Tetap Menunggumu

1.3K 184 277
                                    

JIKA SUKA VOTMET YA 🌟 SELAMAT MEMBACA.



Saat beberapa hari kejadian manis kini Adel sadar ada yang namanya pahit lagi. Ia menelan salivanya kasar, mencoba untuk tersenyum. Ini juga salah dirinya---salah dalam berbicara.

"Aku minta maaf, Kak." Adel berucap lirih menunduk dalam. "Bukannya aku ceramahin Kak Iki, tapi sekarang aku peng---"

"Gue nggak suka lo ikut urusan pribadi gue," potong Rizky ia mendorong pelan tubuh Adel hingga terbentur mobil. Di tatapnya lekat wajah itu. "Pandang gue sekarang, kenapa nunduk?"

Adel meremas rok panjangnya. Andai tadi ia tidak mengusir Safira pasti tidak akan pernah melihat kemarahan Rizky. Apa ia salah hanya menanyakan sesuatu tentang Bella dan hubungan apa antara Rizky dengan si kembar.

Saat Adel sadar bahwa malam ini ada hal termanis saat kebersamaannya dengan Rizky berada di danau. Tangan mereka saling menggenggam, hal lucu saat tawa itu pecah hanya melihat dirinya bertingkah aneh. Hancur berantakan.

"Harus ya lo tau tentang keluarga gue? Kalo seandainya lo udah tau semuanya," ucap Rizky dingin.

"Kalo emang Kakak gak suka, aku janji nggak bakal kepo sama urusan pribadi Kak Iki, tapi jangan bikin aku takut... dan merasa aku harus mundur."

Gadis itu mendonggak sambil tersenyum berusaha menutupi sesak di dadanya. Ia tidak terlalu mengharapakan Rizky untuk pergi bersamannya malam ini, namun anehnya Rizky ingin menawarkan dirinya untuk pergi bersama.

"Lo mau kemana?" Rizky menarik tangan Adel saat gadis itu hendak melangkah pergi. Sorotan tajamnya seakan mengunci. "Belum pernah kan gue bilang benci sama lo apalagi suka, sementara lo harus merendah untuk gue," sambungnya tersenyum miring.

Adel mengangkat dagunya angkuh. Mendengar kata rendah sudah pernah banyak ia telan. Ia menghempaskan tangan Rizky.

"Lebih baik aku pulang sendiri aja. Jangan paksa buat pulang bareng." Adel mengibaskan rambutnya, tidak peduli bagaimana raut muka Rizky sekarang yang pasti dirinya ingin pergi sejauh manapun.

Tidak peduli dengan udara dingin, wajahnya yang tersapu angin. Dengan langkah setengah lari Adel berjalan lurus tanpa menoleh ke belakang. Karena dirinya dapat paham arti sebuah tatapan Rizky yang sama sekali tidak mengejarnya.


~

"SETAN!" Adel ambruk sukses tengkurap menghindar pada seseorang yang berhodie hitam yang entah sudah ada di sampingnya.

"Ini gue Safira," gadis itu mendengus kuat sambil berjongkok. Tidak sia-sia dirinya mengikuti Adel dugaanya memang benar.

"Kamu kenapa ada di sini?"

"Udah gue tebak ini bakal terjadi, untung aja gue ikutin kalian walaupun harus nonton acara romantisan dulu," tukas Safira ketus. Bayangkan ia harus mengendap-ngendap dan sesekali menjalankan motornya dengan lambat hanya mengikuti Adel.

Safira berdiri lalu mengulurkan tangannya, "gue pengen balas semua kebaikan lo selama ini. Lo tau gue paling nggak suka ada yang nyakitin orang yang udah buat gue paham tentang hidup. Yang berhasil buat gue buka mata dan bangkit."

Dalam diam Adel boleh menunjukkan tampang bahagianya tapi tidak untuk Safira ia tau di sana ada hati yang terluka.

"Memang bisa di andalkan." Adel menerima uluran tangan Safira tertawa kecil, sebelum netranya bertemu laki-laki yang ada di belakang Safira. Dan Adel baru sadar.

Rizky dan Adelia [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang