Cemburu

36 8 2
                                    

Setelah membaca pesan dari Alpha yang katanya tak mengerti dari isi pesannya, membuat Adara geram.

Alpha tuh yah definisi lelaki seperti apasi.

Kapan lagi ada cewek yang mau ngasih kejujuran secara frontal ke cowok deluan. Nah, ini Alpha dikasih lampu hijau malah Alpha nggak ada niatan buat ngegas.

Huh kesal juga sama Alpha.

Tiba-tiba ponselnya berbunyi menandakan pesan masuk dan segeralah Adara mengeceknya yang ternyata dari Alpha.

__________
Alphaaccimnauzubillah

Makasih Ra atas infonya
Gue sama Lana udah jadian yah walaupun Ldr-an wkwkw
__________

Adara membaca pesan Alpha tersenyum. Dia kira Alpha hanya berdiam diri di rumahnya. Ternyata Alpha bergerak.

__________

Jajan ya Pa
Ehe:v
_________

Setelah mengirim pesan tersebut Adara kembali kesal. Bagaimana tidak Alpha hanya membaca pesan Adara tak membalasnya.

__________

Kebiasaan lo yahh main R doang
Gue doian g langgeng
Jajan aelahhh
Gada makasih"ny
___________

Sambil mengembuskan nafasnya dengan kasar dia melihat spam dari Elara yang sangat banyak. Baru juga Adara ingin membuka isi pesannya Elara sudah menelpon deluan.

"Ra lo dimana?" tanya Elara yang tanpa sepengetahuan Adara, Elara sedang sangat kesulitan untuk berbicara.

"Rumah. Kenapa? Itu suara lo serak-serak gitu kenapa?"

"Ke rumah gue deh. Bawa ke rumah sakit. Ini lagi kambu, sakit bangat."

"Orang tua lo mana terus gunanya Zeus apa?" tanya Adara memancing singa kesakitan.

"HEE EGE INI TEMAN LO LAGI SAKIT. GUE MAUNYA ELO BUKAN ZEUS." Adara menjauhkan hpnya dari telinganya. Ini Elara benar-benar lagi sakit atau nggak si.

"Eh iyee deh bentar gue otw."

Setelah memutuskan telponnya Adara langsung keluar rumah berlarian dimalam hari. Untungnya komplek Adara sama dengan Elara.

Sebenarnya Adara bisa saja menyuruh Alpha untuk mengantarnya tapi, Adara malas karena Alpha tak membalas chatnya. Nah, kalau Al Adara lebih malas.


Setelah berlarian beberapa meter akhirnya Adara sampai di rumah Elara. Dengan segera Adara mengetuk pintu.

Puluhan ketukan baru juga pintu rumah Elara terbuka. Dan, betapa terkejutnya Adara melihat Elara yang sudah pucat, pelipisnya penuh dengan keringat dan badannya yang dingin.

"Eh orang tua lo mana si?" tanya Adara sambil membopong Elara keluar halaman rumahnya. "Jangan ribut ah."

"He mendoan ini lo udah sekarat masi ajah dirahasiaiin."

"Doain mati ajah Ra."



Dan, pada akhirnya Elara tumbang saat sudah berada pada depan rumah sakit.

Swag SquadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang