26. I Loved You

285 50 8
                                        

Mari kita lihat kebucinan bunda Luhan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mari kita lihat kebucinan bunda Luhan

***

Tak

Tak

Tak

Kring

Luhan berjalan perlahan menggunakan tongkat yang ia genggam di tangan kirinya menuju counter kasir cafe untuk memesan secangkir kopi hangat berserta cake tiramisu.

"Aannyeong Luhanie"

Luhan mengenal suara yang menyapa pendengarannya. Ia tersenyum. "Aannyeong paman Chanyeol"

Pemilik suara tersebut adalah Chanyeol selaku pemilik cafe ini yang tengah tersenyum kepada Luhan.

"Ei

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ei... kenapa kau memanggil ku paman? Panggil aku appa, heum?" Kata Chanyeol sambil menggenggam tangan Luhan.

Luhan mengangguk kaku. "Nee appa"

Chanyeol tersenyum sambil menuntun Luhan berjalan ke arah kursi cafe miliknya, dia mendudukan menantu kesayangannya itu disalah satu kursi cafe. "Tunggu disini. Pesanan mu akan diantar oleh Sehun"

Sejatinya Chanyeol sudah paham dengan pesanan menantu kesayangannya itu. Jadi tidak perlu ditanya lagi.

Luhan gugup saat Chanyeol menyebutkan nama Sehun, dia meraba lengan kekar Chanyeol pertanda jika dia sedang gugup sekaligus takut. "A-appa... Se-Sehun-"

Chanyeol meyakinkan Luhan dengan menggenggam erat tangan Luhan untuk meyakinkan jika semua ini akan berjalan dengan baik. "Gwenchanha. Sehun sedikit mulai memaafkan mu. Perlahan, okay? Ini semua bukan salah mu"

"Merasa lebih baik?" Tanya Chanyeol.

Luhan mengagguk. "Gomawo, appa"

Chanyeol menggusap lembut kepala menantu kesayangannya. "Appa tinggal yah"

Chanyeol pergi meninggalkan Luhan yang tengah duduk manis di salah satu kursi cafe sana sambil menggenggam tongkat yang berfungsi sebagai alat bantu penglihatan Luhan yang kini tidak lagi berfungsi karena kecelakaan yang menimpa Luhan berserta sang suami tercinta, Baekhyun.

Everytime; HunHanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang