Bagian 9

278 12 1
                                    

"Taruhannya apa?" Tanya Alved. "Nggak tau."

"Gimana sih? masa nggak tau." Timpal Jayno, membuat Raka berlalu meninggalkan teman temannya, dan berjalan menghampiri Zio.

Merasa ada yang mendekat, Zio membalikan badannya dan menatap Raka dengan senyum smrik miliknya.

"Lo kesini mau apa? Pamer kalo lo udah menang?" Pancing Zio.

"Nggak usah cari gara-gara sama Dalagaz kalau masih pengen hidup." Raka memasang wajah serius

"Utututu, begitu ya?" Jawab Zio masih sama dengan senyum smriknya.

Zio berbalik menatap teman-temannya."Bro, taruhannya ternyata cuma seupil."

"Ladenin wae mah." Jawab salah satu anggota Valas berambut keribo.

"Camkan!"

"Ga segampang itu men, lo pikir gue nggak tau arti taruhan lo itu?" Batin Zio.

Raka kembali berjalan menuju kerumunan teman temannya, mengambil jaket dalagaz, berjalan menuju ke arah motornya.

"Lo mau kemana ngab?" Tanya Olbet teman beda geng dengan Raka tetapi berteman baik dengan Dalagaz.

Raka menatap Olbet sebentar. "Pulang."

"Kok pulang sih? gak asik lo."

Raka tak menggubris, yang ingin lakukan sekarang adalah pulang ke apartement pribadinya dan tidur.


***


"Aduh!" Cicit Naina.

"Makanya kalau jalan tu hati-hati Nai kesandung kan lo." Naina mengerucutkan bibirnya mendengar ledekan dari Firla.

"Ya lo mah, nggak ngebantuin malah ketawa."

"Sini-sini." Ucap Firla sambil membantu Naina berdiri.

Segerombloan lima cowok berparas tampan memasuki kantin dengan seruan riuh membuat seisi kantin ramai dan gaduh.

"Mulutnya pengen gue sumpel sama kosokan toilet." Ceplos Naina menatap sebal para siswi-siswi yang sedang berteriak histeris kearah pintu masuk kantin.

"Ngapain lo ladenin? Biasanya juga lo nggak mau komen."

"Pengen aja, Oh ya Chia mana?"

"Ke kamar mandi, nanti nyusul."

Mata Naina melihat seluruh isi kantin, tak sadar jika segeromblon cowok yang memasuki kantin tadi adalah Raka dan para teman-temannya.

"Gila!"

"Apa Nai?" Tanya Firla menoleh menatap Naina.

"Gak papa lupain."

"Btw, Raka tuh Nai." Firla mulai semangat mengawali perghibahan.

"Mau ngeledek gue pas telat kemarin?!" Sewot Naina membuat Firla menggatupkan kembali mulutnya saat suara Chia memotong.

"Oyyy lama ya?!"

RAKAVATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang