7. Say to Goodbye

611 66 7
                                    

Happy Reading... ❤❤❤❤





"Kamu seharusnya tidak menuduh ku seperti itu Sehun?! Kata kata mu menyakiti ku?!". Teriak Luhan tak terima.

Sehun menyungingkan senyum sinis sambil mengangkat dagu Luhan. "Kamu memang seperti itu Luhan, seharusnya saat ini kamu sedang berada di rumah menjaga Guanlin bukan berkeliaran seperti itu?!".

"Aku berkeliaran karena mempunyai tujuan penting kamu tau kalau aku mempunyai banyak perkerjaan di kantor ku, Sehun?!".

"Maka dari itu tinggalkan pekerjaan mu Luhan aku bisa menafkahi mu?!". Sehun frustasi mengusap wajahnya kasar.

Luhan memejamkan matanya akibat teriakan yang Sehun lontarkan. Luhan sudah terbiasa menerima kemarahan sang suaminya jadi ia sudah tidak kaget lagi.

"Aku heran kenapa kamu selalu memarahi ku tanpa alasan padahal yang aku tau perusahaan mu berjalan dengan sangat lancar dan Guanlin pun tidak mempermasalahkan keberadaannya. Apa kamu menyembunyikan sesuatu dari ku?". Kata Luhan dengan tenang sambil menaikan sudut bibir kanannya.

Sehun menatap tajam Luhan. "Jadi, kamu menuduh ku yang tidak tidak?".

"Aku hanya bertanya saja jadi santai saja". Setelah berucap seperti itu Luhan pergi dari kantor Sehun dengan perasaan yang campur aduk.

Sebenernya permasalahan soal Guanlin itu bukan masalah yang rumit tapi Sehun membesarkannya. Guanlin yang berumur 7 tahun pun tidak apa tinggal di rumah sang nenek, Xiumin ibu dari Luhan. Anak itu malah sangat senang karena disana banyak temannya. Tapi kenapa Sehun mempermasalahkan semuanya dan dirinya yang berkerja sebagai Direktur utama perusahaan ayahnya, Jongdae.

Harus patut dicurigai.

💔💔💔

"Hahh~~~". Luhan menghembuskan nafasnya sambil menyandarkan tubuhnya di kursi kerjanya. Ia sedikit memijat keningnya untuk menghilangkan sedikit pusing yang melanda di otaknya.

Knock knock

Pintu ruang kerjanya terketuk dan Luhan langung memberikan interupsi kepada orang tersebut agar masuk ke dalam ruangannya dan orang tersebut adalah sekretarisnya, Do Kyungsoo.

"Tuan, rencana anda sudah beres anda hanya sedikit melakukan sesuatu terhadapnya". Kata sang sekretaris.

Luhan menyungingkan senyum sinisnya. Jari jarinya sibuk mengetuk ngetuk meja kerjanya. "Bagus, aku akan melakukannya sekarang".

Kyungsoo sang sekretarisnya hanya bisa menunduk takut kepada Luhan yang saat ini mempunyai aura gelap di sekitarnya. Entah apa yang di rencanakan boss besarnya itu, Kyungsoo hanya bisa menyusunnya sebaik mungkin.

"Permisi tuan Xi dan tuan Do maaf menganggu waktu kalian".

"Ada apa, Daniel?". Kata Luhan sambil beranjak dari duduknya.

"Mobil anda sudah siap". Kata Daniel dengan iringan senyum manisnya.

Sekali lagi Luhan menganggukinya kemudian memakai jas hitamnya setelah itu pergi ke luar kantornya dengan memberikan interupsi kepada Kyungsoo. "Kyungsoo kamu ikut dengan ku".

Kyungsoo menunduk hormat setelah itu mengikuti langkah kaki Luhan melangkah untuk ke tempat tujuan mereka saat ini.

























































































e)(o

























































Sampai disebuah apartemen yang lumayan mewah, tangan Luhan bersedekap sambil memandang sinis pintu tersebut yang masih tertutup.

"Cih, kamu kira aku bodoh". Luhan menisyaratkan Kyungsoo untuk menekan bel apartemen tersebut.

Dan keluarlah sosok pria mungil nan cantik dengan rambut pink nya yang berkilau. Pria tersebut tersenyum manis dengan balutan bhatrobe pink. "Siapa kalian?".

Luhan menghiraukan pertanyaan dari pria mungil tadi. Ia langsung memasuki apartemen tersebut dan menghiraukan teriakan dari si pemilik dan dirinya langsung dihadapi oleh seorang pria tampan dengan balutan bathrobe putihnya.

"Wow apartemen yang sangat bagus, Oh Sehun". Sarkas Luhan sambil mendudukan dirinya di sofa sana.

Luhan mengangkat alisnya sebelah. "Ayo lakukan lah".

"Lu--".

"Apa yang kalian tunggu? Lakukan lah aku akan melihatnya bersama dengan teman ku". Luhan menatap Kyungsoo sambil tersenyum kemudian matanya menatap Sehun yang tengah bingung mencari alasan karena saat ini dirinya sudah tertangkap basah.

Kyungsoo menyeret pria mungil tersebut ke luar apartemen tersebut kemudian menutup rapat pintu tersebut. Dan tersisa lah Sehun dan Luhan yang saat ini sedang bersitatap.

"Tolong kasih alasan yang tepat untuk semua ini". Kata Luhan dengan tenang sambil memakan buah anggur yang berada di depannya.

Sehun bungkam ia tidak tau harus memberi alasan apa kepada Luhan sedangkan dirinya sudah tertangkap saat ini.

Luhan beranjak dari duduknya kemudian berjalan ke arah dimana Sehun berdiri. "Apa kamu masih ingin mengelak semua ini Oh Sehun?!".

Luhan mengumpati tepat di depan Sehun. "Bajingan!".

"Lu ini semua---".

"Mau apa lagi?! Ini semua apa? Ini semua cuma rekayasa hanya akting yang biasa kamu lakoni begitu hah?!". Luhan berteriak sampai air matanya berjatuhan membasahi pipi mulusnya.

Sehun merangkul pundak Luhan tapi sama Luhan di tepis. "Lu maaf kan aku, aku bukan bermaksud selingkuh aku dan dia cuma one night stand".

"One night stand? Apa guna nya kamu menikahi aku Oh Sehun?". Lirih Luhan sambil memegang dadanya yang sangat nyeri.

Luhan menatap Sehun sambil menyeka air matanya. "Ucapkan selamat tinggal kepada ku dan Guanlin sekarang".

Sehun menggeleng cepat kepalanya. "Lu kamu mau bawa kemana Guanlin?".

"Surat cerai sudah ada di meja kerja mu Oh Sehun kamu tinggal menandatangani nya dan setelah itu selesai". Kata Luhan sambil berlalu pergi meninggalkan Sehun yang mengejarnya sampai ke loby apartemen.

Sayangnya Luhan bukan seorang yang mudah memaafkan kesalahan orang lain. Selagi itu sangat mengecewakannya jangan harap bisa mendapatkan kata maaf dari seorang Xi Luhan yang terkenal sangat kejam di komplotan para mafia.

---kkeut---




Halo! Balesan di chapter 6, udah greget belom?

EXO is EXO

Everytime; HunHanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang