Disini kalian akan di bawa masuk ke dalam dunia mafia!
Hati-hati, jika sampai kalian salah memilih jalan maka alur pikiran kalian akan terus di perlambat!
Membaca ff ini membutuhkan konsentrasi tinggi! Jika tidak teliti sedikit saja maka kalian tida...
"Aku peringatkan kau untuk berhenti." Hana yang mendengarnya pun langsung saja menghentikan perjalanannya tersebut.
Ia mengambil napas dalam-dalam, membuangnya kasar lantas mendengus sembari memaki pria tampan tapi berhati iblis yang sedang berada di belakangnya.
Sekedar menoleh saja ia sungguh enggan. Kurang ajar, ia terus saja memaki hatinya karena bisa-bisanya dia merasakan yang namanya perasaan cemburu ini.
"Kau tak merindukan aku?"
Tak ada jawaban dari wanita tersebut. masih bungkam, hingga selang tak beberapa lama.... ia pun sedikit menoleh ke belakang dan melirik pria tersebut menggunakan ekor matanya di barengi tatapan sinis.
"Merindukan calon suami orang? Kau pikir di dunia ini, pria hanya kau saja?"
Jungkook tersenyum tipis, hampir tidak terlihat bahkan. Senyum tulus yang jarang di perlihatkannya pada semua orang. Hanya ada beberapa manusia saja yang dapat memunculkan senyum tulusnya, ya.... sang Ibu tentu saja.
"Lama di Amsterdam, kau semakin berubah...."
"Ya, aku berubah semakin cantik melebihi calon istrimu..."
"Bukan, bukan itu yang ku maksud...."
Hana mengeluh kesal, benar-benar Jeon Jungkook adalah pria kurang ajar yang berani membuat emosinya naik turun. Sebenarnya sudah dari dulu sih.... ups, tunggu sebentar. Apa kalian masih ingat bagaimana perlakuan Jungkook pada Bae Hana dulunya? Astaga... benar-benar tidak terduga. Selama ini dia sungguh salah menyiksa dan memilih korban, karena Hana.... adalah Ratu mafia yang sesungguhnya.
Sebaliknya, wanita yang di cintainya dengan amat tulus justru malah berlaku sebaliknya, Suji. Perempuan licik yang sampai sekarang masih membuat Jeon Jungkook menanam dendam padanya.
"Aku tau kau akan sembuh....." Hana masih belum menjawab. Ia terdiam sesaat sebelum akhirnya kembali membuka suara.
"Vernon banyak membantuku, dia rajin menjenguk dan menemaniku... dan satu hal yang harus kau tau, aku.... nyaman berada di dekatnya."
Jungkook menahan kesal, mendengar ungkapan Hana justru malah membuatnya semakin naik pitam.
Apa-apa'an?! Dia pikir selama di Amsterdam... Bae Hana selalu merindukannya.
Ternyata, dia telah mengenal orang baru.
"Aku di larang datang kesana. Apa kau tak ingin penasaran pada bagian itu?"
Hana tersenyum sinis, "Berhentilah mengejar ku dan fokus pada pernikahanmu saja."
Wanita tersebut kembali menaik-turunkan napasnya menahan kekesalannya pada Jeon Jungkook yang masih mematung di tempatnya dengan kedua tangan yang ia masukkan kedalam dua saku celananya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
