Maap kalo ada typo
Voment jangan lupa dibudidayakan;)
Selamat membaca🖤Sebut saja mereka SS (Squad Swag) sedang berjalan dikoridor kelas X ingin menuju keparkiran sambil bercerita. Elara menceritakan semua tentang kejadian kemarin yang menimpahnya.
"Lonya juga si nyuruh kita deluan. Malah sok-sokan nggak dengar suara Alpha teriak." Pandangan Elara jatuh ke Alpha. Meminta penjelasan mengenai perkataan Greis jika dirinya berteriak dan Alpha hanya mengangguk kecil. "Gue beneran nggak dengar, gue takut ponsel gue ilang".
"Rumah lo mana si El?" tanya Adara sambil memberikan kode ke Alpha. "Rumah gue dibagian komplek II blok D"
"Lah rumah kita searah. Rumah gue juga di komplek II blok D. Kalo gitu gue anterin dah," dengan semangat 45 Alpha mengatakan hal itu.
"Gue bawa motor lain kali deh," jawab Elara lalu bertanya dimana rumah Alpha. Kenapa Elara tidak pernah melihatnya.
"Rumah gue paling pojok blok. Gue emang jarang keluar karena rumah gue, Al sama Adara dekatan banget jadi kalau mau keluar gue ke rumah mereka berdua ajah," jawab Alpha. Sedangkan teman yang lainnya hanya berdiam diri. Mebiarkan Alpha dan Elara mengobrol berdua.
Lalu terlintas dipikiran Elara rumah yang sangat besar pemilik sang pejabat dan pemilik komplek II juga. Lalu dia terpikir dengan nama Alpha Denica Cantauri. Centauri adalah marga dari nama Alpha dan, "astaga! Lo anaknya Om Kenta kan. Kenapa nggak bilang-bilang kalo lo anaknya Om Kenta si!".
Alpha hanya mengangguk dengan sedikit ragu.
"Boleh dong kita kerumah loh. Besok 'kan juga libur," lantas Alpha menatap Adara lalu ke Al memberi kode. Adara dan Al bersamaan menggeleng tak menyutujui rencana Elara.
"Boleh yahh. Gue suka banget sama bokap loh. Om Kenta itu berwibawa banget." Alpha menaikkan alisnya saat Elara mengatakan jika Kenta berwibawa. Apa benar Ayahnya berwibawa? Dimata Alpha, Ayahnya tak lebih dari kata Ayah.
Dengan pasrah Alpha mengangguk mengiyakan ajakan Elara dan membuat Elara menyorak bahagia. Sudah lama dia menyukai Kenta, pejabat yang baginya sangat berwibawa.
Langsung saja Adara menarik tangan Alpha dan Al menjahui teman-temannya dan membawa mereka ke dalam mobil.
Didalam mobil keadaan hening tak seperti biasanya. Alpha menyetir dengan canggung, dia sudah bisa tebak jika Adara marah karena dia mengizinkan mereka kumpul ke rumahnya. Bukannya Adara tak mahu, tapi Alpha dilarang membawa temannya ke rumah. Adara saja dengan Al kadang harus sembunyi-sembunyi datang kekamar Alpha dan besok mereka akan berombongan datang.
"Astaga lo kenapa si Ra, gue lagi nyetir.. aww apasi!" teriak Alpha saat Adara dengan ganasnya memukul bahakan menarik rambut Alpha. "Lo kenapasi si goblok banget jadi orang. Lo mau kena omelan lagi ha?!"
"Makanya jangan jadi budak cinta," sindir Al dingin dan Adara hanya membenarkannya. "Biar gue yang urus"
"Serah!" Ujar Al dan Adara bersamaan.
•••
Keesokan harinya Adara menunggu ketiga temannya didepan gerbang rumah Alpha dengan perasaan was-was. Dia sedari tadi mondar-mandir, takut jika ada pembantu atau satpam yang melihat kedatangan teman-temannya.
Tak lama dari itu ketiga temannya datang menggunakan motor. Lia dengan Greis dan Elara sendirian.
Ketiga orang ini hampir saja pingsan kerena kaget melihat rumah yang akan dimasukinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Swag Squad
RandomMereka tidak lebih dari kepercayaan dan mereka tidak akan merugikan bahkan menyakiti satu sama lain dan itulah persahabatan keenam remaja yang seringkali disebut 'swag squad' Memliki permasalahan yang sama sehingga saling mengerti satu sama lain da...