• I HOPE YOU ENJOY GUYS•
Sekarang ia ada di ruangan kerjanya sendirian, pintu kembali tertutup rapat. Jungkook menarik napas panjang lalu merebahkan tubuhnya pada sova megah tersebut.
Seokjin sudah mengetahui mengenai kode masuk ke dalam ruangan kerjanya. Hanya Seokjin yang mengerti bagaimana dirinya, hanya Seokjin yang ia punya sebagai keluarganya. Dia masih punya seorang ayah, namun Jungkook tidak akan menganggap sang ayah jika ayahnya tak segera menceraikan istrinya itu. Jungkook sangat membenci ibu tirinya, sudah dia bilang saat ayahnya akan menikah dulu kalau dirinya tak mau dan mengijinkan pernikahan sang ayah terjadi. Namun ayahnya tidak peduli, lebih memilih wanita matre daripada dirinya sebagai anak kandung.
Masalahnya ibu tirinya masih sangat muda, seumuran dengan Hana.
Ayahnya sudah beberapa kali memarahi dirinya sebab ia tak pernah memberitau kalau dia sudah menikah tanpa minta Restu dulu. Jungkook acuh, tidak peduli dan membentak ayahnya sendiri agar tidak mencampuri kehidupannya. Masalahnya dia telah menganggap sang ayah telah tiada jika masih berhubungan suami istri bersama ibu tirinya.
Tok... Tok... Tok...
Ketukan pintu itu sama sekali tidak didengarkan oleh pria berotot besar tersebut. Dia akan membuka pintunya kalau seseorang di luar sudah berteriak 'penting.
Lama kelamaan ketukan pintu tersebut akhirnya tak terdengar lagi. Jungkook menarik napas lega sebab semua karyawan sudah mengerti bagaimana dirinya. Jika dalam beberapa kali di ketuk tapi pintu tak kunjung terbuka, itu artinya Jungkook tak suka jika di ganggu di dalam sana.
Pria itu bangkit kemudian berdiri menghadap jendela, matanya tertuju ke bawah sembari menukik tajam serta memasukkan kedua tangannya pada saku celana. Wajahnya selalu sama, di isi dengan kosongnya expresi yang dirinya tunjukan pada orang-orang yang ia kenal.
Jungkook memberikan kode kepada pria yang berada di bahwa sana agar tetap di situ dan jangan kemana-mana.
Ia beranjak dari ruangan, menutup kembali pintu ruangan tersebut dan mengabaikan seluruh karyawan yang membungkuk hormat padanya. Jungkook selalu begitu, mentang-mentang dirinya adalah bos besar sekaligus pendiri perusahaan.
Ia semakin mempercepat langkahnya, menemui pria yang di lihatnya dari lantai atas ruangannya barusan.
"Ke gedung belakang." kata jungkook dengan nadanya yang ia tekan di setiap perkataannya.
Mereka sudah tiba di gedung belakang perusahaan, ini telah menjadi tempatnya untuk bertemu seluruh anak buahnya.
Tempatnya sangat strategis, sepi tanpa seseorang lewat sini satu orangpun. Jungkook berdehem, pandangannya beralih pada pria yang sudah ada di hadapannya ini.
"Kau mendapatkannya?" pria itu menunduk, takut menatap kedua netra bosnya yang menukik tajam padanya.
Jungkook menarik napas kesal, kedua tangannya ia tenggerkan kepinggang.
Wajahnya menatap ke arah langit lalu mulai memandang pria itu lagi.
"Asiihhh!!! Tak berguna!"
Bugh!
Pria itu terjatuh, tersungkur lemah tak berdaya sembari memegangi perutnya kesakitan akibat mendapatkan satu pukulan telak dari bosnya.
Ia mulai memohon dengan suaranya yang memelas, pria itu mulai beranjak, berdiri sedikit demi sedikit sambil memegangi perutnya, bahkan darah telah mengalir ke sudut bibirnya sekarang.
Jungkook mendesah kesal lalu mengeluarkan pistol dari balik jas kantornya. Pria itu mulai memegangi kedua kaki Jungkook, bahkan bersujud meminta belas kasihan sekali lagi mana kala senjata api itu telah mengarah pada kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAFIA HUSBAND JJK🔞
Fiksi RemajaDisini kalian akan di bawa masuk ke dalam dunia mafia! Hati-hati, jika sampai kalian salah memilih jalan maka alur pikiran kalian akan terus di perlambat! Membaca ff ini membutuhkan konsentrasi tinggi! Jika tidak teliti sedikit saja maka kalian tida...