28. Om Sehun

291 35 9
                                    

Maaf yah, cece gak bisa update yg lain

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Maaf yah, cece gak bisa update yg lain. Udh mentok semua ide nya ☺

****

"Aku pulang" Kata Luhan sambil melepas sepatu putihnya lalu menggantinya dengan sandal rumahan berkarakter hewan kelinci.

"Wah sudah pulang yah anak daddy. Bagaimana club renangnya?" Kata Suho sambil menciumi rambut Luhan.

Luhan mengulum es krim berperasa anggur lalu kembali mengeluarkan es krim tersebut dari mulutnya. "Ganti gurunya. Si Kai itu mesum banget. Masa temen aku si Kyungsoo pantatnya di remes"

"Okay, okay kita ganti. Mau yang perempuan atau pria" Kata Suho.

"Terserah" Kata Luhan sambil melangkahkan kakinya menuju anak tangga.

"Nanti malam ada kedatangan om Sehun" Kata Suho.

Luhan memberhentikan langkahnya lalu membalikkan tubuhnya dengan ekspresi wajah bingungnya. "Siapa om Sehun?"

Suho menghampiri sang anak yang tengah berdiri di salah satu anak tangga rumah mereka. "Kamu gak inget?"

"Aku gak tau siapa dia. Baru pertama kali denger namanya" Kata Luhan dengan nada cueknya.

Karena emang Luhan tidak kenal sama Sehun itu. Baru pertama kali Luhan dengar nama Sehun seumur hidupnya.

Suho tertawa ringan. "Masa sih? Padahal om Sehun itu yang nemenin kamu mandi selama 8 tahun loh"

Luhan terkejut sekaligus malu. Pipinya jadi merah padam. Pemuda berusia 17 tahun itu menunjuk sang ayah menggunakan es krim-nya dengan wajah kesalnya yang jatuhnya malah gemesin parah.

 Pemuda berusia 17 tahun itu menunjuk sang ayah menggunakan es krim-nya dengan wajah kesalnya yang jatuhnya malah gemesin parah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gak usah ngadi ngadi  deh, daddy. Aku gak punya om yang namanya Sehun!" Kata Luhan.

Suho melahap es krim milik Luhan. Ayah beranak satu yang sayangnya seorang duda itu menyeka area sekitaran bibirnya yang terkena lelehan es krim menggunakan jari jempolnya. "Kamu tega banget ngelupain om Sehun"

Luhan membuang es krim-nya yang sudah tinggal setengah itu ke lantai marmer sana. Biarkan saja, nanti ada yang membersihkan itu. "Aku cuma punya om Chen aja"

Everytime; HunHanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang