3. Kedatangan si manis.

3.4K 270 10
                                    

"Huaaaa!!! Indar, anak ku!" Teriak Aksa heboh waktu melihat sosok kecil yang sedang menyeret kopernya.

"Adik ku!" Teriak Andita dan Azka.

"Anak bontot, Abah" ucap Mawan, sambil pura-pura menghapus air mata dari pipinya.

Dari jauh, Indar udah cekikikan ngeliat keluarga cemara nya. Jadi ingat main rumah-rumahan, kan. Ah, pengen balik SMA lagi.

Waktu Indra udah sampai didepan mereka, langsung aja anggota keluarga cemara meluk Indar. Udah pasti yang pertama meluk itu Aksa, ya Aksa kan emang kangen banget sama Indar.

"Hueee!! Kok gue nangis sih?" Ucap Aksa sambil hapus air matanya yang netes.

"Kangen Indra, kangen adik ku yang polos" ucap Andita.

"Anak Abah, yang paling nurut dan gak banyak mau" gumam Mawan.

Seketika, Azka dan Andita ngelirik Mawan sinis, mereka merasa tersinggung.

"Eh? Anak Abah yang lain pun seperti itu" ucap Mawan kikuk.

"Eh setan, ini bukan temu kangen keluarga Cemara, ya. Ini temu kangen warga SMA!" Protes Andang.

"Diam kao bangsat, gak tau apa gue kangen sama anak gadis gue?!" Kesal Aksa.

"Salah pintar, Andita baru anak gadis, kalau Indra, pemuda manis. Ihaaa!!" Ucap Fikrih. Dia kegirangan sambil joget-joget bareng Amar dan Ghandi.

"Jangan nikung gue" sinis Gilbart.

"Eh? Bule merasa tersaingi sama orang ganteng" ejek Fikrih.

"Lo mah bukan orang ganteng, Fik. Tapi orang-orangan sawah" timpal Amar.

Fikrih pasang posisi mau mukul Amar, sedangkan yang lain ketawa ngeliat kelakuan semasa SMA yang gak pernah hilang sampai sekarang.

"Gimana keadaan lo?" Tanya Azka.

"Alhamdulillah, baik. Tapi gak baik-baik banget" jawab Indar.

"Kenapa?" Tanya Andang kepo.

"Aku habis kecopetan di bandara Singapura, waktu transit. Apes banget" jawab Indar dengan wajah sedihnya.

Semua yang ada disana teriak gemes, udah lama gak lihat Indra melas gini. Mereka jadi pengen cubit deh, jadi pengen gigit deh. Eh? Gak jadi, nanti Gilbart cemburu, nanti Aksa ngamuk dan mutilasi mereka.

"Copet luar negeri hebat, ya?" ucap Nanang.

"Kenapa tuh?" Tanya yang lain.

"Ya kan copet di Indonesia biasanya ada di pasar, kalau di luar negeri adanya di bandara. Luar biasa, gue apresiasi banget sama copet luar negeri" jawab Nanang kelewat polos.

Kali ini mereka teriak geram. Nanang tuh ya, mukanya pengen ditampol banget. Dari jaman SMA oneng nya gak sembuh-sembuh.

"Istighfar, Guys! Jagan emosi, Nanang cuma khilaf" ucap Nanang sambil cengengesan.

"Sekarang keluarga cemara mundur, kita juga mau peluk Indra, ayo mundur" printah Nahla.

Semua anggota keluarga cemaran mundur, kecuali Aksa yang masih meluk Indra sayang, Indra juga dari tadi balas pelukan Aksa.

"Eh, Saodah! Mudur lo, mundur" omel Lami.

Aksa cemberut, terus ngelepas pelukannya dari Indra. Padahal dia tuh kangen sama Indra, sama anaknya yang unyu-unyu.

"Giliran gue kapan ini?" Tanya Gilbart gusar.

"Kapan-kapan aja udah. Ngalah sama kita yang tinggalnya gak di Jakarta" jawab Manda.

Kembar-kembar Somplak. (EdiSi BaRu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang