Selamat membaca🖤
Jangan lupa vote and comen;)Diatas rooftop 'Ss' sedang berkumpul namun melakukan kegiatan berbeda. Elara dan greis sedang boomerang, Al bermain Mobile Legend, Alpha asik memfoto secara diam- diam Elara, Adara streaming Mv Exo dan Lia sendirinya mengkhayal.
Lia masih ingat dengan betul perkataan Rigel kemarin.
Saat lia kembali dari UKS dia berlari ke lorong sepi itu lagi. Iya, tersenyum saat mendapatkan Rigel masih ada ditempatnya, lalu dia melangkahkan kakinya menemuinya.
Langsung saja iya membuka obat merah itu dan meneteskan ke kapas, "hati- hati".
"Gue anak PMR!" jawab Lia ketus. Rigel lagi-lagi menghindari kapas yang akan tersentuh dipipinya. "Ck! Aneh. Pas tinju-tinjuan ajah berani. Dikasi obat kek gini takut. Banci!"
"Walaupun lo anak PMR tapi lo juga manusia kadang salah. Siapa tahu itu obat asal- asalan. Kan kita sering ber-"
"Diem!" Potong Lia untuk mengehentikan bacotan Rigel. Ternyata Rigel tipe cowok cerewet.
Rigel dengan ragu-ragu diobati oleh Lia, takut saja jika Lia menekan dengan keras luka diwajah yang tampannya ini. Namun dugaannya salah, Lia mengobatinya dengan hati-hati. Bahkan cara Lia mengobati hampir sama dengan Mamanya, sangat lembut.
Detik demi detik Rigel terbawa suasana, dia memperhatikan Lia dengan lekat- lekat. Wajah Lia yang serius mengobatinya ternyata sangat lucu dimata Rigel dan dia mengakuinya jika diperhatikan lebih dekat Lia cantik. Hanya saja dia seperti anak SMP karena tubuhnya yang kecil ditambah lagi pendek.
"Ngapain lo natap gue? terposona?" Rigel langsung mengalihkan pandangannya. Dia tertangkap basah menatapnya, "yang tadi itu siapa?"
"Siapa?" tanya Rigel kembali. Lia berdecak, bicara dengan Rigel ternyata menguji kesabaran atau hanya saja Lia yang gampang terpancing emosi.
"Yang nonjok lo lah dan cewek itu juga," jawab Lia sedikit nyolot.
Cukup lama Lia menunggu jawaban Rigel. Namun tak ada juga tanda- tanda Rigel akan menjawab pertnyaan Lia. "Gue nggak maksa," ujar Lia walaupun merasa penasaran.
"Anggi cewek gue dan tadi itu Roy selingkuhan Anggi"
"Ha? perkataan lo nggak masuk akal," tanya Lia bingung. Apa tadi, ceweknya dan selingkuhannya. Bagaimana bisa, apa Rigel tak sakit hati.
"Perlu gue bantuin masukin diakal loh," jawab Rigel bercanda.
"Ck! Gue serius"
"Hubungan gue sama Anggi sebelum adanya Roy baik- baik ajah. Tapi setelahnya Roy ada, Roy berhasil menggeser posisi gue dihatinya. Gue akuin kalo gue bodoh karena jelas- jelas dihati Anggi udah nggak ada gue, tapi gue masi ajah pertahanin nih hubungan ampe gue mau ajah diduakan kek gini," Lia yang mendengar kisah Rigel sedikit tersentuh. Cinta memang gila, rela berkorban demi hati. Padahal jika dia mempertahankannya pastinya hatinya akan sakit karena walaupun pacaran tapi Anggi tak lagi meliriknya. Namun, saat dia melepaskannya dia tak rela melihat Roy memeliki Anggi sepenuhnya, "kenapa lo nggak minta putus?"
"Gue belum siap untuk lihat dia sama cowok lain," jawabnya jujur. Sungguh hatinya sangat diuji. "Terus dia nggak minta putus?"
"Katanya Anggi nggak mau karena dia nggak mau bikin hati gue sakit dengan dia minta putus. Anggi nunggu gue mutusin dia, makanya Roy sering mukulin gue karena nggak minta putus- putus juga,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Swag Squad
RandomMereka tidak lebih dari kepercayaan dan mereka tidak akan merugikan bahkan menyakiti satu sama lain dan itulah persahabatan keenam remaja yang seringkali disebut 'swag squad' Memliki permasalahan yang sama sehingga saling mengerti satu sama lain da...