9. Amar kenapa?

2.5K 218 12
                                    

Hafzhar duduk dipangkuan Gilbart, menatap dua kakaknya yang sedang berbincang dengan Nirmala, anak Andita dan Cevin. Hafzhar ingin kesana, hanya saja ia masih mengantuk.

"Hafzhar, mau main kesana?" Tanya Gilbart.

Hafzhar menggeleng pelan. "Masih ngantuk, Kak" jawabnya.

"Minum dulu ya" Indra yang duduk disamping Gilbart memberikan botol minuman kepada Hafzhar.

"Wih, gila udah cocok banget jadi ibu rumah tangga. Gil, cepatlah lo lulus, dan minang Indra, gak sabar gue ke Belanda" goda Aksa.

"Ya sabar lah, kalau gue lulus duluan, ntar lo gak punya teman tau rasa" balas Gilbart.

"Dih? Gue mah temen banyak. Tinggal senyum, langsung deh diminta id line sama nomor WA" ucap Aksa sombong.

"Aku gak suka ya, kamu bagi-bagi nomor WA untuk orang lain" omel Mawan.

"Tuh! Seme lo marah" ejek Gilbart.

"Kalian kok awet sih, main seme-uke. Gue sama Andang, udah putus setelah lulus SMA" ucap Azka.

"Ya itu mah emang kalian nya yang gak cocok. Kita mah dari orok juga udah ditakdirkan untuk sama-sama" ucap Mawan sombong.

"Apaan, gila aja lu" sinis Aksa.

"Iyain aja napa, gue sentil juga pita suaranya" ancam Mawan.

"Apa? Lo mau sentil pita suara gue? Sini, gue potong dulu jakun lo" balas Aksa.

"Maaf bidadari, aku khilaf"

"Sumpah ih, kalian kayak homo beneran. Gil, kalau kalian nikah, ntar mereka juga di nikahin, ya. Sumpah dah, dari pada jomblo mulu ni orang dua" ucap Ghandi.

"Ntar, kita juga ya, beb" ucap Amar.

"Gak usah, kita di Amerika aja nikahnya" balas Ghandi.

"Jangan gitu bangsat, ntar gue baper. Lo tau kan, sekarang gue homo beneran" omel Amar.

"Ya lo duluan yang mancing" balas Ghandi.

"Berisik kalian tuh, banyak anak kecil ngomongnya gak bisa dijaga" omel Gilbart.

"Maaf calon bapak" goda Aksa.

"GAK! AKU MASIH MAU BELAJAR!" teriak Wahib heboh.

Seketika semuanya langsung noleh, bahkan pengunjung yang lainpun ikut noleh saking kerasnya teriakan Wahib.

"Ya Allah, di apain lagi adik gue?" Gumam Azka.

"Sumpah dah, Nirmala bocah gitu pikirannya udah percintaan mulu" ucap Andang.

"Ya liat emaknya, dong. Hobinya nonton sinetron azab sama sinetron Cinta sebening embun, gimana anaknya gak mikirin gitu mulu" ucap Aksa.

"Kamu sih, udah aku bilang kan. Lain kali jangan ngeyel, ini untuk anak kita juga. Dia itu benih penerus Indonesia, jangan kamu nodai dengan sinetron gak bermutu" omel Cevin.

"Kalau ternodai, tinggal kucek aja pakai Rinso" celetuk Nanang.

"Nang, lo sekali lagi ngomong gue tampar pakai halilintar" ancam Mawan.

"Tampar aku Mas Bram, aku tau kamu lebih memilih Hello Kitty dari pada aku" balas Nanang.

"Astaghfirullah, teman-teman ku gak ada yang bener" gumam Indra sambil senyum miris.

"Eh, ayok lah kita mandi pantai. Ya kali datang tapi gak mandi" ajak Ghandi.

"Gaskeun bosque" balas Yang lain.

Mereka akhirnya mandi pantai, sebagian yang cewek gak mandi karena lagi PMS. Rusuh banget waktu mereka lari ke pinggir pantai, udah kayak anak kampung yang gak pernah lihat air asin.

Kembar-kembar Somplak. (EdiSi BaRu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang