Semilir angin berhembus pelan membelai surai hitam pendek milik pedang yang duduk menyendiri sambil bersandar di bawah pohon sakura yang ada di bukit di belakang benteng Hanamaru itu.
Itu adalah Noni atau si pedang Nonokashi Nikitsune.
Entah kenapa kakinya melangkah sendiri ke tempat itu setelah tadi melarikan diri dari Kashuu dan yang lainnya padahal dia tidak pernah kesana sebelumnya.
Mungkin karena Nonoka, tuannya yang pertama sangat menyukai bunga sakura dan sering berlatih bersama ayahnya di hutan pohon sakura yang ada di dekat tempat tinggalnya dulu membuat Noni juga merasa memiliki ikatan yang kuat dengan pohon sakura yang satu itu.
Pedang yang mengenakan kalung perak di lehernya itu menatap matahari terbenam di kejauhan dengan tatapan sendu.
Noni menunduk kemudian menatap permen coklat dan gelang daun semanggi pemberian Houchou dan Gokotai sebelumnya yang ada di tangannya. Dia pun kembali teringat dengan kejadian di lapangan benteng tadi.
"Kenapa..." lirihnya sendu.
"Kenapa mereka terus bersikap baik pada pedang pembawa sial seperti aku...?"
"Karena kami tahu kalau kau sebenarnya bukan pedang pembawa sial."
Noni menoleh dan terkejut ketika melihat Kashuu sudah berdiri di belakang pohon sakura tempatnya berada.
"Hei. Aku tidak mengira kau akan berada di sini. Boleh aku juga ikut duduk?" ucap pedang yang memiliki bola mata berwarna merah maroon itu ramah.
"Mau apa kau kemari?" ketus pedang bersurai hitam pendek itu sembari kembali memperhatikan langit sore di depannya.
"Ada yang ingin kuberikan padamu," kata Kashuu sembari ikut duduk bersandar pada pohon sakura tepat di samping pedang baru tadi. "Ini," katanya lagi lalu memberikan buku yang dibagikan Saniwa sebelumnya.
Noni melirik buku tipis bercover warna coklat yang ada di tangan Kashuu saat itu. "Apa itu?" tanyanya.
"Buku ini berisi cerita yang ditulis oleh Saniwa. Dia membuatnya untuk semua orang di benteng dan yang ini untukmu," jelas Kashuu.
Dengan agak kebingungan, Noni menerima buku itu. Namun seketika itu juga dia terkejut begitu membaca judul yang tertulis di cover buku tersebut.
"Saniwa tadi bilang kalau buku itu berisi cerita tentang legenda siluman rubah dan pedangnya yang terlupakan, sesuai dengan judul yang tertulis di covernya," kata Kashuu lagi. "Atau lebih tepatnya, buku itu berisi tentang masa lalumu dan kedua tuanmu yang sebelumnya."
Kashuu memperhatikan Noni yang terdiam sambil menatap buku yang ada di tangannya itu. Tangannya kemudian bergerak pelan untuk membuka halaman pertamanya dan terlihat sangat tak percaya ketika membaca isi buku itu.
"Bagaimana dia bisa tahu semua ini?"
"Setahun sekali saat kekuatan sihirnya berada pada batas maksimal, Saniwa akan melakukan perjalanan waktu ke masa lalu untuk mencari keberadaan pedang yang tersembunyi karena beliau tahu bahwa di luar sana masih ada banyak pedang yang tidak berhasil terungkap dalam sejarah."
Kashuu yang paham dengan maksud dari pertanyaan Noni sebelumnya kembali menjelaskan, "Dengan kekuatan sihirnya itulah Saniwa akhirnya menemukanmu. Saniwa tadi juga bilang kalau dia pertama kali melihatmu saat siluman rubah yang membuatmu memberikanmu pada tuanmu yang pertama. Kemudian setelah menyelidiki semua masa lalu dan kejadian yang menimpamu Saniwa akhirnya membawamu ke benteng ini."
