Setelah acara akad di masjid, rombongan nikahan itu ngumpul dirumah Ayra, sebenarnya sebagian doang, karena teman-teman SMA dan kuliahnya Azka ada juga yang pulang. Tapi, rumah Ayra tetap aja rame, soalnya ada abang-abang Ayra beserta keluarga, gak lupa Fitan, Fatin yang juga ikut hadir, belum lagi mama, papanya Ataya. Duh, ngalahin pasar dah tu rumah.
Gino, Putih, Rama, Wahib, dan Hafzar gak berhenti buntutin Indra dan Gilbert. Jadi, Indra dan Gilbert itu mau boboin Altan, cuma para bocah ngikut mulu, gimana Altan mau bobo coba.
"Ndra, biar aku aja yang boboin Altan, kamu main sama anak-anak aja. Kasian juga mereka dari tadi ngikut mulu," kata Gilbert.
Indra ngelirik ke arah bocah-bocah yang lagi natap dia sambil senyum-senyum. Ya Indra juga kasihan sih, cuma mereka tuh dari tadi ngikut, tapi gak ngomong apa-apa.
"Sini, Altan sama Om Gilbert dulu, ya, Om Indra nya mau pipis," bujuk Gilbert sambil julurin tangannya, awalnya Altan nolak, tapi dibujuk juga sama Indra, aw so sweet banget, kek keluarga bahagia.
"Kalian kenapa?" tanya Indra sambil senyum gemes, abisnya dia bingung sekaligus lucu sama bocah-bocah ini.
"Ehehehe ..." lah, mereka ditanya malah kompak pada ketawa.
"Ayo kita main dikamar Bang Wahib aja," ajak Gino.
Setelahnya Indra ditarik rame-rame sama para bocah. Entah apa yang bakalan terjadi sama Indra, kita serahkan nasib Indra ke tuhan yang maha kuasa, semoga Indra gak di jadiin kelinci percobaan sama mereka.
"Makan yang banyak Bang, nanti pas terima tamu itu bakalan gak bisa istirahat," kata Ayra sambil ngasih air ke Azka.
"Iya, Bun," jawab Azka seadanya, dia lagi isi tenaga sebelum siap-siap di dandanin sama perias, ya dandannya gak yang kaya mempelai wanita ya, paling cuma bedak sama pelembab bibir doang, biar keliatan fresh.
"Bunda sayang, Mawan pinjam setrikaan dong," teriak Mawan yang turun dari lantai dua, udah gak punya malu banget ini anak satu.
Ayra ngajak Mawan ke ruangan tempat Ayra suka setrika baju dan naro baju-baju yang baru diangkat dari jemuran.
"Uuhh, Mbak Qina sama Bang Kenzo, nih?" goda Aksa.
Rezqina cuma diam, pura-pura gak dengar. Malu juga sih, dulu Rezqina pernah nolak mau dijodohin sama Kenzo, tapi sekarang mereka malah udah tunangan, nikahnya nyusul.
"Tau tuh, padahal kalau Mbak Qina gak mau, kan aku siap jadi jodohnya Mas Tampan Kenzo," sahut Yaznia.
"Lah, Kenzo nya emang mau?" balas Rezqina sewot.
"Atuh lah, kalau itu jangan ditanya, ya jelas gak mau lah! Nia kan anaknya manja, Bang Kenzo pasti lebih suka yang dewasa dan bermulut pedas kayak Bang Angga, eh? Maksud Aksa, Kak Qina," kata Aksa.
"Ya Allah, semoga Aksa jodohnya mampet Ya Allah," Rezqina masih mode sewot.
"Loh, sembarangan... Jodoh ku udah ada loh, tuh, tuh, yang cantik sendiri," Aksa nunjuk Zuhra yang duduk diantara Ghandi dan Amar.
"Yeu goblok sia, jelas cantik sendiri lah, itu duduknya diantara cowok," umpat Vika kesel.
"Loh, Teh Vika mengumpat, tak kasih tau Abi loh, ya~" ancam Aksa.
Vika natap Aksa sinis, "jangan ngadi-ngadi ya, kamu kalau masih mau hidup enak, mending tutup mulut," setelahnya Vika senyum setan.
Aksa langsung merengut. Dia ingat banget gais, waktu SD mereka pernah liburan ke Bandung dan nginap dirumah Hanif, Aksa ngadu ke Hanif kalau Vika suka bolos minum Vitamin dan lebih milih menggambar di kamarnya. Akhirnya Aksa di ikat di pohon belakang rumah dan gak ada yang tau selain Vika, Aksa nya kapok sampe sekarang.
"Dulu mah di pohon mangga, sekarang naik level, di pohon Zaqqum," Vika senyum manis.
Aksa semakin tegang, dia tau apa itu pohon Zaqqum, itu pohon cuma ada di neraka, buahnya untuk makan penghuni neraka, dan bentuk buahnya itu aneh banget, kayak tengkorak. Aaaaww, Aksa gak mau~
"Aw, Teh Vika atuh lah, aku cuma bercanda... Ahahahaha... Meni serius bae si Teteh mah," Aksa cengar-cengir.
