11. Karena Kita Beda

444 57 5
                                    

Play Multimedia... 🎶
Happy Holiday... 🌚
Happy Reading... ❤
Be Healthy... ❤
I Love you 3000 guys... ❤

Oh Sehun dan Xi Luhan adalah sepasang kekasih yang menjalin hubungan sampai 3 tahun lamanya. Mereka sepasang kekasih yang sangat harmonis. Mereka sangat harmonis hingga mereka melupakan sesuatu yang akan menimpa mereka karena perbedaan mereka.

Mereka menyadari itu tapi mereka menyingkirkan semua itu dan berfokus kepada kebahagian mereka. Beberapa orang sudah mengingatkan mereka tapi mereka tetap kekeh dengan pendirian mereka masing masing.

Sampai Luhan mulai merasa semua ini adalah salah dan teramat sia sia untuk mereka. Luhan memutuskan untuk membicarakan masalah perbedaan ini. Yah karena Luhan berpikir bahwa hubungan mereka tidak terus terusan seperti ini kan. Ia juga ingin kehidupan yang lainnya seperti menikah karena usianya sudah ingin menginjak kepala 3.

Akhirnya karena kesibukan masing masing. Luhan meminta sang kekasih untuk menemuinya di Cafè Universe punya sang sahabat yang sangat menanti momen dimana Sehun dan dirinya membicarakan hal yang sangat penting.

"Gue akan mengosongkan cafè khusus buat luh berdua. Gue pen ngeliat momen ini dengan mata kepala gue sendiri". Kata sang sahabat, Kyungsoo yang sudah gemes dengan Luhan.

Luhan mencibir sambil memakai sweater coklatnya. "Ah ellah ngeselin luh".

"Lagian udah tau sia sia malah masih aja dijalani mana udah 3 tahun ughh... pasti sakit banget kalo putus". Kata Kyungsoo dengan ekspresi seolah olah dirinya kesakitan.

Luhan memutar bola matanya malas. "Bacot gue tampol juga luh yah".

"Ayo dong keluar dari sini, Sehun udah nungguin noh". Kata Kyungsoo sambil nunjuk Sehun yang lagi duduk di dekat kaca.

Luhan ngikutin arah telunjuk Kyungsoo dan matanya menangkap kekasihnya yang sedang bermain ponsel pintarnya disana. Ia menghembuskan nafasnya pelan. Semoga ini jalan yang terbaik untuk mereka.

"Udah sana samperin gue bakal buat minum untuk kalian". Kata Kyungsoo sambil dorong badan Luhan buat keluar dari bilik cafe.

Luhan mendengus kesal. Kegaduhan antara dirinya dan Kyungsoo menyita perhatian Sehun yang sedang menatapnya tersenyum. "Oh hai".

"Hai, silahkan duduk Luhan". Kata Sehun sambil menarik kursi cafè kemudian Luhan langsung menduduki kursi tersebut.

Canggung beberapa saat yah karena mereka akhir akhir ini jarang bertemu karena pekerjaan mereka yang membuat keduanya fokus pada kerjaan mereka.

Luhan melirik ke arah luar jendela dengan pemandangan salju turun. Oh god! Ia jadi mengingat bagaimana dirinya dan Sehun bermain ice skating.

"Oh yah kamu ingin membicarakan apa? Seperti nya ini sangat penting mengingat kamu jarang sekali ingin menemui ku terlebih dahulu". Kata Sehun.

Seketika Luhan lupa dengan kata kata yang ingin ia ucapkan kepada Sehun apabila mereka bertemu. "Ehmm... gini kita gak mungkin gini gini aja kan, maksudnya pasti salah satu dari kita ada yang ingin menikah...".

"Emang kamu mau terus terusan sama aku? Aku butuh status dari kamu bukan hanya sekedar sepasang kekasih". Jelas Luhan setelah itu mengigit bibirnya pelan. Ia gak tau kalau ini bakal jadi sesulit ini.

Sehun menatap tersenyum Luhan. Masih sempatnya ia tersenyum disaat seperti ini. "Iyah aku mau terus terusan sama kamu. Aku udah bilang sama kakak aku dan dia mengerti".

Luhan menatap Sehun dengan mata berkaca kacanya. "Ngerelain sesuatu yang seharusnya kamu gak relakan?".

"Yah, kenapa gak, Luhan. Kita pasti bisa". Kata Sehun sambil menggenggam tangan putih Luhan.

Akhirnya Luhan menangis. "Kalo kamu ngerelain demi aku. Aku gak bakal mau sama kamu, Sehun".

"Orang tua aku ingin pendamping hidup aku yang sangat baik". Kata Luhan.

"Dan seiman?". Tanya Sehun sambil menghapus air mata yang ada di pipi Luhan.

Luhan mengangguk. "Kalo kamu ngerelain demi aku itu masuknya kamu ngerelainnya bukan karena Tuhan aku".

"Oh astaga aku baru sadar". Kata Sehun sambil menundukkan kepalanya dan mengusap rambutnya frustasi.

Sehun menatap Luhan dengan mata yang berkaca kaca. "Jadi, kita udahan aja?".

Luhan menunduk ia tidak kuat menatap lama manik mata milik Sehun. "Itu terserah kamu karena kamu disini dominan dan aku berpikir kalau kamu bisa nentuin keputusan ini dengan tepat".

"Kalo aku pindah agama kamu karena Tuhan kamu, bagaimana?". Tanya tiba tiba Sehun.

"Itu aku gak tau". Lirih Luhan.

Sehun menghembuskan nafasnya kasar. Ia menghapus air mata yang mengalir di pipinya. Ia tidak tau kalau ini jadi serumit ini. Ia gak mau kehilangan Luhan tapi ada jarak yang memisahkan mereka. "Aku harus nentuin pilihannya sekarang?".

"Iyah kamu harus nentuin pilihan kamu sekarang". Kata Luhan sambil tersenyum tapi apa daya air mata selalu ingin keluar terus menerus.

"Aku sayang banget sama kamu, Lu". Kata Sehun sambil menggenggam erat tangan Luhan.

"Jaga diri kamu baik baik, mari kita akhiri ini". Kata Sehun sambil memeluk tubuh Luhan.

Membawa Luhan kedalam dekapannya. Akhirnya ia tidak bisa merelakan sesuatu untuk Luhan karena itu adalah pedoman hidupnya.

Luhan menangis dipelukan Sehun. Hatinya sakit, dadanya sangat sesak. Akhirnya Sehun menentukan pilihan yang membuat keduanya terkena sakit hati. Ia tidak tau kalau ini menjadi rumit.

"Oh god! Mereka yang putus gue yang nangis". Kata Kyungsoo yang berada dibalik meja kasir dengan kegiatannya menghapus air mata akibat melihat adegan sang sahabat.

---kkeut---

Halo! Bagaimana dengan one shoot kali ini? Ini berdasarkan pengalaman saya. Baru tadi sih sumpah saya gak tau kalau bakal serumit ini. Jadi, malah HTS sekarang. Hehe... kasih buat saya yah abis kena HTS hehe... 😊

EXO is EXO

Everytime; HunHanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang