19. Kan gak semua cowok sama.

2K 184 4
                                    

Zuhra beneran minta izin sama Aksa, dan Aksa awalnya gak kasih izin, entah karena apa. Tapi, setelah dibujuk Azka dan Aisha, Aksa setuju juga.

"Untuk baju, kamu bisa pinjam baju ku, Ra" ucap Aisha.

"Makasih, kak" ucap Zuhra pelan.

"Besok lah, kita jalan-jalan ke mall beli baju untuk lo" ucap Aksa.

"Besok gue mau pulang kerumah aja. Biar gak ngerepotin banget, lagian ... " ucapan Zuhra terpotong.

"Gue antar, biar aman" sela Aksa.

Zuhra natap Aksa kaget, mata bulatnya kedip-kedip lucu. "Oh, oke" balasnya pelan.

Aksa senyum lebar, dia langsung ngusap-usap kepala Zuhra, "nurut banget, jadi sayang" goda Aksa.

"Ish! Apaan, sih?" Kesal Zuhra, "lo godain gue mulu, karena suasana hati lo lagi gak baik, kan? Dengar ya, Aksa, gue gini-gini juga cewek, kalau digituin bisa baper, kalau gue baper, terus elo nya cuma PHP, gimana? Kan susah untuk move on nya" lanjut Zuhra.

"Nah, loh Aksa, tanggung jawab lo!" Ucap Azka.

"Tenang, mumpung abang Aksa lagi kosong, Abang bakalan tanggung jawab kok, Neng" balas Aksa.

Zuhra natap Aksa kesal, "lo playboy, ya? Mentang-mentang hati lo kosong, lo mau cari orang lain, padahal masih ada yang lain di hati lo. Lo emang ganteng, Sa, tapi kalau kelakuan lo kayak gini, gue gak yakin lo bisa dapat cewek lagi" ucap Zuhra.

"Eum, kayaknya udah mulai serius" gumam Azka. "Sha, bawa Zuhra ke kamar tamu" bisik Azka.

"Zuhra, kita ke kamar aja, yuk" ajak Aisha.

Zuhra ngangguk pelan, entah kenapa dia gak pernah bisa bersikap kasar ke Aisha kayak yang dia lakukan ke Aksa. Aisha itu orangnya lembut, jadi kalau mau di kasarin rasanya bakalan susah.

"Kamu kesel banget ya, sama Aksa?" Tanya Aisha sambil duduk di pinggir kasur.

"Lebih tepatnya sama sifat dia" jawab Zuhra pelan.

"Kenapa? Aksa baik, kok, aku udah lima tahun kenal sama Aksa, mungkin dia kelihatan ngeselin, tapi percaya deh, itu cara dia biar bisa lebih dekat lagi sama kita" ucap Aisha.

"Aku gak suka sikap dia, kak" gumam Zuhra, "papah, juga punya sikap yang sama kayak Aksa, itu yang buat mama gak betah, semua cewek dia godain!" Lanjut Zuhra.

Aisha sedikit canggung dengarnya, ternyata Zuhra punya trauma sendiri dengan hal yang kayak gitu. Tapi, menurut Aisha, Aksa gak gitu kok, waktu sama Ziel aksa gak pernah godain cewek lain.

"Aksa terakhir pacaran itu, empat tahun yang lalu. Setelah itu, dia suka sama Ziel, tapi mereka gak pacaran" ucap Aisha.

"What? Gak pacaran? Apa ceweknya gak merasa risih?" Tanya Zuhra kaget.

"Eum" Aisha natap kearah lain, "sebenarnya, aku sama Azka juga gak punya hubungan apa-apa. Dulu, aku duluan yang suka Aksa, aku nembak dia, dan di tolak" ucap Aisha sambil ketawa kecil.

"Gila! Terus, kenapa sekarang kalian bisa sama-sama?" Zuhra penasaran.

"Azka, juga suka aku setelah aku ngaku suka dia. Tapi, Bunda Ayra gak kasih mereka pacaran. Kita temenan, tapi kayak pacaran, dan kita saling suka" balas Aisha.

"Kalau kamu baru masuk di keluarga ini, kamu pasti bakalan kaget. Ayah Ataya, orangnya pendiam, kaku, dan omongannya pedes. Tapi, ayah Ataya sayang banget sama keluarganya, ayah Ataya juga so sweet kalau udah sama bunda" Aisha mulai cerita sambil berbunga-bunga. Selama hidupnya, dia selalu ngebayangin untuk punya hubungan kayak orang tua Azka, selalu romantis dengan cara mereka.

