All about you (Taeyeon) -Ost Hotel Del Luna
"Bu, Della udah pul ... ang." Volume suara Fidella semakin mengecil karena saat dia membuka pintu rumahnya, sosok yang tidak diharapkan malah datang bertamu.
Dia adalah Neneknya Cakrawala. Orang yang paling tidak disukai oleh Fidella. Fidella pikir mobil yang parkir di lahan tetangganya bukan tamu di rumah ini. Ternyata dia salah menduga. Orang itu ternyata adalah tamunya.
Sosok wanita yang memegang tongkat itu duduk di bangku ruang tamu bersama Ibunya sambil bercengkrama. Di samping mereka berdiri dua bodyguard berstelan hitam.
Perlahan Fidella menarik langkah mundur. Tapi saat itu pula Retno malah menyadari kehadirannya.
"Eh, Del. Kamu udah pulang?" teriak Retno dengan antusias. Retno berdiri dari kursinya dan mendatangi Fidella. "Lihat siapa yang datang? Kamu kenalkan dengan Ibu ini. Dia itu Neneknya Cakrawala."
Fidella masih bergeming dan Retno yang gemas melihat diamnya Fidellaa langsung menarik anaknya menghadap Nenek Cakrawala.
Mata Fidella pun langsung beradu dengan mata Nenek Cakrawala. Dia bisa merasakan adanya intimidasi dari tatapan.
"Kamu tidak ada berubahnya." Nenek Cakrawala berdiri dengan bantuan tongkatnya. Dia berjalan mendekat pada gadis itu. Sebentar saja, kilat kemarahan langsung berkobar dari manik matanya.
PLAK!
Sebuah tamparan keras mendarat di pipi mulus Fidella. Retno yang melihat anaknya ditampar membulatkan matanya lebar-lebar.
"Itu ... karena kamu sudah berani bertingkah murahan di depan Cakrawala."
"Loh, anak saya kenapa ditampar! Kurang ajar, ya!" Saat akan maju membalas, Retno langsung ditahan oleh kedua bodyguard milik Nenek Cakrawala.
"Lepasin saya! Kurang ajar kalian semua!" teriak Retno marah sambil berusaha melepaskan diri.
Fidella memegang pipi kanannya yang terasa sangat panas. Dia tidak menyangka akan diperlakukan seperti ini dan yang lebih membuat Fidella tidak sangka bahwa tamparan dari Neneknya Cakrawala akan terasa sesakit ini.
Dengan bibir bergetar Fidella berkata, "Bu, Fidella mau-"
PLAK
Belum sempat mengucapkan semua kalimatnya. Fidella kembali merasakan tamparan di pipi kirinya. Tamparan yang jauh lebih kuat dari yang sebelumnya. Nyali Fidella pun langsung menciut dan tubuhnya terasa lemas. Air matanya jatuh begitu saja tanpa bisa ditahan. Mungkin efek dari rasa sakit yang diterimanya.
"Itu karena kamu sudah berani menjalin hubungan dengan Cakrawala."
Fidella mengelap air matanya dengan telapak tangan. "Saya enggak takut sama Anda," jawab Fidella sambil mengeleng-gelengkan kepalanya. "Tamparan ini enggak bikin saya berhenti karena saya enggak salah apa-apa."
Napas Nenek Cakrawala semakin memburu. Dia tidak suka dengan perlawan dari mulut gadis rendahan ini.
"Sekarang mungkin hanya tamparan. Tapi, besok-besok siapa yang tahu kalau kamu saya singirkan."
"Saya enggak-"
PLAK
Tamparan ketiga kembali mendarat di pipi kanan Fidella dan rasanya jauh lebih sakit sakit. Sampai tubuh Fidella terdorong ke belakang.
"Hmps ..." Fidella merasa cairan asin keluar dari ujung bibirnya. Fidella menyentuh bibirnya. Astaga, dia berdarah. Fidella mengelap darah yang terasa sangat perih itu. Dia tidak mengira kalau nenek tua yang rentah seperti ini bisa melakukan kekerasan pada oranglain.
KAMU SEDANG MEMBACA
CAKRAWALA √
Teen Fiction"My location unknown, tryna find a way back home to you again ... I gotta get back to you, gotta gotta get back to you ...." -Cakrawala- Siapa orang yang paling ditakuti di SMA Ganendra Jaya? Maka Cakrawala akan menjadi kandidat...