KALAU BERKOMENTAR TERLALU BERAT, TIDAK ADA SALAHNYA KAMU BERIKAN VOTE. SUPAYA AUTHOR TAHU SIAPA YANG SUDAH MELUANGKAN WAKTU MEMBACA KARYANYA INI.
*****
Why the reason -Yang da Il
Ost Bride Water of GodWalaupun jantungnya terasa berdetak lebih cepat dari biasanya. Mau tidak mau Fidella harus mengambil pilihan ini. Dia melangkahkan kakinya secara perlahan-lahan takut ada orang yang mengetahui keberadaannya sekarang.
Lalu dengan sangat hati-hati dia berjalan menuruni tangga rumah tersebut. Dia harus pulang sekarang. Sebenarnya Fidella bingung ini rumah siapa. Tapi feelingnya mengatakan bahwa rumah yang megah ini pasti rumah Cakrawala. Fidella belum siap batin untuk bertemu cowok itu. Apa lagi kalau dia mengingat kejadian memalukan kemarin malam.
"Mau kabur, kan?"
Suara seseorang mengagetkan Fidella hingga membuatnya tersentak dan berhenti tepat di samping sebuah sofa yang berada di ruang tamu. Fidella meringis sebentar, lalu memutar tubuhnya menghadap ke cowok itu dengan kepala tertunduk ke bawah. Malu, itulah yang dia rasakan sekarang.
"Kening gue luka dan lo belum minta maaf." Cowok itu adalah Cakrawala yang saat ini sudah rapi memakai baju pramuka. Dia berjalan maju mendekati Fidella.
"Lo tau enggak ini sakit banget?" Cowok itu menunjuk keningnya. "Dan lo mau kabur begitu aja setelah apa yang lo lakuin ke gue kemarin ?" Cakrawala tersenyum miring dan menggeleng-menggelengkan kepalanya tak percaya.
"Gue minta maaf ..." Fidella memundurkan langkah kakinya karena Cakrawala semakin mendekat dan saat itu juga punggungnya langsung bertabrakan dengan sofa di belakangnya. Karena sudah mentok, dia pun mengambil ancang-ancang untuk berlari ke arah lain.
"Ahk!!" pekik Fidella tertahan karena Cakrawala menarik lengannya dan mengunci tubuhnya di sofa. Kedua tangan cowok itu bertumpu pada atasan sofa sehingga membuat Fidella tidak bisa lari kemana-mana. Wajah mereka berdua sangat dekat sampai dapat merasakan hembusan nafas satu sama lain.
Fidella bisa merasakan sapuan aroma mint menerpa wajahnya.
"Ehm, bau ..." kekeh Cakrawala.
"Belum sikat gigi ya?" ucap Cakrawala membuat Fidella spontan menutup mulutnya dengan kedua tangan. Tubuhnya spotan mundur ke belakang. Apa mulutnya sebau itu?
Cakrawala yang melihat reaksi lucu Fidella tak mampu menahan senyumnya. Cowok itu meraih pinggang Fidella mendekat kemudian melingkar tangannya di tubuh Fidella dan langsung memajukan bibirnya mencium hidung gadis itu dengan gemas.
"Lucu banget sih pacar gue ..."
Fidella langsung mendelik kesal. "Enggak usah cari kesempatan ya!"
"Padahal kemarin malam lo yang cari kesempatan sampai mau buka-"
Tangan Fidella kini berpindah menutup mulut cowok itu agar bibirnya bungkam. "Enggak usah dibahas kenapa sih!"
Cakrawala menurunkan tangan Fidella dari mulutnya. "Iya, deh."
"Minggir dong! Gue risih," tutur Fidella yang merasa tidak nyaman dengan posisi mereka saat ini.
"Pasangin ini dulu ke kening gue." Cakrawala mengeluarkan sebuah plester dari kantong bajunya.
"Pasang aja sendiri! Punya dua tangan juga, kan?"
"Tapi luka ini karena ulah lo sendiri. Ayo, pasangin biar gue minggir." Cakrawala mendekatkan mulutnya ke telinga gadis itu. "Atau jangan-jangan lo suka sedeket ini sama gue?" Cakrawala tersenyum menggoda.
KAMU SEDANG MEMBACA
CAKRAWALA √
Teen Fiction"My location unknown, tryna find a way back home to you again ... I gotta get back to you, gotta gotta get back to you ...." -Cakrawala- Siapa orang yang paling ditakuti di SMA Ganendra Jaya? Maka Cakrawala akan menjadi kandidat...