"Bunda Ayra," Aisha berhenti sebentar, dia ketawa pelan dan natap Zuhra yang juga natap dia penasaran, "baiiikkk banget, cantik, dan selalu menghargai orang lain. Bunda sama ayah, dulunya anak Pramuka, makanya banyak teman. Mereka, lebih tepatnya bunda, mau berteman sama siapa aja, entah beda gender, beda agama, beda budaya, beda seksual. Bunda suka banget ngeliat homo, malah dulu waktu kecil, Aksa ditebak bakalan jadi homo pihak bawah sama bunda. Orangnya nyeleneh, tapi tetap sayang keluarga"

"Segitunya? Sampai nebak anak sendiri bakal jadi homo?" Tanya Zuhra yang hampir kehilangan kata-kata.

Aisha cekikikan, "iya, bunda emang gitu orangnya. Mungkin, kalau baru kenal bunda, pasti mikirnya bunda gila. Menurut ku, itu bukan kegilaan, tapi menghargai" jawab Aisha.

"Tapi, bukannya homo masuk neraka, ya?" Tanya Zuhra pelan. Dia bingung sama jalan pikir ibunya Aksa, tapi dia lebih bingung lagi sama dirinya sendiri, kenapa dia kepo banget sama keluarga orang?

"Emang, yang gak homo menjamin mereka masuk surga?" Tanya Aisha balik.

Zuhra diam, bener juga. Bahkan banyak yang dosanya lebih parah dari homo. Zuhra jadi mikir banyak dan tambah kepo.

"Mau lanjut?" Tanya Aisha.

Zuhra ngangguk pelan. Dia masih penasaran sama keluarga Aksa.

"Anak pertama keluarga Angkasa, Azka dan Aksa. Azka, orangnya pendiam, sama kayak ayah, tapi semenjak Kuliah dia tambah nyeleneh dan gila. Aksa, dulu dia yang paling gila, berdua sama Mawan, sih sebenarnya. Tapi sekarang, nyeleneh nya udah berkurang. Mereka kebalik setiap tahun, atau kadang dua tahun sekali" Aisah ketawa lagi, dia masih geli sama kelakuan si kembar.

"Azka, gak pernah pacaran, sedangkan adiknya, Aksa udah pacaran lebih dari tiga atau lima, ya? Lupa aku, udah lama banget soalnya. Setelahnya Aksa gak pacaran dan cuma dekat sama Ziel, doang" ucap Aisha, "aku gak tau, Aksa dan Ziel ada masalah apa, tapi mereka udah gak sama-sama lagi. Padahal, Aksa masuk psikologi untuk Ziel" lanjut Aisha.

"Kenapa untuk Ziel?" Tanya Zuhra.

"Ziel, pengidap selfharm, dan depresi berat" jawab Aisha, "ya, karena masalah keluarga. Pelan-pelan, Aksa coba untuk buat Ziel bersosialisasi dan keluar dari zona nyaman dia, setehun bareng Aksa, Ziel udah berhenti selfharm. Karena itu, Aksa masuk psikologi"

"Aksa, cinta banget sama Ziel, ya?" Tanya Zuhra pelan.

"Eum, mungkin. Tapi, aku rasa gak cinta banget. Aksa, iba sama Ziel, dia simpati dengan apa yang, Ziel dapat" jawab Aisha, "Aksa, punya hati yang lembut, dia cepat tersentuh dengan sesuatu yang dia rasa patut untuk diberi perhatian"

"Gampang kena tipu pasti" gumam Zuhra.

"Gak juga, Aksa orangnya jeli banget. Apa lagi, sekarang dia anak psikolog, udah belajar membaca gesture tubuh, wajah dan lain-lain" balas Aisha. "Aksa, kalau ngerasa tertarik sama cewek, pasti bakal dia ganggu habis-habisan. Itu, cara dia untuk dapetin perhatian cewek itu" gumma Aisha sambil natap Zuhra serius.

"Wtf, jadi dia tertarik sama gue, gitu? Makanya dia gangguin gue?" Tanya Zuhra pada dirinya sendiri.

"Bisa jadi, Zuhra. Kamu kalau gak suka sama Aksa, cukup diam dan tunggu apa yang akan dia lakuin biar kamu juga suka sama dia" ucap Aisha sambil senyum.

Zuhra natap Aisha kaget, dia belum percaya kalau Aksa tertarik sama dia. Maksudnya, mereka kan baru kenal, masa udah ada getaran hp, sih? Eh, cinta maksudnya. Ah elah, pusing Zuhra, nih.

"Zuhra, gak semua cowok kayak yang kamu bayangkan. Untuk kasus papah mu, mungkin itu kebiasaan, karena dia bule, kan? Yang aku bayangkan, bule itu lebih bebas dan santai. Pikirin baik-baik"

Tbc.

Gumoh dialog, gak? 🤣 Lagi malas buat deskripsi. Tapi saya juga jarang buat deskripsi panjang-panjang. Yaudah lah, semoga terhibur 🍓

Kembar-kembar Somplak. (EdiSi BaRu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang