Setelah shalat magrib semua siswa KHS kembali ke kelasnya masing-masing yang telah dibagikan.
Malam ini mereka melakukan perkemahan sekolah. Tapi, inti acaranya belum dimulai. Kira-kira tengah malam nanti.
Suasana kelas XI MIPA 2 yang dihuni oleh kelas XI Mipa 1 dan X Mipa 2 ini sedikit ricuh akibat kegiatan yang dilakukan para penghuninya.
Ada yang mendengar musik dengan sengajanya membesarkan volumenya, ada yang membuat kelompok dari kelompok bergosip sampai kelompok membicarakan dunia kpop, ada juga yang membuat vlog toturial make up padahal sekarang mereka berada di sekolah dan satu kelompok lagi yaitu kelompoknya Adara, Elara, Greis dan Lia.
Lia yang sudah menenggelamkan wajahnya ke bantal guling kesayangannya, Adara melakukan hobinya yaitu men-stalker kaum adam popular di KHS sambil tiarap dan Elara membantu Greis menghabiskan snacknya.
"Lo tu nggak boleh makan sembarangan. Udah ini disimpen," ujar Greis sambil menyimpan sancknya ke dalam tas, mengingat penyakit yang diidap Elara yang tak boleh makan sembarangn.
"Dih bilang ajah lo nggak mau, dasar pelit!" balasnya sambil memeletkan lidahnya ke Greis. Tak ingin menggubrisnya Greis memilih membaringkan badannya diantara Adara dan Lia.
"Sempit Yes lo sana-sana deh," kata Adara tanpa melirik ekspresi Greis yang cemberut.
"Ck! Baru juga badannya langsing gitu, gue doian badan lo lebih gede dari gue," sumpah Greis yang sama sekali tak dipedulikan Adara.
Dunianya terlalu menghanyutkan dirinya sampai tak mempedulikan sumpah serapa Tessa, "dasar mageran!"
"Brisik lo pada!" Itu suara si kecil Lia, matanya tetap terlihat sinis walaupun baru bangun, bagaimana orang tidak takut degannya. Elara yang sedari tadi diam hanya mengulam senyum tak berniat mengeluarkan suara.
"Lo kemarin kemana? Kok tiba-tiba Rigel narik tangan lo gitu ajah? Dia nggak ngapa-ngapain lo kan?" Baru juga Lia bangun dari tidurnya, Greis suadah memberikannnya banyak pertanyaan.
Lia yang melakukan pergerakan seperti yang dilakukan seseorang saat baru bangun tak menghiraukan pertanyaan Greis yang baginya kurang mutu, namun diajawab oleh Adara, "paling pacaran."
Mendengar jawabn dari Adara, Lia langsung memukul bokongnya. Lagian yang ditanya bukan dirinya, malah ceplas-ceplos.
"Beneran?" Dasar gadis polos, Greis malah bertanya kembali. "Nggak! Nggak usah bahas itu nggak penting" jawabnya lalu melangkah keluar untuk mencuci wajahnya.
____
"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakutuh dan selamat malam buat kalian semua. Oke karena hampir memasuki jam stengah sebelas kita berkumpul ditengah lapangan untuk memulai inti acara..." seperti itulah pembuka dari ketua osis-Fadly-XI MIPA 1 pengganti Ilalang yang sekarang sudah kelas XII.
Semua siswa membentuk ligkaran besar yang terdapat 3 sampai 4 barisan lingkaran karena siswa KHS terbilang sangat banyak. "Tepuk tangan untuk kak Ardi terimakasih atas persembahannya," ujar Fadly di Mic usai Ardi memberikan persembahan bersama dengan gitarnya.
"Sekarang waktunya kita bermain game, untuk game kali ini agak berbeda dari seperti biasanya, gamenya itu seperti yang dipermainkan oleh running man bedanya kita ada lima bola berlogo sekolah yang harus dicari. Siapa yang paling cepat mendaptkan bolanya maka itulah yang menang. Tapi, permainan ini hanya dipermainkan untuk kelas sepuluh sebanyak enam orang dan kelas sebelas sebanyak enam orang juga untuk kelas duabelas maaf sepertinya kakak -kakak tak ikut karena kakak akan mengawasi kami diatas sana," jelas Fadly sambil menunjuk lantai dua tempat kelas XII mengawasi. Untuk membuat game lebih sulit maka yang tak ambil alih dalam game dipinta untuk berjalan di tengah lapangan agar membuat permain lebih sulit menemukan lawannya.
Dari kelas XI ada Alpha, Rigel, Erkan, Fadly, Andi dan Fauzan. Mereka berenam merupakan angkatan yang sedikit pupuler di KHS.
Peliut berbunyi menandakan game dimulai, awalnya game bejalan lancar, dari angaktan kelas XI hanya Andi yang label namnya sudah terlpas yang artinya dia sudah mati tapi kelas X yang bertahan tinggal tiga pemain tapi sudah mendapatkan dua bola.
