JIKA SUKA VOTMET YA 🌟 MAKASIH. SELAMAT MEMBACA
KALO ADA TYPO KASIH TAU YA❤
Rizky berkacak pinggang, langkah kakinya menghampiri gadis yang masih terduduk di teras sambil mendonggak. Entah apa yang di lihatnya. Ia duduk tepat di sebelah Adel memasang wajah galak.
"Ini udah tengah malam. Ngapain lo masih di luar? Gak takut masuk angin," ketusnya.
Adel memiringkan wajahnya untuk lebih dalam menatap Rizky. "Tinggal di keluarin," canda Adel geli.
Sudah dirinya duga pasti bocah ini akan membuatnya kesal. Rizky mendorong kening Adel lalu berkata.
"Masuk rumah, nanti kalo gue di marahin orang tua gue gara-gara liat lo di sini gimana? Pasti mereka ngira gue yang ngusir.""Tampang Kak Iki lebih mirip preman kalo marah. Ya, wajarlah mereka ngira aku kabur. Soalnya kan an----"
"Itu mulut bisa diam kagak? Ngoceh mulu, dasar sinting!" Rizky memotong cepat lengkap dengan umpatannya. Satu tangan dia bekap ke mulut Adel.
Rizky menghembuskan napas kasar. Ia mendekatkan wajahnya dengan Adel, meneliti setiap wajah sok polos itu menurutnya. "Lo mau gue bekap terus kaya gini, biar mati sekalian."
Adel menggeleng. Bukan takut, justru dirinya semakin memajukan wajahnya dengan Rizky.
"Lo mau apa?" tanya Rizky menjauhkan tangannya dari mulut Adel dengan kening berkerut.
"Mau minta di cium! Mulut Kak Iki harum banget, sikat giginya rasa mint ya?"
Seketika Rizky merinding, ia benar-benar takjub. Titisan dari mana gadis itu sampai-sampai membuatnya harus seperti ini.
"Lo..." Rizky menepuk jidatnya seraya berdiri namun naas ia langsung tersungkur saat tangan Adel menariknya kuat.
Adel gelagapan membantu calon suami masa depannya itu berdiri. Dengan tingkah heboh seakan laki-laki itu baru saja jatuh dari gedung pencakar langit.
"Kak Rizky nggak papa kan? Maaf, Kak. Aku terlalu kencang nariknya, ini juga salah Kakak kenapa lemah gitu, seharusnya kuat dong!" cerocos Adel sambil membersihkan kaos Rizky. Rizky mengepalkan tangannya di balik punggung. Oke, harus sabar.
Adel tersenyum lebar mengabaikan umpatan dari Rizky. Di raihnya tangan laki-laki itu untuk di genggam.
"Kapan ya kita bisa gandengan kaya gini. Impian Lia itu cuma satu, pengen duduk di pelaminan sama orang tercinta." Rizky tak protes menatap lurus ke depan, sementara tangan kanannya kini saling bertaut.
Teriak sekalipun bahkan lempar barang yang ada di sekelilingnya kini. Adel akan tetap mengganggunya. Andai, dulu Nayang tak mempertemukan dirinya dengan gadis heboh ini pasti hidupnya akan baik-baik saja. Tapi sekarang nasi sudah jadi bubur. Rizky tersenyum pahit.
"Sekali lagi makasih, Kak. Udah nolongin aku, sebenarnya kaki aku masih sakit." Adel menyibakkan daster yang menutupi kakinya.
"Lo gak malu?" tanya Rizky ketus.
"Malu, kenapa?" Adel mengelus kakinya yang masih lebam. Ini semua perbuatan Bian. Apa nanti Adel akan membalas? Rasanya tidak, ia takut. Dengan cowok sok manis dan baik di depan sahabatnya itu, tapi di belakang lebih hina.
"Tutup paha lo!" desisnya kesal.
"Kan, sakit. Ini gak sampai paha kok atau jangan-jangan Kak Iki nafsu liat tubuh Adel yang seksi, mulus, dan baik hati," tuduh Adel mengedipkan matanya sebelah. Genit.
Rizky menirukan orang muntah lalu menatap Adel dengan sorot tajam. Siap untuk melahap gadis remaja itu sekarang juga.
"Terserah lo!" Rizky melepaskan genggamannya. Ia sekarang benar-benar berdiri tanpa jatuh. Kembali memasuki rumah, belum sempat menuju pintu suara gadis di belakangnya kembali bersuara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rizky dan Adelia [END]
Romance[FOLLOW DULU SEBELUM BACA, ADA PART YANG DIPRIVAT] Rizky akan menjauh jika bertemu Adelia Adelia mendekat jika Rizky menjauh Prinsipnya jika cewek 'di kejar bukan mengejar' dia hapus dalam coretan hidup Hidupnya berporos pada Rizky, kebahagiaan, ta...