Maap kalau ada typo dll 💃
Karena acara resepsi nya sore, jadi pulangnya itu sebelum magrib. Semua hadiah udah terbagi, dan yang dapat iPhone boba malah minta duit mentah aja, anying emang, gak tau untung, dan gak ada otak. Kan itu HP bisa dijual Juki!!!
Seperti biasa, sebagian anak-anak kelas yang gak ada urusan masih nongkrong dirumah Azka. Lebih tepatnya, mareka mau nodong Andang yang tiba-tiba putusin Nahla.
Sumpah sih, setelah kejadian itu, suasana jadi agak canggung. Nahla diam aja, dan Andang santai aja makanin hidangan didepannya.
"Aduh, Wan pijitin dong, asli pegel banget nih," kata Aksa sambil nepuk-nepuk pundaknya.
"Lu kata lu doang yang pegel," dumal Mawan, tapi sambil nurutin permintaan Aksa. (BUCIIINNN!!!)
Aksa nutup mata, mencoba menikmati pijatan Mawan yang biasa aja. Sedangkan Mawan, dia coba fokus untuk mijit bener, jujur aja, Mawan mijit emaknya aja kaga pernah, karena emaknya kaga pernah nyuruh.
Suasana disana hening banget, cuma suara Aksa yang kadang kedengaran, karena dia kaya kesakitan dipijit Mawan.
"Gantian, Sa!" kata Mawan.
Akhirnya mereka berdua gantian, masih sepi nih, suasananya, dan dua kupret yang asik pijat-pijatan itu gak sadar sama sekali.
Waktu Aksa lagi asik mijitin Mawan, Aksa gak sengaja ngelirik Azka yang duduk didepannya, muka Azka kaku banget.
"Heh? Ada ape nih? Kenapa diem-diem bae? Kagak ngupi lu pada?" tanya Aksa main-main.
Yang lain natap Aksa datar, dan Aksa jadi takut, merinding disko dia tuh. Dalam hati bertanya-tanya, berlinang lah air mataku. Ngapa nyanyi?
"Kenapa, sih? Kok, pada serem," tanya Aksa takut.
Azka menghembus nafas pelan, dia gak mau ngasih tau tentang Andang dulu, dia mau kasih tau tentang Zuhra. Jujur aja, Azka takut adeknya jadi gila karena gagal 2 kali, soalnya Aksa suka banget diam-diam mendam masalah sendiri.
"Duduk yang bagus, udahan dulu pijit-pijit nya," kata Azka.
Aksa ngangguk kaku, rada serem ya bo, berasa lagi di rumah hantu. Pas Aksa duduk baik, Aksa otomasi ngelepas tangannya dari bahu Mawan, kan? Nah, disitu Mawan langsung jatoh kebelakang, dia tiduran dipaha Aksa.
"Jabingan," Aksa nepuk muka Mawan keras, tapi yang ditepuk malah asik tidur, "don't have akhlak, anying," gumam Aksa.
"Sa, jangan sedih," kata Azka.
Aksa natap Azka bingung, ada apa sih? Sedih kenapa coba? Wong ini hari bahagia Azka, ya Aksa ikutan bahagia juga lah.
"Zuhra, udah balik sama mamanya, dia dijemput Abangnya, dan cuma pamitan sama keluarga Aisha. Kemungkinan gak akan balik, karena dia gak ada ngomong apa-apa sama lo, jadi gue harap lo gak akan sedih dengan berita ini Sa, dan plis, kalau lo sedih, lo cerita sama gue, sama kita semua, jangan mendam sendiri," jelas Azka cepat, ngerap kaya ratu kuman dia.
Aksa pelanga-pelongo, sedikit gak masuk itu kata-kata abangnya, tapi yang dia tangkep, 'Zuhra udah pulang ke mamanya, dan Azka berharap Aksa gak sedih', hmmm... Baru nyesek setelah memahami beberapa detik.
"Oohh, yah... Gagal lagi, dong? Hahaha... Yaudah sih, gak jodoh kali, sabar gue mah," kata Aksa sambil ketawa garing.
Yang lain miris liatnya, apalagi Azka, kasihan banget dia sama adiknya. Tapi, ada yang merusak suasana, yaitu Mawan yang tiba-tiba ngorok kenceng, dan ubah posisi jadi miring.
"Sa, are you oke?" tanya Indra.
"Oke, Baby. Udah sering kok, gue jalin hubungan gak sekali, dua kali, disakitin kaya gini udah biasa. Dijadiin pengalaman aja, kalau dia pergi, artinya dia emang bukan untuk gue," jawab Aksa santai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kembar-kembar Somplak. (EdiSi BaRu)
Humorsedikit info: gini ya, ini cerita ada bumbu BROMANCE DAN HOMO, BROMANCE= persahabatan antara 2/lebih orang pria, yang saling sayang, tapi tidak berbau seksual!!! Homo= penyimpangan sosial (menurut Ilmu sosiologi) Apa yang kalian pikirkan tentang an...
