38. || Cinta Empat Rasa

709 43 0
                                    

Happy Reading❤
Play music (Aku Tak Mau Sendiri - BCL)

DIHARAPKAN MEMBACA "ALVARETTALAM" TERLEBIH DAHULU KARENA INI ADALAH SEQUEL

-Pertemuan kita memang tak akan pernah menjadi suatu hal yang indah kita harapkan-

Genta bimbang di rumah nya malam hari begitu mencekam ia keluar rumah dan duduk sambil membawa secangkir Teh Melati dan juga Gitar.

Genta hanya sekedar sembarang memainkan gitarnya ternyata menyatakan perasaanya pada gracia membuatkan dirinya galau berat daripada harus di tinggalkan Tunangan nya dulu

Genta bingung apakah harus tetap melanjutkan hubungan nya atau berhenti ia takut salah ambil keputusan

"Hai nak kenapa kamu diam di sini? Sudah malam ini apa kamu ada pikiran?" Tanya seorang pria paruh baya sekiranya masih 39 tahun yaitu papa angkat Genta

"Enggak pa genta cuma pingin disini"

"Walaupun kamu bukan anak kandung saya tapi saya tau kamu sedang patah hati? Coba kalau boleh kamu cerita"

"Hmm genta bingung antara mau berjuang atau pergi"

"Kamu jatuh cinta?" Tanya papa nya dengan menghadap genta itu

"Pa namanya Gracia dia mirip sama tunangan aku dulu aku mulai nyaman dan aku juga ungkapin perasaan aku tadi pa tapi katanya aku gak boleh jatuh cinta sama dia"

Jelas genta papa nya memegang pundak putra angkatnya itu

"Berjuang lah selagi kamu kuat, perempuan itu jual mahal karena dia mau tau seberapa perjuangan laki nya selagi dia belum mengisi hatinya dengan seseorang kesempatan itu masih berlaku nak"

"Posisi gracia sama genta sama pa sama-sama mengharapkan orang lain yang hilang pa andai dia gak pergi pa pasti aku sudah bahagia sama dia pa" ucapan lirih genta lalu mengusap wajahnya dan menarik nafas

"Papa cuma saranin kamu harus kejar dia"

Lalu papa genta berdiri bergitu saja saat menerima telfon pribadinya mungkin akan berbicara di ruang tamu.

Sedangkan genta menyesap teh nya itu ia menatap bulan lalu melihat bayangan Gracia serta di sampingnya tunangan dulu Ghea Candrawati.

-Someday-

Sama seperti genta gracia Duduk di meja belajar nya dengan lampu yang di nyalakan dan dimatikan tatapan nya kosong pada buku pelajaran untuk kelas pagi besok.

Pernyataan Genta itu membuat dirinya terkejut apakah membutuhkan waktu singkat untuk genta mencintainya?

Ceklek

Pintu kamar gracia di buka oleh Alvaretta membangunkan gracia dari lamunan nya

"Mama?"

Alvaretta menghampiri gracia duduk di sebelah kursi single itu.

"Nak tadi dosen kamu nelfon karena prestasi kamu dalam bidang bahasa Dosen kamu meminta untuk mewakili universitas nya ke Paris dalam pembukaan seminar di sana" ucap alvaretta sambil mengelus pucuk kepala putrinya

Someday [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang