Bab Empat Belas : PARTY (Part2)

1.6K 231 89
                                    

KALAU BERKOMENTAR TERLALU BERAT, TIDAK ADA SALAHNYA KAMU BERIKAN VOTE. SUPAYA AUTHOR TAHU SIAPA YANG SUDAH MELUANGKAN WAKTU MEMBACA KARYANYA INI.

KISS AND MAKE UP -Blackpink Ft Dua Lipa 🎵🎵🎵

***

Cakrawala membawa Fidella untuk menemui kedua orangtuanya. Saat itu mereka sedang mengobrol dengan para tamu. Ternyata orangtua Cakrawala menyambut Fidella dengan hangat. Syukurlah, Fidella pikir mereka akan menginjak-injak harga diri Fidella seperti Clarissa tadi.

"Hai Fidella, apa kabar?" tanya Ibu Cakrawala dengan lembut.

"Baik ... Tante tau nama saya?" tanya Fidella heran. Dia sendiri baru saja melihat orangtua Cakrawala hari ini. Jadi sangat wajar Fidella bingung kenapa Ibu Cakrawala tahu namanya.

"Kami kenal kamu dari almarhum Alvian. Maaf ya, dulu kami tidak bisa hadir ke pemakaman Kakak kamu ..."

Fidella terlihat sedih tapi tetap memaksakan senyumnya. "Enggak papa, Tante."

Nira mengangkat dagu Fidella dengan binar bahagia. "Kamu cantik banget, pantes Cakrawala suka sama kamu."

Papa Cakrawala-Surya yang berdiri
di samping Cakrawala tersenyum jahil. "Iya nih. Anak om tiap hari galauin kamu."

Cakrawala menatap Ayahnya dengan tatapan horor. "Pa ...," desis Cakrawala merasa terusik.

"Dia sayang banget sama kamu, Del. Kamu gimana, sayang enggak sama Cakrawala?"

"Ehm?" Fidella tergagap, bingung harus menjawab apa untuk pertanyaan Ayah Cakrawala. Fidella menunduk ke bawah, "Sebenarnya belum," jawab Fidella jujur. Takut berbohong dengan orangtua.

"Hahaha ... pantes aja anak om galau!" Surya tertawa terbahak-bahak, berbeda dengan Cakrawala yang malah terlihat marah sekaligus kecewa mendengar ucapan Fidella itu. Dia pun menoleh langsung ke arah lain.

"Pa ... udah, ah."

"Maaf, Ma. Tapi Papa memang enggak tahan untuk ketawa. Fidella itu terlalu jujur."

Fidella tersenyum tipis lalu menatap Cakrawala tapi cowok itu malah membuang muka. Mungkin dia marah.

"Nenek sama Kakek udah datang."

Cakrawala mengalihkan pandangannya pada kedua orang lansia yang berjalan ke arah mereka. Si kakek berjalan dengan sebuah tongkat sebagai tumpuannya. Tapi tidak dengan si nenek yang berada samping si kakek. Nenek tersebut duduk di kursi roda dengan seorang wanita kepercayaannya mendorong kursi roda dari belakang.

Mereka juga berjalan di iringi oleh Mawar-Bibi Cakrawala dengan suaminya. Ada Wildan juga yang ikut berdiri di belakang. Dia terlihat tidak ikhlas datang ke sini.

Mereka semua pun saling bersalaman satu sama lain. Memberi ucapan kepada orangtua Cakrawala. Tetapi nenek Cakrawala menahan tangan Fidella saat bersalam. "Kamu siapa?" tanyanya dengan mata memicing.

Fidella pun membungkukkan badannya agar wajahnya sejajar dengan nenek tersebut. "Ehm ..." Fidella berpikir sebentar. "Pacar Kak Cakrawala, Nek."

Nenek Cakrawala mengangguk mengerti, akhirnya melepaskan tangan Fidella. Cakrawala yang mendengar penuturan gadis itu langsung tersenyum puas.

"Kapalnya sudah berlayar, Pak." Seseorang yang Fidella tidak kenali melapor. Mungkin dia petugas dari kapal pesiar yang mewah ini.

Surya pun mengangguk dan menyuruhnya pergi.

CAKRAWALA √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang