5. Masih sama.

3K 257 5
                                    

Malam ini rumah Ayra dan Ataya benar-benar ramai. Teman kelas Azka dan Aksa waktu SMA di undang untuk makan malam, ada juga beberapa teman kampus Azka dan Aksa yang memang benar-benar dekat dengan mereka.

Semua berkumpul dihalaman belakang. Tapi Aksa dan Mawan diam didepan untuk menyambut tamu.

"Ziel, gak lo ajak?" Tanya Mawan.

"Gak, mau selingkuh dulu sama lo" jawab Aksa sambil kedip genit.

Mawan tertawa, lalu memukul kepala Aksa pelan. "Salah, bukan selingkuh, tapi pacaran. Lo sama dia yang selingkuh dari gue" ucap Mawan kalem.

"Ooh iya, ya. Maap deh, lupa gue" gumam Aksa polos.

"Tapi beneran, Ziel mana? Biasanya kalau ada acara kayak gini selalu lo ajak" tanya Mawan lagi.

"Ngurus nikahan sepupunya. Ya biarin aja, biar dia nyaman juga sama keluarganya" jawab Aksa.

Mawan ngangguk-ngangguk paham.

Aksa tiba-tiba berdiri, dan Mawan refleks ngikut berdiri disamping Aksa. Mawan celingak-celinguk nyari apa yang buat Aksa berdiri.

"WOY, ANJING MAU KEMANA LO?" teriak Aksa keras.

Mawan kaget dengarnya, dia sampai megang dadanya saking kaget. "Pelan-pelan woy, banyak orang tua didalam" tegur Mawan.

"EH ANJING, DITANYA MALAH DIAM AJA!" teriak Aksa kesal, dia bahkan gak menghiraukan teguran Mawan.

GUK! GUK! GUK!

"EH ANJING! GAK SOPAN. DITANYA MALAH GONGGONG!" omel Aksa.

"YA GIMANA DIA GAK GONGGONG, DIA KAN EMANG ANJING BENERAN, BANGSAT!" Akhirnya Mawan gak tahan untuk gak maki Aksa.

"YA LO JANGAN NGEGAS DONG! SANTAI AJA KALI" Aksa natap Mawan gak suka.

"YA LO NYA DULUAN YANG NGEGAS!" Balas Mawan gak terima.

"ADA APAAN INI? KENAPA KALIAN TERIAK-TERIAK GAK NGAJAK GUE, HA?" Tanya Azka yang baru aja keluar dari rumah.

"Tuh, ada anjing. Gue tanyain dia malah gonggong" jawab Aksa.

"ASTAGHFIRULLAH, OTAK LO DIMANA, SIH? YA DIA MANA BISA JAWAB KAYAK MANUSIA, DIA PUNYA BAHASA SENDIRI. LO KALAU MAU NGERTI DIA NGOMONG APA, JADI ANJING MAKANYA!" omel Azka.

Aksa mendengus, dia cuma bosan aja tadi, makanya dia ngajak ngomong anjing. Jaman sekarang kan banyak, manusia kelakuannya kayak anjing.

Tiba-tiba aja Azka teriak. Mawan dan Aksa refleks noleh kearah Azka. Dibelakang Azka, berdiri Ataya dengan wajah garang nya, dan satu tangannya ada di telinga Azka.

"Jangan teriak-teriak, pakai ngomong kotor segala. Malu sama hafalan yang udah selesai" omel Ataya.

Azka masih teriak kesakitan. Ataya kalau jewer anaknya gak main-main, ini aja telinga Azka kayak mau copot.

"Ya Allah, yah. Bukan Azka, tapi Aksa, dia yang teriak-teriak duluan" bela Azka.

"Alah, gak usah alasan kamu. Orang ayah dengar sendiri kok, kamu juga nyuruh adik mu jadi anjing. Aduh, kurang ajar banget ini mulut, malu ayah tuh" ucap Ataya gak percaya.

Azka ngelepas jeweran Ataya paksa. Matanya natap Mawan dan Aksa yang dari tadi diam sambil nahan tawa.

"BUNDA!!! AYAH JAHAT!" teriak Azka sambil lari kedalam rumah dan pura-pura nangis.

Mawan dan Aksa langsung ketawa ngakak. Mereka ketawa karena cara lari Azka yang lucu, kayak bencong pas dikejar Satpol-PP.

"Kenapa kalian ketawa? Suka ayah bakalan dimarahin bunda?" Tuduh Ataya.

Kembar-kembar Somplak. (EdiSi BaRu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang