“Aku dengar dari Hasebe kalau kau dan anak-anak tadi malam mencari hantu yang muncul di pemandian air panas kita. Apa itu benar, Nikkari?” tanya Saniwa kepada pedang bersurai hijau yang malam itu sedang membantunya mengerjakan sebuah pekerjaan bersama Hasebe dan Kashuu di ruang kerjanya.
“Ya, itu memang benar,” jawab Nikkari sambil tersenyum seperti biasa. “Tapi sepertinya Hakata dan Midare hanya salah lihat karena berjalan ke kamar mandi sambil mengantuk, jadi kami sama sekali tidak menemukan hantu itu.”
“Tentu saja kalian tidak menemukannya karena sejak awal tidak ada yang namanya hantu di benteng ini,” kata Hasebe yang sedang menyusun beberapa buku ke dalam rak di ruang kerja Saniwa itu.
“Hasebe, apa kau tidak percaya dengan hantu?” tanya Saniwa.
“Saniwa, di zaman sekarang mana ada yang namanya hantu? Tentu saja aku tidak percaya,” jawab Hasebe yang terdengar sangat yakin.
“Noni juga tidak percaya dengan hantu seperti Hasebe,” kata Kashuu ikut menimpali. “Padahal dia sendiri pedang siluman. Tapi katanya siluman dan hantu itu berbeda, makanya dia tidak percaya kalau hantu itu ada.”
Saniwa tertawa kecil ketika mendengarnya, “Nonoka ternyata pedang yang keras kepala juga, ya.”
Tiba-tiba saja, “Nikkari-san!”
Mereka berempat dikejutkan oleh dua orang tantou yang tiba-tiba datang ke sana dengan nafas terengah-engah karena sehabis berlari seperti dikejar sesuatu.
“Hakata? Midare? Kenapa kalian berlarian seperti itu?” tanya Saniwa ketika mengenali kedua tantou itu.
“Ini sudah tengah malam. Kenapa kalian masih berkeliaran? Cepat kembali ke kamar kalian dan tidurlah!” suruh Hasebe sambil mengomel.
“Ma, maafkan kami, Hasebe… Tapi…”
“Ka, kami melihat…hantu di pemandian air panas lagi!”
Saniwa yang mendengar hal itu terkejut bukan main. Begitu juga ketiga pedang lain yang saat itu ada di sana, terutama Nikkari.
“Apa benar kalian melihat hantu itu lagi?” tanya Kashuu yang terdengar ragu.
“Iya! Kami melihatnya muncul di pemandian air panas lagi saat pergi ke kamar mandi tadi!” jawab Hakata yang juga terlihat tidak sedang berbohong.
“Karena itu kami mencari Nikkari-san kemari!” tambah Midare.
Nikkari sebenarnya sudah menyerah soal hantu di pemandian air panas itu karena dia juga merasa kalau Hakata dan Midare hanya salah lihat.
Tapi kalau sampai kedua tantou itu melihat sosok yang sama untuk kedua kalinya, maka itu artinya…
“Apa kalian yakin kalau hantu yang kalian lihat tadi sama dengan hantu yang kalian lihat malam itu?” tanya Nikkari yang sudah berjalan di depan Hakata dan Midare menuju pemandian air panas setelah sebelumnya mengambil pedangnya di kamar.
“Kami yakin!” jawab kedua tantou itu bersamaan. “Tidak salah lagi. Bahkan hantu itu menyenandungkan lagu yang sama dengan malam itu! Jadi dia pasti hantu yang sama!” kata Midare menambahkan.
“Aku masih tidak yakin kalau yang kalian lihat itu hantu,” kata Hasebe yang masih tidak percaya tapi karena penasaran akhirnya memilih untuk ikut melihat sosok ‘hantu’ yang diributkan oleh mereka itu sejak kemarin.
“Kalau begitu yang kami lihat itu apa kalau bukan hantu?! Di benteng ini, ‘kan tidak ada perempuannya!” kata Midare yang tetap ngotot.
“Eh? Tapi, ‘kan…” Saniwa nampak ingin mengatakan sesuatu, namun suara seseorang yang sedang menyenandungkan sebuah lagu mengalihkan perhatian mereka semua.
KAMU SEDANG MEMBACA
Touken Ranbu Fanfiction : The Legend of The Fox Demon's Sword
FanficBenteng Hanamaru kedatangan ksatria pedang baru. Tapi dia sangat aneh, misterius, dan mencurigakan. Hasebe sudah melaporkan hal itu kepada Saniwa, tapi beliau malah mengatakan kalau mereka tidak perlu khawatir dengan kehadiran pedang baru itu. Kashu...