Disini kalian akan di bawa masuk ke dalam dunia mafia!
Hati-hati, jika sampai kalian salah memilih jalan maka alur pikiran kalian akan terus di perlambat!
Membaca ff ini membutuhkan konsentrasi tinggi! Jika tidak teliti sedikit saja maka kalian tida...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Seokjin sekarang sedang berada di kantor sang adik, dia lah yang mengurus perusahaan adiknya itu mana kala Jungkook masih bertugas di luar kota. Bisinis kali ini Seokjin jamin kalau Jungkook akan pulang dengan miliyaran Won.
Dia bahkan masih bingung kenapa Jungkook dapat secerdik itu dalam menjalani bisnis. Tapi hal itu mungkin di sebabkan juga karena Jungkook memiliki ratusan anak buah dalam membantunya menganalisis calon rekan bisnisnya terlebih dahulu.
Seokjin mengakui bahwa gelar yang diberikan orang-orang padanya sebagai pembisnis besar se-Asia itu memang benar. Pasalnya dalam berbisnis, Jungkook sama sekali tak pernah gagal dan terus beruntung dalam menghasilkan miliayan Won.
Pria berbahu lebar itu kini tengah berjalan melewati setiap sudut kantor untuk mengawasi para karyawan dalam bekerja. Ia bahkan mengacungkan jempol terhadap semua karyawan Jungkook. Mereka selalu mengatur waktu sesuai prosedur kantor dengan amat baik, bekerja di jamnya dan makan ketika waktunya. Sang adik memang pantas di juluki sebagai bos tau aturan dan tegas hingga membuat para pekerjanya tunduk terhadap dirinya.
"Tn. Jeon... Ini, ada beberapa dokumen yang harus Anda tanda tangani."
Seokjin yang masih menaruh kedua tangannya disaku celananya itupun menatap Tn. Jung dengan menaikan salah satu alisnya.
Seokjin tau maksud dari sebuah kode yang Tn. Jung berikan, ia langsung menghembuskan napas sebentar kemudian melangkah menuju ruangan tempat kerja sang adik.
Sesampainya di ruangan tersebut, Seokjin langsung menutup serta mengunci pintunya mana kala Tn. Jung sudah masuk dan duduk di dalam sana.
"Jadi?" tanya Seokjin sambil duduk di kursi sova dekat jendela sambil menatap Tn. Jung yang akan mulai menjawab pertanyaannya barusan.
"Fuhh.. mungkin aku tak bisa melanjutkan perintahmu, Tuan..."
Wajah Seokjin berubah sangat datar ketika Tn. Jung mengatakan hal tersebut. Dia pikir tadi Tn. Jung akan memberikan informasi yang dirinya cari selama ini, tapi apa?
"Kenapa?"
"A-aku... Tn. Jungkook adalah majikanku, dan aku tak boleh mengkhianati dia."
Seokjin mendecih kemudian berdiri dan melangkah mendekati Tn. Jung lalu menarik kerah baju pria itu kasar.
"Tak berguna! Tinggal katakan yang sebenarnya apa susahnya?! Aku cuma membutuhkan informasi itu saja! Aku pun tak akan mengatakan pada Jungkook kalau aku mengetahui hal tersebut dari mu! Bitch!" maki Seokjin dengan urat-urat nadinya yang terlihat begitu jelas, menandakan kemarahan yang tak dapat di pendamnya sama sekali.
"B-baik Tuan... Aku akan katakan yang sebenarnya, t-tapi tolong lepaskan aku..." mohon Tn. Jung.
Perlahan wajah Seokjin tak seberingas tadi, ia menarik napasnya kemudian menaruh kedua tangannya lagi di dalam saku celananya lantas menatap Tn. Jung dengan pandangan datarnya.
