Chapter 15

4.6K 337 3
                                    

Assalamualaikum Wr. Wb.
Dont forget for vote and comment.
Warning!! Typo bertebaran, benerin ya zheyeng^_^
Happy reading💜

Dirumah keluarga Januartha sekarang sangat rusuh dengan kedatangan sepupu Zean yang juga masuk ke pesantren bersamanya.

"Itu punya gue" Zean merebut sekotak stick coklat.

"Minta doang" ucap Hafidz, sepupu Zean.

"Minta tapi lo abisin" kesal Zean menyembunyikan kotak stick yang direbutnya dari Hafidz.

"Kalian berdua kayak orang susah aja sih, tinggal beli lagi elah" lerai Rifky.

"Ayo kita berangkat"ujar Ghani, Ayah Hafidz yang baru dari dapur.

"Ayo yah" balas Hafidz tapi masih dalam posisi duduk mengunyah stick coklat.

"Kita pamit pulang ya om" pamit Fikri pada Yudha yang baru turun dari kamar atas.

Ya, dari tadi Radit dan Fikri berada dirumah Zean sekaligus memberikan kenang-kenangan utk Zean dari Radit. Sama seperti Stella.

"Iya, hati-hati nak"

"Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam"

"Eh, cepat banget pulangnya nak?" tanya perempuan paruh baya yang baru datang dari dapur membawa cemilan untuk dimobil nanti.

"Iya tan, soalnya udah siang. Takut dicariin" jawab Radit.

"Oh iyaya"

"Pamit ya om, tante, Zean, Hafidz" pamit Radit.

"Iyaa"

Setelah Radit dan Fikri pulang, semua disibukkan dengan persiapan untuk ke ponpes. Lain halnya dengan Zean dan Hafidz, yang masih rebutan stick. Stick coklat adalah makanan favorite Zean dari kecil.

"Woy!!" Refleks Zean dan Hafidz menoleh kesumber suara. Terlihat Rifky yang kesusahan membawa dua koper besar dari atas.

"Napa lo?" tanya Zean santai, seolah tak melihat keadaan kakaknya itu.

"Nih, koper lo. Kenapa gue yg ribet sih?"

"Ya, lo nya aja yang mau"

"Gue juga gak mau bawain nih koper sialan lo. Tapi bokap nyuruh gue bawa turun"

"Bodo amat"

"Gak tau diri banget lo, tau gini gue gak usah aja bawa turun"

"Gue mah bodo amat, btw sekalian ya bawain sampe bagasi"

"Ogah banget gue bawain, nih bawa sendiri"

Hafidz hanya diam menyaksikan perdebatan adik kakak itu. Sedangkan Ayahnya membaca Al-qur'an.

"Ayo, cepat anak-anak kita berangkat" ujar Mitra, Mamah Zean.

"Iya mah"

Zean berjalan keluar begitu saja, seolah tidak ada yang tertinggal.

"Zean!!"

Zean terpaksa membalikkan badannya, pasalnya yang memanggilnya adalah Mamahnya.

"Kenapa mah?"

"Ini, koper kamu. Kasian kak Rifky bawain dari atas tadi" ujar Mitra.

"Iya deh" Zean mengambil kopernya dan satunya dibawa oleh om Ghani.

Setelah semuanya siap, mereka berdua lalu berangkat ke ponpes. Mereka menggunakan 2 mobil.

Di mobil milik Zean, ada Rifky dan Hafidz jok dibelakang, sedangkan Zean mengemudi.

Bad Couple Pesantren [ COMPLETED ]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang