Safira, jangan galak.

1.2K 158 258
                                    

SPESIAL PART SAFIRA DAN RIZKY, AKUR KEK 😁

JIKA SUKA VOTMET YA 🌟 MAKASIH. SELAMAT MEMBACA

Safira menjitak kuat jidat Veron sementara Citra langsung menendang tulang keringnya. Mulut itu terus ngoceh tanpa henti lebih mirip knalpot rusak.

"AW!"

"Gue yakin itu bibir Veron kayaknya, Del, keturunan emaknya," hina Citra di sebelah Adel, sementara di sebelah kanan ada Safira. Keduanya seakan mengapit cewek itu.

Adel cekikan tak lupa memberikan acungan jempol.

"Lo kenapa pukul gue!" seru Veron.

"Muka lo pantas buat di pukul," jawab Safira. Veron cemberut ia mundur beberapa langkah untuk sejajar dengan Safira. Tak lupa merangkul bahunya.

"Jadi cewek jangan galak-galak. Nanti kalo nggak ada yang naksir gimana? Emang lo mau jadi perawan tua."

Refleks Safira menghentikan langkahnya. Ia menghadap Veron lalu menunjukkan kepalan tangannya tepat di wajah cowok itu.

"Lo ngapain?"

"Mau bunuh lo."

Citra terbahak ia sampai-sampai tak sadar bahwa seseorang di sebelahnya sudah tidak ada. Adel setengah berlari menuju gerbang berwarna biru itu sambil menyipitkan mata. Siapa tau nanti ia salah liat, dengan orang yang berkemeja hitam itu.

"KAK RIZKY!"

Merasa terpanggil ia berbalik badan, tidak mengira jika gadis itu sudah ada di depannya. Rizky melambaikan tangan gugup lalu berkata, "Hai...."

Adel memiringkan wajahnya dengan tampang heran ia amati terus wajah Rizky. "Mau cari tukang ketoprak di seberang, Kak. Masih ingat, kan? Sama warungnya."

"Gue ke sini mau jemput lo." Rizky menyahut pelan.

Adel melongo. Tidak ada elit sama sekali dengan mulut setengah terbuka, sementara Rizky mendengus kuat rasa gugupnya semakin meningkat.

"Gue ke sini mau jemput lo," ulang Rizky penuh penekanan.

Adel ingin kembali bersuara namun sebuah tarikan dari belakang membuatnya termundur. Sudah tau siapa yang menariknya sekasar itu, Adel berdecak kesal.

"Jangan dekat-dekat dia... lo tau bisa aja senyumannya mengandung virus dengan kadar tinggi," tajam Safira mengibaskan tangannya.

Sabar, sabar, dan Sabar. Rizky kalem tanpa ekspresi mengulurkan tangannya di hadapan Adel.

"Gue mau minta maaf atas kejadian waktu itu, sebagai permohonan maafnya gue ngajakin lo ke jalan-jalan. Mau, kan? tanya Rizky.

Adel meringis.

"Mau kok, tapi boleh nggak aku ajak mereka. Sekalian Veron juga kita udah janji mau pulang bareng."

Rizky menatap ketiganya bergantian. "Oke. Kalo itu mau lo!" Baru hendak melangkah pegangan dari Adel membuatnya menoleh. "Ada apa?"

Jujur, Adel tidak tau arti dari sebuah tatapan Rizky untuknya yang pasti di sana ada sorot terluka atau mungkin biasa-biasa saja. Andai, dirinya bisa mengartikan itu.

"Citra lo ikut gue!" Rizky melirik gadis berambut sebahu yang terus berdebat dengan Safira. Bahkan keduanya sampai tak menyadari ada orang lain di sekitar.

Adel merenggut tidak terima namun dirinya juga sadar siapa. Itu terserah Rizky. Karena Citra dan Rizky saudara sepupu. Awalnya Adel kaget saat tau semuanya, peluang untuk memiliki hati calon suami masa depan semakin besar.

Rizky dan Adelia [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang