• I HOPE YOU ENJOY GUYS •
Hana di bawa paksa oleh para petugas kepolisian tersebut. Tanpa seseorang menolongnya sama sekali. Bahkan mafia Sihyuk pun terlihat membiarkan Hana di bawa pergi begitu saja, padahal tadinya. Pria gendut itu mempertahankan dia dengan segala cara agar mau bekerja sama dengan dirinya.
Rencana A sudah gagal, rencana yang sudah di susun apik oleh Sihyuk harus lenyap begitu saja sebab Ahdong telah mengetahui rencana mereka terlebih dahulu.
Kini Hana di bawa masuk kedalam sebuah mobil kepolisian. Tangisnya semakin menjadi-jadi, manakala pemberontakannya sia-sia sebab kedua polisi yang duduk di samping sisi kanan kirinya itu terus menahan lengan dan pergerakannya.
"AKHHHHHH!!!! HENTIKAN SUARA INI!!!" teriak Hana seraya memegangi kepalanya yang kesakitan akibat bunyi dari sirine mobil kepolisian.
"Aku mohon hentikan sirine mobil itu!!! Hiks, tolong... Siapa saja!!" mohonnya dengan isak tangis dibarengi rasa sakit di bagian kepalanya itu.
Hana mulai merasakan ingatan-ingatan itu sekali lagi, bunyi suara-suara sirine mobil kepolisian dan teriakan orang-orang banyak kembali dirinya rasakan sekarang ini. Hana berteriak, memukuli kepalanya sendiri saking tak dapatnya ia menahan sakit lebih lama.
"Ahdong, sepertinya dia mengalami semacam trauma pada bunyi sirine juga..." , "Sudah ku duga kalau kita memang tidak salah mencari orang!" tukasnya lantas mematikan bunyi sirine tersebut sementara Hana langsung saja pingsan tak sadarkan diri setelahnya.
"Ketua tim, bagaimana ini?" , "Biarkan saja, toh dia akan di eksekusi mati setelah ini."
Kedua anggota timnya tampak kompak dalam mengangguk-anggukkan kepala mereka mengerti.
Mereka hanya bisa mengikuti kemauan Ahdong. Karena selain Ahdong adalah ketua tim mereka, ini juga demi kebaikan mereka bersama.
Ya, mereka di suruh, oleh seseorang yang pastinya jabatan dia lebih tinggi daripada Ahdong maupun mereka berdua.
Jelang tak beberapa saat, Ahdong dan timnya pun sampai di tempat yang mana biasa di lakukan eksekusi mati disana. Kedua tim nya tampak membawa Hana keluar dari mobil kepolisian itu. Kemudian menaruh Hana di salah satu kursi yang telah disiapkan lalu mengikat tubuhnya pada benda tersebut.
"Enghhhh..." erangnya saat terbangun dari pingsan. Hana melihat keadaan sekitar, dan langsung saja membulatkan kedua matanya mana kala dirinya berada di sebuah tempat yang amat luas.
"Apa ini?!! Heyy!! Lepaskan aku!!"
"Kau akan langsung di eksekusi mati!! Jadi sebaiknya diam dan terima saja hukumanku!!" sentak Ahdong membuat Hana menggeleng-gelengkan kepalanya sembari terus memberontak minta di lepaskan.
Nihil, para kepolisian ini sama sekali tidak mau melepaskannya, mereka tetap berpegang teguh pada pendirian. Dengan melaksanakan eksekusi mati untuknya.
Tes...
Air matanya mengalir begitu saja melewati celah pipinya. "Kalian pikir aku mau seperti ini? Hiks... Aku bahkan tidak ingat apapun soal kejadian itu. Kalian terus memaksa. JELASKAN KALAU KALIAN MENJADI DIRIKU APA KALIAN AKAN SANGGUP??!!!"
Ahdong dan kedua anak buahnya tampak saling menatap satu sama lain, beda halnya Hana. Air matanya terus membanjir dan isakan itu pun terus terdengar hingga begitu kuatnya.
"Kami hanya menjalankan apa yang di perintahkan kepala sektor. Maaf, tapi kau bisa menjadi bumerang kami jika kau masih hidup..."
Pernyataan itu membuat hati Hana terisis sakit, ia pasrah. Sekarang dirinya tidak tau lagi harus bagaimana selain hanya merelakan apa yang sudah takdir gariskan untuknya. Dan jikapun dirinya harus mati sekarang, maka ia akan menerimanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAFIA HUSBAND JJK🔞
Ficção AdolescenteDisini kalian akan di bawa masuk ke dalam dunia mafia! Hati-hati, jika sampai kalian salah memilih jalan maka alur pikiran kalian akan terus di perlambat! Membaca ff ini membutuhkan konsentrasi tinggi! Jika tidak teliti sedikit saja maka kalian tida...