"Jadi maksudmu dia sudah menyaksikan semua hal yang terjadi padaku di masa lalu karena itu bisa tahu tentang semua yang tertulis di sini?" tanya Noni lagi.
"Benar," jawab Kashuu.
"Kalau begitu kenapa dia tidak menolong Nonoka-sama saat Tomoe-sama merebutku malam itu? Bukankah dia bisa melakukan hal itu dengan mudah menggunakan sihirnya?"
"Saniwa bertugas untuk melindungi sejarah. Sedangkan tugas kita di sini sebagai ksatria pedangnya adalah untuk melawan para pengulang sejarah yang berniat untuk mengacaukan sejarah dengan mengubah kejadian di masa lalu. Karena itu saat melakukan perjalanan ke masa lalu Saniwa tidak berani untuk ikut campur dengan segala kejadian yang terjadi di masa lalu karena dia sendiri tidak bisa menjamin hal kecil apa pun yang dia lakukan saat berada di sana tidak akan mengubah sejarah yang sudah ada sampai sekarang," jelas Kashuu lagi.
Noni pun kembali terdiam. Dia kemudian meletakkan buku tadi di sampingnya lalu memeluk kedua lututnya sambil menatap lurus ke depan.
Buku itu membuat ingatannya kembali lagi ke masa lalu. Semuanya masih terpatri dengan jelas, bahkan mungkin Noni tidak akan pernah bisa melupakan wajah dari gadis siluman berkimono dan pemuda siluman bersurai putih itu.
Wajah dari kedua tuan yang sangat berharga baginya.
"Ngomong-ngomong, aku mau minta maaf soal yang tadi," kata Kashuu kemudian mengalihkan perhatiannya.
"Aku tadi sudah sembarangan bicara padahal seperti katamu sebelumnya, aku sama sekali tidak tahu tentang masa lalumu yang sebenarnya. Tapi setelah membaca buku itu aku akhirnya tahu dengan pasti kalau kau memang bukan sebuah pedang pembawa sial."
"Saniwa tadi juga bilang, dia tahu kalau kau masih tidak bisa menerima masa lalumu dan merasa bersalah atas kematian kedua tuanmu yang sebelumnya. Tapi kau tetaplah pedang berharga yang begitu disayangi oleh kedua tuanmu itu bahkan sampai saat terakhir mereka menggenggam dirimu. Karena itulah Saniwa ingin menolongmu dengan membawamu ke benteng ini agar kau bisa bertarung bersama kami dan melindungi tuanmu yang sekarang juga orang lain seperti tujuanmu dibuat awalnya. Dengan begitu kau tidak perlu merasa takut kehilangan dan menyesalinya lagi dalam kesedihan sendirian."
Kashuu terdiam setelah memberitahu Noni semua yang dikatakan oleh Saniwa sebelumnya. Dia lalu memperhatikan pedang bersurai hitam pendek itu yang kini menyembunyikan wajahnya sambil memeluk kedua lututnya.
Kashuu tidak mengatakan apa pun saat samar-samar dia mendengar suara isak tangis dari pedang yang duduk di sampingnya itu.
Pedang bersurai hitam panjang yang dikuncir ke belakang itu malah tersenyum senang karena sekali lagi keputusan yang diambil oleh Saniwa mereka berhasil menyelamatkan seorang pedang lain.
Dan kali ini Saniwa berhasil menyelamatkan pedang yang hampir kehilangan harapan untuk bisa melindungi tuannya lagi karena merasa bersalah atas kematian tuan-tuannya yang sebelumnya.
}|{To Be Continued...}|{
}|{NIC_999}|{
![](https://img.wattpad.com/cover/195162571-288-k338983.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Touken Ranbu Fanfiction : The Legend of The Fox Demon's Sword
FanfictionBenteng Hanamaru kedatangan ksatria pedang baru. Tapi dia sangat aneh, misterius, dan mencurigakan. Hasebe sudah melaporkan hal itu kepada Saniwa, tapi beliau malah mengatakan kalau mereka tidak perlu khawatir dengan kehadiran pedang baru itu. Kashu...