Game semakin sengit, kakak kelas yang meyaksikan dilantai dua agak tegang. Tapi, pandangannya teralih pada lapangan sebelah kanan yang terlihat 3 laki-laki diantaranya dua pemain dan satunya lagi bukan.
"Yah Al kita kan teman lo ngapain lolosin dia si, kita udah temenan dari orok, lo milih dia dari pada gue? Oke kita nggak kenal lagi." Al yang mendengarkan perkatan Alpha hanya diam ditempat pasalnya dia heran tak megerti maksud dari perkataan Alpha.
"Apasih gak jelas banget," balasnya lalu berbalik badan. Terlihat seorang laki-laki yang ternyata berada dibelakngnya sedari tadi. Laki-laki tersebut tertawa sendiri seperti orang gila.
"Kan benar lo milih dia dibandingin gue," kata-kata sakral itu kembali keluar dimulut Alpha yang membuat Al malu sendri. Pasalnya orang-orang sudah melihatnya dan mungkin salah paham karena kata-kata Alpha sedikit ambigu, "lo apasi orang-orang pada liat kita, kalo orang salah paham gimana"
"Ck! Maksud gue itu kan tadi tuh bocah itu noh... noh," ujarnya sambil menunjuk adik kelasnya. "Dia itu lawan gue kan tadi dia nabrak loh, kenapa juga lo lepasin," lanjuttnya lagi sambil merontah-rontah seperti anak kecil.
"Oh lo main?" Alpha mangngguk.
Sadar jika situasi tak aman adik kelas itu mengambil kesempatan kabur. Alpha yang melihatnya kembali meronta-ronta ke Al. Memang yah kelakuan Alpha itu seperti anak kecil.
"Yah orangnya pergi! Lo harus tanggung jawab!
SREK!! Al kembali mundur sambil memegang label nama, "A.L.P.H.A.C.A.K.E.P" eja Al tanpa rasa bersalah. Sadar akan labelnya tak lagi berada dipundaknya, Alpha melongo.
Terbayang kembali diingatannya saat Ilalang memasangkan label namnya dan betap bangganya iya mengatakan pada timnya jika dia akan merobek satu persatu lebel nama adik kelasnya. Tapi malang nasibnya, labelnya sudah robek dan lebih sakitnya yang merobeknya bukan lawan melainkan sahabat kecilnya.
PLAK!! Al menempelkan label namnya dikening Alpha dan meningglkannya, "dasar lebay!"
"KATA ECHA MANTAN GUE YAH AL SEMUA YANG ADA DIKEBUN BINATANG ITU ADA DI LO!" teriaknya membawa nama mantannya.
Keempat gadis yang ikut menonton aksi konyol Alpha menutup wajahnya meras malu melihat tingkah sahabatnya. "Goblok banget si itu bocah. Eca malah ketawa-ketawa lagi," ujar Nasyu menggelng-gelengkan kepalanya. Eca adalah mantan Alpha saat kelas sepuluh dulu.
"ALPHA!" Si empedu berbalik saat namanya terpanggil. Nampaklah seorang laki-laki pendek sedang lari sambil merentangkan tangannya.
Dengan dramatisnya Alpha ikut merentangkan tangannya berlari menyambut pelukan orang yang berteriak tadi, "Rigel aku terheniati"
"Tenang aku akan mengalahkan mereka tanpa dirimu," ujarnya setelah melepaskan pelukannya. Sebagian orang-orang yang melihat mengebadiaknnya dengan rekaman video lalu distory. Hal yang sering dilakukan anak zaman sekarang.
"Tidak. Aku tidak mau jika aku gagal maka kamu juga harus gagal," tolaknya sambil menggeleng-gelengkan kepalanya dan mengambil ancang-ancang untum merobek label nama Rigel.
Dengan cepat Rigel menepis tangan Alpha dengan kasar, "kamu jahat!" Lewat tenaganya Alpha mendorong Rigel hingga tersungkar dilapangan dan terjadilah perkelahian antara tim.
Saat posisi Alpga berada diatas perut Rigel mereka berdua sama-sama mengambil nafas karena lelah.
Konyolnya Rigel mengatakan sesuatu membuat semua orang tertawa, "Pa gue juga mau diatas." Pecah, tawa mereka semua pecah, singkat tapi sangat bermakna ambigu.
Ilalang yang menonton diatas menggeleng gelengkan kepalanya tak menyangka jika adek kelasnya ini sangat konyol. Karena game tak lagi berjalan lancar Ilalang membunyikan peluitnya memberintihkan game.
Tak sampai disitu Erkan yang sering disapa Subarjo datang sambil berlari dan berteriak, "yee kita menang!" Padahal tim merekalah yang membuat game diberintihkan.
TBC.
KAMU SEDANG MEMBACA
Swag Squad
RandomMereka tidak lebih dari kepercayaan dan mereka tidak akan merugikan bahkan menyakiti satu sama lain dan itulah persahabatan keenam remaja yang seringkali disebut 'swag squad' Memliki permasalahan yang sama sehingga saling mengerti satu sama lain da...