"Mampus gak tuh, pohon Zaqqum?" Ghandi ketawa ngakak bareng Amar.
"Rasa-rasanya, gue nemu jodoh yang tepat untuk Mawan," gumam Andang pelan.
"Heum?" Aksa noleh kearah Andang, "lo ngomong sesuatu?" tanya Aksa.
"Kaga, gue ngunyah permen," jawab Andang asal.
"AHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAA!!!!!!!"
"Dih anjir, kaget gue!" umpat Aksa.
Semuanya juga ikutan kaget, asli itu suara ketawa gede banget, asalnya dari kamar Wahib dan udah jelas yang ketawa itu para bocah.
"Mereka kenapa? Gak lagi main sama temen-temennya Risa Saraswati, kan?" tanya Ghandi penasaran.
"Gila lu Ndroo, lu kata adik-adik gue pada Indihome?" omel Aksa.
"Cek buru," suruh Vika.
Aksa langsung otw ke kamar Wahib. Pintu kamarnya gak ketutup, dan langsung aja Aksa bisa ngeliat keadaan didalam yang udah kayak kapal pecah.
"YA ALLAH, KALIAN APAIN ANAK IMUT AKU?!" teriak Aksa heboh.
Putih yang lagi pakein bedak ke muka Indra langsung kaku, sedangkan Gino Rama dan Ariz yang sibuk mijitin tangan dan pundak Indra juga ikutan kaku, Wahib dan Hafzar yang lagi ngikat apel rambut Indra malah tatap-tatapan sambil nganga lebar.
"Aaaaaaaaa!!!" yeu bocah, malah pada teriak dan sembunyi dibelakang Indra.
"Ya Allah Ndra, maapin adek-adek gue ya, Ndra. Muka lo jadi kek ape ni? Ya Allah, kaga bebentuk," Aksa ngusap-usap muka Indra, biar bedaknya ilang.
"Gak apa-apa, Aksa. Aku udah kasih izin ke mereka tadi," kata Indra.
"Bener-bener kalian ya, minta maap sama Kak Indra. Walaupun udah di kasih izin, kalian harus buatnya yang cangtip dong, masa jadi kek Turah Partayana waktu jadi hantu di Squery Panty," omel Aksa.
"Turah Partayana siapa?" tanya Gino bingung.
"Masa gak tau? Sini-sini, kita nonton videonya," ajak Aksa.
Akhirnya Aksa buka YouTube dan nyambungin ke TV. Maklum lah, orang kaya, TV nya yang nempel di tembok, yang lebar dan isinya layar semua. Gak kayak TV klen ya, yang tombolnya di pencet pakai kaki. (Lah, itu mah aku 🤭)
Aksa kasih kode ke Indra untuk cuci muka, dan setelahnya dia baru pencet video Turah Partayana, awalnya mereka gak ada yang ketawa dan Aksa jadi sedih, humor anak-anak kenapa mahal banget sih? Setara sama ibu-ibu yang buta sosmed.
"Ah, kalian mah gak seru.. nih, nonton novy god aja," Aksa milih video yang lain.
"Eh, kok lagunya asik," guman Wahib.
Seketika para bocah langsung joget-joget dan buat koreografi, segala joget tiktok pun mereka ladeni, papah muda? Mamah kuda? Eh, muda? Mereka hapal geraknya. Semuanya juga pada pintar nge-wouh, udah nonton tutorialnya Bayulinho, tapi kasian akunnya di suspen sama Om-om, akhirnya si Bayu malah buat 3 akun sekaligus. (Si goblok, malah curhat, maapin ya 🤭)
"Novy.. novy.. novy.. novy.. god ... Nanananana.. novy novy novy god," dah lah, karena cuma kata-kata novy god doang yang kedengaran jelas, yang lainnya burem, kayak masa depan.
"Bocah-bocah sableng," gumam Aksa, setelahnya dia hela nafas. Keluarganya kenapa pada gak bener gini dah? Para tetua pernah jadi penyanyi dadakan (yang waktu Ayra ultah, lebih tepatnya kejutan yang salah) terus angkatan Azka, Aksa, lebih parah, angkatan Wahib malah jadi anak hardbass. Tobat, tobat, bentar lagi cerita ini tamat.
Tbc.
Привет (privet) gais, anjay gak tuh, pakai tulisan Rusia 🤭
Maap ya, udah lama gak up cerita ini, soalnya buntu banget, ini aja hasil menguras otak, jadi pasti feel nya gak dapat 🙃 dah lah, semangat puasanya hari ini. Пока, до свидания (poka, do svidaniya) 👋
KAMU SEDANG MEMBACA
Kembar-kembar Somplak. (EdiSi BaRu)
Umorismosedikit info: gini ya, ini cerita ada bumbu BROMANCE DAN HOMO, BROMANCE= persahabatan antara 2/lebih orang pria, yang saling sayang, tapi tidak berbau seksual!!! Homo= penyimpangan sosial (menurut Ilmu sosiologi) Apa yang kalian pikirkan tentang an...
