“Jadi kalian benar-benar akan mencari hantu itu malam ini?” tanya Kashuu pada Ranger…maksudnya pada Nikkari dan kesepuluh pedang Awataguchi yang sudah berkumpul di depan pintu masuk pemandian air panas mereka malam itu.
“Tentu saja! Serahkan semuanya pada kami, Ranger Pembasmi Hantu!” jawab Namazuo dengan penuh semangat.
“Sudah kubilang, Midare dan Hakata pasti hanya salah lihat. Hantu itu tidak ada,” tukas Noni yang juga berada di sana.
“Kami tidak salah lihat!” protes Midare dan Hakata bersamaan.
“Mau hantu atau bukan, tapi aku penasaran dengan identitas dari sosok perempuan yang dilihat oleh dua anak ini. Aku ingin tahu siapa dia dan bagaimana dia bisa muncul di sini, jadi aku akan tetap menyelidikinya,” kata Nikkari panjang lebar.
“Tapi, untuk apa kau membawa pedang segala?” tanya Noni sambil memperhatikan Nikkari yang mengenakan baju zirah lengkap dengan pedangnya.
“Untuk jaga-jaga kalau hantu itu berusaha melawan saat kami akan menangkapnya,” jawab Nikkari santai.
“O…ke…?”
“Noni-sensei, bagaimana kalau kau bergabung bersama kami?” ajak Yagen dengan mata berbinar.
“Maaf, tapi aku harus pergi untuk sebuah misi malam ini. Lagipula, aku sama sekali tidak tertarik dengan hantu,” tolak Noni.
“Begitu? Sayang sekali.”
“Baiklah. Kalau begitu, selamat malam. Semoga kalian berhasil menangkap hantu itu.”
Setelah berkata seperti itu, Kashuu pun pergi bersama Noni dari sana dan kembali ke kamar mereka masing-masing.
Ranger Pembasmi…maksudnya, Nikkari dan sepuluh pedang Awataguchi tadi kemudian membagi diri mereka menjadi beberapa kelompok dan mulai menjalankan rencana untuk menangkap hantu yang dilihat oleh Midare dan Hakata sebelumnya.
Nikkari membagi mereka menjadi tiga kelompok.
Kelompok pertama yang terdiri dari Gokotai, Akita, Maeda, dan Hirano yang bertugas untuk berjaga di kamar mandi yang ada di sebelah pemandian air panas itu karena siapa tahu hantu yang tadi malam muncul ternyata datang dari sana.
Kelompok kedua terdiri dari Namazuo dan Honebami. Nikkari menyuruh mereka untuk memasang jebakan di ujung lorong yang mengarah ke pintu keluar benteng karena jika yang tadi malam itu bukan hantu maka dia pasti orang jahat yang diam-diam menyelinap ke dalam benteng dan mereka harus menangkapnya.
Kelompok ketiga yang dipimpin oleh Nikkari terdiri dari Hakata, Midare, Yagen, dan Atsushi. Mereka berjaga di dalam pemandian air panas dan bersembunyi di sana supaya bisa langsung menangkap hantu itu jika ternyata dia muncul dari dalam kolam air panas di sana.
Setelah dirasa semua persiapan sudah selesai, mereka pun menunggu sampai ada hal mencurigakan yang muncul menarik perhatian mereka.
“Ge, gelap sekali. Aku takut…” lirih Gokotai ketika mereka sedang bersembunyi di salah satu bilik toilet yang ada di kamar mandi tempat mereka berjaga.
“Aku juga,” kata Akita yang memang terlihat sama takutnya dengan Gokotai.
“Tidak apa-apa, tidak perlu takut. Kita membawa lilin jadi tidak terlalu gelap di sini,” kata Hirano berusaha menenangkan kedua saudaranya itu.
Krieet!
Tiba-tiba saja suara pintu kamar mandi yang terbuka mengejutkan mereka. “A, ada yang datang,” kata Maeda dengan suara bergetar.
Karena tantou bersurai kuning itu berdiri paling dekat dengan pintu dibandingkan dengan saudaranya yang lain, Maeda kemudian memberanikan diri dan membuka sedikit pintu bilik toilet tempat mereka bersembunyi lalu mengintip keluar. Saat itulah dia melihatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Touken Ranbu Fanfiction : The Legend of The Fox Demon's Sword
FanficBenteng Hanamaru kedatangan ksatria pedang baru. Tapi dia sangat aneh, misterius, dan mencurigakan. Hasebe sudah melaporkan hal itu kepada Saniwa, tapi beliau malah mengatakan kalau mereka tidak perlu khawatir dengan kehadiran pedang baru itu. Kashu...