4K 347 43
                                    

Assalamualaikum Wr. Wb
Dont forget for vote and comment.
Warning!! Typo bertebaran. Benerin ya!!!
Happy reading💜


Crystal melongo melihat gedung didepannya. Tak seperti ekspentasinya.

"Woww, it's really?" Crystal berdecak kagum.

"Betah deh kamu kalo disini" ucap Arina yang baru keluar dari mobil dan berdiri disamping Crystal.

"Ayo kita masuk, kerumah pak Kyai Umar" Kevan memimpin jalan diikuti oleh istrinya dan anak-anaknya.

Crystal melihat sekelilingnya. Banyak santriwan dan santriwati menatapnya dengan berbagai ekspresi. Ada yang salah? Oh ya, dia gak pake jilbab dan kerudung.

"Assalamualaikum" salam Kevan.

"Waalaikumsalam" jawab seorang perempuan yang wajahnya tertutup oleh niqob.

"Eh, keluarga Januarta ya? Silahkan masuk pak" persilahkan perempuan itu sopan dan menuntun keluarga Januarta masuk kedalam rumah yang dibilang lumayan besar dan berlantai dua.

"Iya ummi Diah" jawab Ulva. Sepertinya mereka saling kenal.

"Yang pernah kerumah tempo hari" bisik Ulva pada Crystal yang menjawab penasaran anaknya itu. Crystal hanya mangut-mangut.

"Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam"

Crystal melihat Zean yang duduk disamping Rifky dan seorang cowok yang seumuran dengannya. Crystal memicingkan matanya ketika Zean menatapnya. Crystal dan Zean bingung, kenapa mereka berada ditempat yang sama.

"Jadi, mulai hari ini neng Crystal dan nak Zean resmi menjadi santri di ponpes Nurul Qadim" ujar pak Kyai Umar. Neng?

"Mohon bimbingannya ya Abi" ucap Kevan. Abi?

"Insyaallah, atas izin Allah"

Lama mereka berbincang-bincang mengenai pesantren Nurul Qadim. Mengenai masa lalu. Ternyata Crystal memanggil pak Kyai Umar Eyang. Karena pak Kyai Umar bersaudara dengan ayah Kevan, Kakek Crystal. Dan Zean pun kerabatnya Kyai Umar namun agak jauh. Pantas saja akrab.

"Ismail" panggil pak Kyai Umar memanggil seorang yang duduk diseberangnya. Kami duduk disofa yang membentuk persegi panjang.

"Iya bi" jawab Ustadz Ismail yang bernotabene sebagai anak pak Kyai Umar.

"Kamu antar nak Zean ke kamarnya ya. Di ruangan yang kemarin baru di isi sama santriwan baru" intruksi pak Kyai Umar.

"Iya bi" jawab Ustadz Ismail.

"Kalau neng Crystal bisa diantar oleh Ustadzah Anita ya" ucap pak Kyai Umar yang dianggukkan oleh anaknya yang bernama Anita.

"Kalau begitu kami pamit ya Kyai" ucap Yudha.

"Iyo, hati-hati dijalan"

Setelah semuanya berpamitan. Kini Crystal dan Zean berpisah dengan keluarganya. Terasa sangat berat untuk berpisah dengan orang-orang tersayang. Namun mereka tak bisa menolak. Jadi yang mereka lakukan sekarang hanyalah menjalani kehidupan mereka.

"Jaga diri ya Crys, jangan macam-macam. Jangan suka bolos lagi" peringat Arina mengingat adiknya itu yang sangat nakal dan punya hobby bolos disekolahnya.

"Iya kak, aman kok. Sering-sering jengukin Crys ya" ucap Crystal memeluk Arina yang dibalas oleh Arina. Tak seperti anak-anak alay diluar sana, yang menangis jikalau berpisah dengan orang tua mereka. Malahan Crystal bersyukur, tidak ada yang mengomelinya jika pulang malam. Begitupun dengan Zean.

Bad Couple Pesantren [ COMPLETED ]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang