41. mau diskusi?

906 119 35
                                    

⚠️ pembahasan disini lumayan sensitif, jangan sampai salah baca cerita ya anak manis. Kalian gak harus membenarkan apa yang ada disini, kalian berhak punya opini sendiri. Tapi kalian tau, ada opini yang bisa dikemukakan, dan ada juga yang harus di keep sendiri, jikalau opini itu nyakitin perasaan orang lain⚠️








"Wan, gue kangen," kata Aksa yang lagi rebahan di kasur, Mawan juga rebahan disamping Aksa.

"Ya samperin bege, kalau gini terus kapan baikannya," jawab Mawan sewot.

"Ish! Takut," bisik Aksa.

"Yaelah, lo mau diapain sih ama dia? Sama-sama manusia Aksa, kalau dia nonjok lo, gue yang tonjok balik. Udah lewat tiga hari loh, mampus masuk neraka," kata Mawan nakut-nakutin.

"Heh, sembarangan. Yaudah, nanti aja deh, tunggu gue berani balas tonjokan dia. Lo gak usah ikut campur lagi Wan, ngeri gue malah elu yang dimusuh," kata Aksa.

"Bodo amat anjir, lo adek gue, mmm.. dia juga adek gue sih. Tapi gimana ya? Gue gak suka orang gak jelas, i mean lo boleh marah, tapi alasan lo harus masuk akal, dan lo gak boleh asal nuduh dong? Lo seharusnya nanya-nanya dulu, buset kesel," kata Mawan menggebu-gebu.

"Iya paham. Jangan marah-marah gue masih rada takut ngeliat orang emosi," cicit Aksa.

Mawan langsung hadap Aksa yang dari tadi tiduran hadap dia, "wah, Aksa kecil masih disana ternyata. Kangen deh, keluarin dong Sa," kata Mawan.

"Gak, buset temennya mau sembuh malah disuruh sakit lagi," kesal Aksa.

Mawan ketawa kecil, terus dia nyubit pipi Aksa gemes, "gue sayang deh sama lo Sa, lo ngerti kan? Terlepas dari keanehan lo, gue bener-bener kagum sama lo," kata Mawan.

"Najis, homo," canda Aksa sambil cekikikan.

"Kalau homo sama lo mah, gue mau aja," timpal Mawan.

"Yaudah, ayok," ajak Aksa.

"Nantian aja deh, jiwa homo gue belom muncul. Lo udah muncul ya, makanya mau buru-buru?" tanya Mawan.

"Lo tau meokmool gak?" tanya Aksa.

"Apaan tuh? Artis Korea?" tanya Mawan balik.

"Anjingnya bias gue, mirip banget sama lo," jawab Aksa santai.

"Bangkeee," Mawan langsung ngegelikitikin Aksa.

"Hahahahaha... Anjrot geli," teriak Aksa.

Makin-makin dah tuh Mawan gelikitikinnya.

"Udaaaah," kata Aksa sambil halangin tangan Mawan, Mawan akhirnya berhenti dan buang nafas panjang, "cepek kan," omel Aksa.

Mawan cuma ketawa pelan, setelah itu dia tidur hadap Aksa lagi.

"Mawan, mau diskusi, gak?" tawar Aksa.

"Ayo, tentang apa?" tanya Mawan.

"Gini, gue bakalan nanya ke lo dan lo harus jawab, setelah itu lo kasih tau alasannya, dan kita bakalan diskusiin itu," jawab Aksa.

"Gas,"

"Oke. So, you wanna be a father? One day," tanya Aksa.

"Of course, why are you still asking? You really want have a relationship with me? That's not problem, because we can adopt 1 or 2 children," jawab Mawan.

"Nooo!! Ish, cuma nanya mau jadi ayah apa nggak, malah jawabnya jauh banget," kesal Aksa.

Mawan lagi-lagi ketawa pelan, "yaudah, mau jadi ayah. Gak ada alasan untuk gak mau jadi ayah," jawab Mawan ulang.

Kembar-kembar Somplak. (EdiSi BaRu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang