Bagian 12

203 11 0
                                    

"ASTAGHFI---" Teriak Naina, tiba-tiba mulutnya dibekap oleh seseorang, dan menarik paksa Naina keatas.
"Aduh!"

Naina mendongak, menatap pelaku yang berani beraninya menarik paksa dirinya sampai membuat tangannya tergores pagar tangga.

"Maksud lo apa?!" Tanya Naina mendorong tubuh laki-laki itu dengan pekikan suara yang lumayan keras.

"Berisik!"

"Gila lo." Naina lalu berlalu meninggalkan laki laki itu.

Tangan Naina langsung dicekal begitu saja dengan kuat oleh laki-laki itu. "Aduh! Sakit bego!" Sinis Naina saat lukanya tak sengaja di pengang.

"Ikut gue."

"Nggak usah, lo pikir lo dokter?!" Jawab Naina yang tau jika laki-laki itu ingin mengobati lukanya.

Tanpa pikir panjang tangan laki-laki itu kembali menyeret paksa Naina menuju rooftop, membuat Naina beberapa kali memberontak.

"Lepasin!" Kata Naina.

"Lepasin ka!" Ucap yang tak digubris laki laki itu.

"RAKA LEPASIN!" Teriak Naina sambil menarik tangannya.

"Mau lo apasih? Hah? Apa?!" Tanya Naina dengan amarah.

"Nggak usah sok peduli deh lo, lo siapa gue?! Cari gara-gara mulu kerjaan lo." Ucap Naina sambil menatap Raka tajam.

"Masuk." Titah Raka menyuruh Naina masuk kedalam rooftop.

Naina menyipitkan matanya, menatap lekat Raka. Berusaha mencari tau tujuan Raka dan Naina akhirnya berbalik meninggalkan Raka yang sedari tadi menatap kepergian Naina dengan wajah datarnya.

Naina berjalan menghampiri kedua temannya dengan muka yang sudah bisa ditebak Chia dan Firla jika Naina sedang bad mood. "Lo nggak papa kan?" Tanya Firla sambil menatap Naina dan Chia bergantian.

Naina tak menjawab, Naina langsung menggambil novel bacaannya dan melenggang pergi meninggalkan kedua temannya.

"Itu kenapa Fir?" Tanya Chia takut.

"Apa jangan jangan dia tadi lihat anuan disana?" Tebak Firla.

"Anuan apa anjir, gue merinding." Ucap Chia.

"Ayo cabut." Kata Firla lalu menarik paksa tangan Chia dan berlari terbirit birit meninggalkan taman belakang sekolah.

Akhirnya Chia dan Firla kembali kedalam kelas, dan mata mereka sibuk mencari sosok Naina yang entah hilang kemana.

"Babi, tadi Naina kesini nggak?" Tanya Chia kepada Bobi.

"Nggak, kan tadi perginya sama lo berdua." Jawab Bobi seadanya. "Yah, terus kemana itu anak?" Ucap Firla bingung.

"Di uks di uks." Tebak Chia.

"Lah ngapain?" Tanya Firla.

"Siapa tau kan." Celetuk Chia.

"Iya udah ayo." Kata Firla yang langsung berjalan keluar kelas.

Firla perlahan membuka pintu uks dengan hati hati membuat Naina langsung menoleh kearah pintu.

"Gue kira lo ilang!" Teriak Chia.

"Lebay." Sinis Naina.

"Tangan lo kenapa?" Tanya Firla yang kemudian duduk di samping Naina.

"Gue lagi nggak mood cerita, jangan bikin gue tambah marah." Kata Naina yang lalu berbaring di ranjang uks dan memejamkan matanya.

"Sabar Ya Allah." Lirih Chia. "Yang sakit kan tangan lo doang, kenapa malah tidur segala?!" Sinis Firla tak terima.

RAKAVATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang