20. Portrait

318 41 7
                                    

Happy Reading... ❤❤❤❤
Banya typo, maaf yah




"Datanglah ke pameran lukisan. Bukankah kau menyukai sebuah lukisan?".

"Aku akan datang jika itu mengenai lukisan". Kata Sehun.

Yang diseberang sana terkekeh geli. "Uh... aku menunggu kehadiran tuan Oh Sehun di pameran lukisan ku".

"Dimana pameran tersebut diadakan, Yixing-ge". Tanya Sehun

"Di Wuhan, China. Jangan datang sendirian ajak sekretaris mu yang imut itu. Siapa namanya KungSoo-".

Sehun berdecak kesal. "Namanya Kyungsoo".

"Iyah, pokoknya dia".

"Iyah aku akan mengajaknya".

"Peka lah dikit tuan Oh! Aku saja tau jika sekretaris mu menyukai mu".

Sehun mengerutkan dahinya bingung. "Apa sih, ge?! Sudahlah aku malas berbicara dengan mu".

"Yah yah terserah mu, acara pamerannya lusa jangan sampai telat, okay?".

Sehun mengangguk. "Yah aku akan terbang ke Wuhan malam ini".

"Sampai jumpa di Wuhan, Sehun-ah".

Biip

Panggilan luar negri itu terputus, Sehun meletakan ponselnya di meja kerjanya dengan senyuman manis yang tidak luntur sejak kakak iparnya memberitahunya jika kakak iparnya itu akan mengadakan pameran lukisan.

Sehun sangat antusias jika mengenai tentang sebuah lukisan, sudah lama sekali ia tidak datang ke acara event tersebut. Terakhir datang ke acara event seperti itu sebulan yang lalu di Italia dan ia membeli salah satunya yang menurutnya sangat menarik perhatiannya. Walaupun harganya sampai selangit ia akan membeli itu, tidak peduli dengan harganya.

Ia sampai mempunyai sebuah ruangan untuk koleksi lukisannya itu didalam rumah besarnya hingga beberapa teman temanya suka mengunjungi rumah besarnya hanya untuk melihat beberapa koleksinya.

Penyebab ia menyukai sebuah lukisan itu karena ia melihat sebuah lukisan yang menggambarkan seseorang pria dengan pakaian kerajaan khas negara China, pakaian tersebut di lukis seperti berlumuran darah yang sangat nyata jika ia melihat lagi lukisan tersebut. Dengan pada bagian wajah pria tersebut di lukis abstrak yang membuat dirinya bingung kenapa sang pelukis melukis abstrak pada bagian wajah pria kerajaan tersebut.

Lukisan tersebut terpajang di rumah orang tuanya.

Ia sampai mencari orang yang melukis lukisan tersebut untuk menanyakan alasan kenapa lukisan tersebut pada bagian wajah di lukis abstrak.

Mulai dari situ lah ia menyukai maha karya kanvas tersebut. Ada kebahagian tersendiri pada saat menghayati lebih dalam beberapa koleksi lukisannya.

Knock knock

Suara ketukan pintu membuyar lamunannya. Sehun berdehem. "Yah silahkan masuk".

Setelah mengijinkan, orang tersebut masu ke dalam ruangan Sehun. "Sir, sesuai permintaan anda. Anda akan pergi ke Wuhan pada jam 7 malam nanti".

Sehun mengangguk. "Terimakasih Kyungsoo hyung".

"Baiklah, saya akan kembali ke ruangan saya". Kata Kyungsoo yang hendak keluar dari ruangan atasannya itu.

"Eh... tunggu hyung". Kata Sehun yang membuat langkah kaki Kyungsoo terhenti.

Kyungsoo membalikkan tubuhnya untuk melihat atasannya itu yang saat ini sedang berjalan menghampirinya. "Ada apa, sir?"

Everytime; HunHanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang