"Kok lo tau rumahnya Naina?"
"Kayak kagak ada pertanyaan lain." Dumel Jayno yang sudah bosan mendengar pertanyaan Riva yang sudah diulang entah keberapa kali. "Gue kepo."
"Udah lah va, biarin. Lagi pdkt."
Rangga berdiri, menggendong tas ranselnya di punggung. "Gue mau pulang."
"Oit, kenapa?"
Jayno mengghadang langkah Rangga. Rangga menendang tangan Jayno tanpa dosa. "Sakit, anjing!
"Kenapa sih? Ada masalah? Cerita lah ang."
Riva sudah menduga mood Rangga berubah sejak tadi didalam mobil.
"Putus." Tebak Raka sembari menjentikkan jarinya.
Alved menoleh kearah Rangga. "Beneran lo putus?"
Rangga menunduk. "Nggak pelajaran nggak cinta sama aja goblok." Ejek Jayno.
"Kayak yang ngomong bahahahaha."
"Ya itu mah lo! nangis kejer tiga hari tiga malam, nggak mau makan, nggak mau sekolah, mati sono!" Oceh Jayno tak mau kalah.
"Gue cabut." Pamit Rangga berjalan keluar apartemen dengan lesu.
Alved geleng-geleng kepala. "Gitu tuh kalau udah bucin."
"Mau kemana lo ped?"
"Mauuu tidur!" Teriaknya saat sudah berada di dalam kamar Raka.
"Kagak tau diri lo! Yang punya apartement aja tidur disofa!" Teriak Jayno yang tak terima.
"Aelah sohiba, yang punya aja sans kok lo yang nyolot. Iri? Bilang bos."
***
"Mbk es teh satu!" Teriak Chia menggelegar.
"Masih pagi, slow aja kali."
"Makanannya masih ditenggorokan nih, lo mau gue mati?"
"Naina belom berangkat?" Tanya Firla mengalihkan topik pembicaraan.
"Gue balik kekelas ah, ambil topi.
Bentar lagi upacara." Firla beranjak dari tempat duduk."Bentar! Es teh gue belum dateng." Cegah Chia.
"Itu dateng." Tunjuk Firla saat ibu penjual kantin berjalan kearah mejanya membawa es teh.
Chia menarik kasar tangan Firla saat selesai meneguk es teh manisnya. "PELAN-PELAN!!!!"
Tetttt tettt tettt.
"AYOO KELAPANGAN!" Teriak Bayu.
Firla dan Chia sudah berada di barisan kelas nomor tiga dari depan, mereka tidak tau keberadahan Naina sekarang.
"Ngapain sih?! Dilihatin Bu Rere noh!" Tegur Firla yang mendapati Chia yang sedari tadi celingak celinguk.
"Cari Naina, kemana sih dia? Uks?"
"Paling di belakang, udah deh lo diem. Dari tadi dilihatin Bu Rere terus tuh."
KAMU SEDANG MEMBACA
RAKAVA
Teen FictionRakava Andrian Pratama. Ketua geng motor Dalagaz yang tampan, gagah, berhati dingin, pemberani, dan angkuh, tetapi bisa berubah menjadi seorang laki-laki yang menggemaskan dimata para perempuan, atau bahkan kejam dan tidak tau rasa belas kasih, sesu...