Asal Naik Motor

95 31 5
                                    

Budayakan voment:)
Selamat membaca🖤

Satu bunga bisa menjadi tamanku sedangkan satu sahabat sejati bisa menjadi duniaku-Leo Buscaglia

Jam menunjukkan pukul lima sore, sekolah telah dipulangkan setengah jam yang lalu. Namun, keenam remaja ini masih berada disekolah, duduk santai diatas rooftop.

Greis sedari tadi mengibas-ngibaskan tangannya merasa kepanasan. Padahal angin diatas rooftop sedikit kencang.

"Gerah yah abis berduaan," celetuk Alpha sambil menirukan gaya Greis. Tak ingin kalah Lia juga berkata, "gera ah abis pandang-pandangan".

Greis yang mendengar itu hanya menatap sinis mereka berdua. Adara sedari tadi hanya memandang ponselnya melihat jam. Dia belum meminta izin ke orang tuanya untuk pulang terlambat.

Al memperhatikan Adara sedari tadi, dia mengerti keresahnnya, "pulang!" Adara menggeleng kecil. Tak mungkin juga dia meninggalkan teman-temannya, padahal mereka sudah asik bercerita begini. Lagian ini hari pertama mereka kumpul.

"Kalau nangis jangan ngadu ke gue," ancam Al yang membuat Adara manyun, "Jahat".

"Lah ni dua bocah malah asikan ngobrol berdua. Ngomong paan si?" tanya Elara.

"Langit udah gelap, yuk pulang!" jawab Al mengalihkan pembicaraan. Mereka semua melihat jamnya masing-masing. Benar saja ini sudah sore.

"Eh bentar deh kalian sadar nggak?" Tiba-tiba Lia angkat bicara tersadar sesuatu. Semua temannya memandangnya dengan ekspresi bertanya-tanya, seolah-olah berkata apa, "nama kita kek berhubungan gitu. Gue Cordelia yang artinya bulan sama kek Cressida ama Elara. Terus namanya Aldebaran, Alpha sama Adara juga sama punya arti bintang."

"Terus?" tanya Alpha yang masih bingung.

"Ae lah ini tuh pertanda kalo kita itu jodoh. Tuhan keknya sengaja buat ngasih ketemu kita. Lo bayangin deh kalo malam bintang ama bulan itu selalu sama jarang bangat namanya pisah," jelas Lia panjang lebar. Sedangkan temannya hanya mengangguk setuju, "gue udah jelasin panjang lebar kalian malah biasa-biasa ajah."

"Besok ajah lanjutin berundingnya, udah mau gelap. Yang intinya, walaupun kita baru kenal tapi kita udah ngerasa pengen jaga satu sama lain yaudah kita selalu sama jangan ada bertengkar saling ngerti dan paling terpenting nggak ada yang saling nyembunyiin luka," balas Greis bijak. Walaupun kata-katanya sedikit berantakan tapi kelima temannya cukup mengerti.

Setelah itu akhirnya mereka 'pun turun. Saat berada ditangga lantai dua, Elara baru sadar ponselnya tidak ada. Iya sudah memerikasnya disaku dan ditas namun juga tidak ada.

"Eh kalian deluan ajah. Ponsel gue keknya ketinggalan," setelah mengatakan itu Elara langsung berbalik menaiki tangga menuju rooftop tanpa mendegar terikan Alpha yang ingin menemaninya.

Sesampainya di rooftop ponsel berwarnah putih itu terlihat. Elara tersenyum, ponselnya tidak hilang. Setelah mengambil ponselnya Elara segera turun kembali.

Digerbang sudah sepi bahkan Pak Satpam berwajah keramat itu sepertinya sudah pulang. Gerbang KHS memang tak dikunci disore hari karena banyak siswa yang lambat pulang karena kegitan eskul atau memang sengaja pulang terlambat, seperti yang dilakuan Elara dan kelima temannya.

Ada sedikit rasa penyesalan dibenak Elara sudah menyuruh temannya meninggalkannya. Dia duduk dihalte menunggu adeknya datang menjemputnya.

Tiba- tiba poselnya bergetar menandakan ada pesan masuk.

__________
Adek Siyaland🖤

Swag SquadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang